Keunggulan dan Kelemahan Metode Bernyanyi

110 terdapat anak yang melihat pekerjaan temannya, 4 terdapat anak yang asal- asalan dalam mengerjakan tugas, 5 Pendidik belum disiplin dalam menuliskan penilaian hasil tugas yang dikerjakan anak.

B. Pembahasan

Metode pembelajaran PAI untuk anak usia 4-6 tahun di TK ABA se- Kecamatan Kraton Yogyakarta antara lain 1 metode karya wisata, 2 metode bercakap-cakap, 3 metode demonstrasi, 4 metode bercerita, 5 metode bernyanyi dan 6 metode pemberian tugas. Metode-metode tersebut tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Yunus Namsa 2000: 68-84, metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan yaitu: ceramah, bercakap- cakap, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen, dikte Imla’, proyek, dan karya wisata. Hal ini dikarenakan di lapangan penerapan metode pembelajaran PAI sudah menggunakan metode bernyanyi dan selama penelitian belum ditemukan bahwa TK ABA se-Kecamatan Kraton menggunakan metode proyek, karena pendidik belum mendalami metode proyek, serta tidak ditemukan penggunaan metode ceramah pada pembelajaran PAI, karena metode ini sudah tidak efektif untuk menyampaikan pembelajaran di TK. Penggunaan metode pemberian tugas terdapat pada setiap metode yang digunakan. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada pembelajaran PAI untuk anak usia 4-6 tahun di TK ABA se-Kecamatan kraton, yaitu metode karya wisata, bercakap-cakap, demonstrasi, cerita dan bernyanyi. Penggunaan metode 111 pembelajaran PAI untuk anak usia 4-6 tahun di TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta, akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.

1. Metode karya wisata

TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta menggunakan metode karya wisata pada pembelajaran PAI dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 pendidik menetapkan tema dan tujuan karya wisata yang diketahui anak-anak. 2 pendidik menetapkan metode karya wisata sebagai metode yang tepat untuk pembelajaran karya wisata. 3 pendidik melakukan rapat dengan pihak komite, orangtua dan melakukan kerja sama dengan pihak terkait tujuan karya wisata. 4 pendidik menyiapkan alat bahan untuk karya wisata, 5 pendidik menetapkan tata tertib sebelum karya wisata dilaksanakan dan memberikan tugas kepada anak- anak secara keseluruhan, 6 pendidik menentukan rancangan penilaian. Penggunaan langkah-langkah metode karya wisata tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen 2004: 81-84, yaitu sebagai berikut. 1 tujuan karya wisata harus dirumuskan terlebih dahulu dan dapat diketahui anak-anak, 2 pendidik menetapkan apakah metode ini sangat tepat, 3 pendidik harus lebih dahulu menghubungi pihak yang berkompeten, 4 setelah mendapat izin, perlu menyiapkan syarat-syarat yang diperlukan, menyiapkan alatbahan untuk karya wisata, dan kerjasama dengan orangtua wali pihak yang mendukung kegiatan karya wisata, 5 merumuskan dan mencoba menetapkan anggaran, 6 pendidik menetapkan tugas-tugas kepada anak-anak secara keseluruhan, baik teknis dan intinya, 7 menetapkan tata tertib secara bersama-sama, 8 pembentukan panitia. 112 Keunggulan penggunaan metode karya wisata di TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta, antara lain 1 anak secara langsung dapat melihat objek pembelajaran, 2 anak dapat menghayati makna proses pembelajaran, 3 dapat membantu anak untuk berubah sikap, 4 materi yang disampaikan dapat diintergrasikan dengan kenyataan di lapangan, 5 dapat mengembangkan sosial anak, 6 dapat memperluas minat anak. Keunggulan penerapan metode karya wisata tersebut belum sesui dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen, karena metode ini belum mampu membuat anak untuk aktif bereksplorasi, karena TK ABA TK ABA se-Kecamatan Kraton masih menggunakan masjid yang berada dalam lingkungan sekolah sebagai objek tujuan karya wisata. Sedangkan yang diungkapkan oleh Muslichatoen 2004: 68-74,yaitu 1 anak secara langsung dapat melihat objek dari meteri pelajaran, 2 anak dapat menghayati makna dari proses pembelajaran, 3 sering dapat merubah sikap dan tindakan anak seperti kunjungan ke panti asuhan dll, 4 materi pelajaran dapat diintegrasikan dengan kenyataan lapangan, 5 dapat menjawab persoalan-persoalan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan sendiri, 6 dapat mengembangkan rasa sosial anak, 7 memperbesar dan memperluas minat serta perhatian terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada anak. Kelemahan penggunaan metode karya wisata di TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta, antara lain 1 menggunakan waktu yang lebih banyak, 2 mebutuhkan dana yang banyak, 3 resikonya besar dan kadang tidak terduga, 4 melibatkan banyak orang. Kelemahan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen 2004: 81-82, bahwa kelemahan metode karya wisata antara