Pengertian Pendidikan Agama Islam

35 yang berorintasi dari Al-qur’an, keimanan, akhlak, fiqih dan bimbingan ibadah serta tarikh atau sejarah yang mengajarkan perkembanngan ajaran agama, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Melalui definisi-definisi pendidikan agama Islam dapat di simpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya Pendidikan Agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya yang dibagi dalam tiga ranah yaitu akidah, akhlak dan ibadah yang dalam proses pembelajarannya terdapat pemeliharaan, asuhan pengajaran, dan pembinaan budi pekerti baik pendidikan secara formal ataupun nonformal. Pendidikan Agama Islam berguna untuk membantu terbinanya anak-anak yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, berwawasan luas serta mewujudkan bangsa, negara dan agama yang utuh, aman dan sejahtera.

C. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Suatu usaha tanpa tujuan tidak berarti apa-apa. Oleh karenanya, setiap usaha mesti terdapat tujuannya, begitu pula dalam pendidikan Islam penting adanya tujuan pendidikan yang dilaksanakan dalam pendidikan Islam yaitu menurut Shofan 2004: 55, pertama, tujuan berfungsi untuk mengakhiri usaha, dalam hal ini perlu sekali antisipasi kedepan dan efisiensi dalam tujuan agar tidak terjadi penyimpangan. Kedua, tujuan berfungsi mengerahkan usaha, dalam hal ini tujuan dapat menjadi pedoman sebagai arah kegiatan. Ketiga, tujuan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan yang lain. Tujuan pendidikan antara lain dalam rangka menjadikan manusia utama dan bijaksana, menjadi warga negara yang baik, menjadi orang dewasa yang 36 bertanggung jawab, bisa hidup sejahtera, bahagia dan seterusnya. Oleh karena itu tujuan pendidikan selalu dikaitkan dengan hal yang lebih luas, yaitu tujuan hidup manusia, kemudian dihubungkan dengan filosofi, tujuan ekonomi, politik, sosial dan budaya bangsa itu sendiri. Oleh karena itu tujuan pendidikan harus sesuai dengan hakikat dan tugas manusia yang mampu melaksanakan amanah dari Tuhan seperti tugas pribadi dan tugas lainya dengan sebaik-baiknya. Tujuan pendidikan Islam menurut Abd Aziz 2010: 10-12, yaitu tujuan normatif dan tujuan progresif dinamis. Pada tujuan normatif, pendidikan terbatas pada proses transferensi nilai sesuai dengan nilai sebelumnya. Tujuan ini lebih menekankan pada fungsi tradisional sebagai konservator budaya. Pembentukan nilai ini ditujukan pada terbentuknya nilai-nilai dasar umum, yang selanjutnya akan dapat mengembangkan nilai-nilai lainnya. Fungsi progresif dinamis pendidikan ini sebagai konsekuensi pendidikan Islam sebagai sistem yang terbuka, yang harus bersifat terbuka dan bergumul dalam perubahan masyarakat. Fungsi ini diarahkan pada aktualisasi budaya dengan cukupan budaya yang lebih luas. Maksudnya, pendidikan Islam tidak mencerminkan sebagai keadaan kebudayaan, tetapi sebagai medium yang dapat mendinamiskan perubahan pembaharuan dan mengembangkan kebudayaan agar mencapai kemajuan. Menurut Ahmad Tafsir 2006: 76-79 tujuan pendidikan akan sama dengan manusia terbaik menurut orang tertentu. Kualitas baik manusia ditentukan oleh pandangan hidupnya. Jika pandangan hidupnya berupa agama maka manusia yang baik itu adalah manusia menurut agamanya. Manusia yang baik cirinya yaitu mampu hidup tenang dan produktif dalam kehidupan bersama. Agar manusia terampil menjalani hidup manusia harus memiliki keimanan yang tahan banting, 37 harus sehat dan kuat, harus mampu bersosialisasi, harus memiliki keterampilan dalam salah satu bidang pekerjaan. Tujuan pendidikan Agama ialah mendidik anak agar beragama, memahami agama dan terampil melaksanakan agama. Dalam pembelajaran bidang agama memerlukan pendekatan-pendekatan akal dan kalbu. Selain itu diperlukan saran yang memadai sehingga mendukung terwujudnya pembelajaran yang sesuai dengan karakter pendidikan agama Ahmad Susanto, 2013: 278-279. Uraian diatas setidaknya dalam pembelajaran agama Islam ada tujuan yang diharapkan yaitu mengetahui knowing, terampil doing dan melaksanakan being . Tujuan pendidikan menurut Dwi Siswoyo 2007: 81, tujuan pendidikan merupakan suatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah sesuatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan tujuan, diasumsikan sebagai nilai. Tanpa adanya tujuan maka dalam praktik pendidikan tidak ada artinya Moore, T.W., 1974: 86. Oleh karena itu pendidikan haruslah mempunyai tujuan. Tujuan pendidikan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang di ajarkan. Dalam Pendidikan Agama Islam tentulah mempunyai tujuan agar anak-anak minimal dapat mengenal agamanya melalui pembelajaran agama sehingga dapat menjadikan anak yang beriman dan bertaqwa. Tujuan pendidikan bagi anak merupakan suatu hal yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dalam upaya meningkatkan potensi anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal Hadi Siswanto, 2009: 5. Pendidikan anak tidak mendiktekan dan memaksakan kehendak orangtua kepada anak-anaknya dan belajar bukan seperangkat materi yang diberikan 38 kepada anak untuk dihafalakan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan pemberian stimulasi pembinaan dan pelatihan agar anak menikmati kemampuan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya, sekarang dan masa yang akan datang. Tujuan Pendidikan Agama Islam antara lain adalah menerapkan nilai-nilai ajaran agama ke dalam diri anak melalui pendidikan formal. Menurut Hamdanah 2013: 6-7, penanaman pengetahuan yang diberikan orang dewasa guru kepada anak akan membentuk pola pikirnya dalam melihat realitas dari pengalaman yang anak terima. Sedangkan nilai-nilai pendidikan agama adalah sebuah pola normatif, yang dapat menentukan tingkah laku yang diinginkan oleh sistem yang berhubungan dengan lingkungan sekitar tempat seorang anak tinggal, yang meliputi pendidikan akidah, akhlak dan ibadah. Menurut Jamal Ma’mur Asmani 2009:65-66, secara umum tujuan PAUD adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan hidup agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara spesifik, ada dua tujuan yang diselenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini yaitu, pertama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar dan dalam mengarungi kehidupan di masa dewasa. Kedua, tujuannya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akedemik disekolah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam untuk anak adalah pengenalan akidah, akhlak dan ibadah melalui pendidikan agama Islam, sebagai bekal untuk mempersipakan hidup dalam proses 39 pendewasaan dan bermasyarakat, sehingga menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang beragama dan dapat menjalankan perintah agamanya sesuai ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam dalam pendidikan anak usia dini, bersifat terpadu, yang pembelajarannya menyatu dengan pembelajaran lain. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam diterapkan sesuai dengan hakikat pembelajaran anak yaitu belajar sambil bermain.

D. Penerapan Pendidikan Agama Islam

Penerapan pembelajaran anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain dan bernyanyi. Pembelajaran disusun sehingga menyenangkan, menggembirakan dan demokratis agar menarik anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Anak tidak hanya duduk mendengarkan ceramah guru tetapi anak juga aktif berinteraksi dengan berbagai benda dan orang dilingkungannya, baik secara fisik maupu mental. Slamet suyanto, 2005: 127. Oleh karena itu dalam penerapan pendidikan agama juga harus menyenangkan. Dimana anak tidak hanya mendengarkan guru ceramah dan melaksanakan apa yang diperintahkannya. Tetapi harus lebih inovatif agar penyampaian pembelajaran dapat diterima anak dengan mudah. Menurut Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD berbasis TPQ 2011: 23, proses pembelajaran merupakan suatu inti dari kegiaatan PAUD. Proses pembelajaran merupakan suatu wahana untuk memfasilitasi agar setiap anak dapat mencapai tingkat perkembangan sesuai dengan usia dan potensi masing-masing anak. Proses pembelajaran PAUD mencangkup bidang pengembangan