107 anak-anak yang bernyanyi lagu-lagu orang dewasa, tetapi guru
berusaha mengganti lirik lagunya yang sesuai dengan karakteristik anak. CL 11.6
Hasil observasi diperoleh informasi bahwa kelemahan penggunaan metode
demonstrasi sepanjang penelitian tidak ditemukan. Tetapi justru kelemahan telah menjadi keunggulan karena pada penggunaan metode bernyanyi, pendidik mahir
pada kegiatan bernyanyi, pendidik menyanyikan lagu sesuai dengan karakterisik anak.
Dalam metode bernyanyi guru telah memperhatikan karakteristik anak, sehingga guru dapat menyesuaikan lagu yang baik untuk
anak, tentunya lagu yang diajarkan adalah sederhana dan berulang-ulang. Di TK terdapat banyak lagu anak-anak yang
dinyanyikan serta mahirnya guru dalam memvariasikan lagu untuk meyampaikan materi pembelajaran untuk anak khususnya
lagu-lagu keagamaan. CW 6.2
Hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi tentang
kelemahan pada penggunaan metode bernyanyi, tetapi dalam wawancara ini diperoleh informasi bahwa sepanjang penelitian tidak ditemukan kelemahannya.
Karena pendidik telah mampu menjadikan keleman jadi keunggulan metode bernyanyi, yaitu pendidik memperhatikan karakteristik anak pada penggunaan
metode bernyanyi. Hasil dari angket, observasi dan wawancara diperoleh data bahwa
kelemahan metode bernyanyi sudah dapat dijadikan sebagai keunggulan pada penerapan metode bernyanyi, hal tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1 pada penerapan metode bernyanyi pendidik memperhatikan karakteristik lagu untuk anak, 2 pendidik lebih banyak mengajarkan lagu yang sesuai untuk anak
108 dalam menyampaikan materi pembelajaran PAI serta guru mahir untuk
memvariasikan lagu.
6. Keunggulan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas
Hasil angket diperoleh data TK ABA se-Kecamatan raton Yogyakarta menyatakan sangat setuju dengan keunggulan metode pemberian tugas.
Pemberian tugas biasanya cenderung dilakukan oleh individu. Tugas yang diberikan dapat memberikan pengalaman belajar
kepada anak karena anak diharuskan menyelesaikan tugas atau menjawab dan mengisi LKA, sehinggan anak akan menemukan
cara belajar yang baik untuk dirinya. Dengan pemberian tugas yang dikerjakan oleh individu dapat mengtahui kualitas hasil
belajar anak sehingga guru dapat memberikan strategi agar kualitas belajar anak lebih baik, sehingga akan akan termotivasi
untuk belajar. Dengan mengerjakan tugas anak-anak akan semakin terampil mengerjakan tugas yang diberikan. Begitu juga
dengan tugas yang dirancang dengan baik akan mengoptimalkan hasil belajar yang optimal untuk anak. CL 10.7
Hasil observasi diperoleh informasi bahwa keunggulan metode tugas, yaitu memberikan pengalaman belajar pada anak, membantu menemukan cara belajar
anak, membantu anak terampil dalam mengerjakan tugas dan hasil belajar dapat optimal jika perencanaan belajar baik.
Hasil dari angket dan observasi diperoleh informasi bahwa keungggulan metode pemberian tugas adalah sebagai berkut. 1 memberikan pengalaman
belajar kepada anak, 2 dapat membantu menemukan cara belajar dan meningkatkan kualitas belajar anak, 3 dapat membantu anak agar termapil
mengerjakan tugas, 4 hasil belajar akan optimal jika tugas dirancang dengan baik.
109 Hasil dari angket diperoleh dari 17 responden terdapat 3 responden yang
tidak setuju dengan kelemahan metode pemberian tugas. Ketika pemberian tugas meronce membuat tasbih terdapat
beberapa anak yang sangat lama dalam mengerjakan tugas, sambil melihat-lihat pekerjaan teman-temannya, si anak memulai
meronce lagi. Nabila yang tidak sabar melihat pekerjaan temannya, akhirnya kerjaan si anak di sahut dan dikerjakan oleh
Nabila sampai pekerjaannya selesai. Sambil mengerjakan pekerjaan temannya nabila bilang: “ wah gampang ini, kayak gini
aku udah pernah.” Setelah tugas selesai dikerjakan, tugas tersebut dikumpulkan ke guru.CL 11. 7
Hasil observasi diperoleh informasi tentang kelemahan penggunaan metode pemberian tugas, yaitu ada anak yang lamban dalam mengerjakan tugas,
tugas dikerjakan anak lain, dan ada anak yang melihat pekerjaan temannya. Kelemahan metode pemberian tugas, terdapat anak yang lamban
dalam mengerjakan tugas, kadang-kadang pembahasan kurang sempurna. Pendidik belum disiplin dalam menuliskan penilaian.
CW 5.3 Hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi tentang kelemahan
penggunaan metode pemberian tugas, yaitu ada anak yang lamban dalam mengerjakan tugas, pembahasan kurang sempurna pada kegiatan pembelajaran,
dan pendidik belum disiplin dalam menuliskan penilaian. Pada RKH banyak ditemukan bahwa metode pemberian tugas
belum terdapat penilaian. CD 1.7 Hasil dokumentasi diperoleh data bahwa kelemahan pada penggunaan
metode pemberian tugas yaitu terdapat penilaian yang belum dituliskan. Hasil Angket, observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh informasi
bahwa kelemahan metode pemberian tugas, yaitu 1 terdapat anak yang lamban dalam mengerjakan tugas, 2 terdapat tugas yang dikerjakan orang lain, 3
110 terdapat anak yang melihat pekerjaan temannya, 4 terdapat anak yang asal-
asalan dalam mengerjakan tugas, 5 Pendidik belum disiplin dalam menuliskan penilaian hasil tugas yang dikerjakan anak.
B. Pembahasan
Metode pembelajaran PAI untuk anak usia 4-6 tahun di TK ABA se- Kecamatan Kraton Yogyakarta antara lain 1 metode karya wisata, 2 metode
bercakap-cakap, 3 metode demonstrasi, 4 metode bercerita, 5 metode bernyanyi dan 6 metode pemberian tugas. Metode-metode tersebut tidak sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Yunus Namsa 2000: 68-84, metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan yaitu: ceramah, bercakap-
cakap, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen, dikte Imla’, proyek, dan karya wisata. Hal ini dikarenakan di lapangan penerapan metode pembelajaran
PAI sudah menggunakan metode bernyanyi dan selama penelitian belum ditemukan bahwa TK ABA se-Kecamatan Kraton menggunakan metode proyek,
karena pendidik belum mendalami metode proyek, serta tidak ditemukan penggunaan metode ceramah pada pembelajaran PAI, karena metode ini sudah
tidak efektif untuk menyampaikan pembelajaran di TK. Penggunaan metode pemberian tugas terdapat pada setiap metode yang
digunakan. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada pembelajaran PAI untuk anak usia 4-6 tahun di TK ABA se-Kecamatan kraton, yaitu metode karya wisata,
bercakap-cakap, demonstrasi, cerita dan bernyanyi. Penggunaan metode