Metode Observasi Metode Dokumentasi Metode Tes Metode Wawancara

serta hasil wawancara dengan guru yang dipilih peneliti untuk dijadikan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan data sekunder.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut.

3.5.1 Metode Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara teliti menggunakan instrumen yang sengaja dirancang untuk mengamati penerapan pembelajaran PBL dengan strategi REACT di kelas. Dalam penelitian ini, objek penelitian tersebut adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model PBL dengan strategi REACT dan lembar pengamatan aktivitas siswa.

3.5.2 Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Teknik dokumentasi pada penelitian ini menggambarkan secara nyata mengenai situasi pembelajaran, meliputi RPP, hasil pekerjaan siswa, serta foto pelaksanaan pembelajaran di kelas.

3.5.3 Metode Tes

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan mathematical creativity dengan menggunakan pembelajaran dengan model PBL dengan strategi REACT.

3.5.4 Metode Wawancara

Salah satu cara untuk mendapatkan data primer adalah dengan melakukan wawancara. Menurut Moleong 2012:186, maksud dari wawancara adalah mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntunan, dan lain-lain. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menangkap secara langsung seluruh informasi dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini, tipe wawancara yang digunakan adalah wawancara terbimbing. Wawancara terbimbing yaitu wawancara yang topiknya telah direncanakan dalam bagan secara garis besar, kemudian peneliti mengembangkan pertanyaan selama wawancara berdasarkan topik yang telah ditentukan. Wawancara bersifat investigatif. Wawancara digunakan untuk mengetahui kemampuan mathematical creativity siswa dalam model pembelajaran PBL dengan strategi REACT. Beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan wawancara adalah sebagai berikut. 1. Prosedur wawancara 2. Pedoman wawancara

3.6 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajaran react dengan teknik scaffolding terhadap kemampuan koneksi matematik siswa di SMP Negeri 11 Depok

1 9 248

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Cooperative Script Pada Siswa Kelas Vii Semester Genap SMP Muhammadiyah

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI REACT DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN KECEMASAN MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI.

10 27 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APLLYING, COOPERATING, TRANSFFERING (REACT).

0 0 39

PENERAPAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

2 12 69

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 9

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN REACT.

0 0 55