Keunggulan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas

112 Keunggulan penggunaan metode karya wisata di TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta, antara lain 1 anak secara langsung dapat melihat objek pembelajaran, 2 anak dapat menghayati makna proses pembelajaran, 3 dapat membantu anak untuk berubah sikap, 4 materi yang disampaikan dapat diintergrasikan dengan kenyataan di lapangan, 5 dapat mengembangkan sosial anak, 6 dapat memperluas minat anak. Keunggulan penerapan metode karya wisata tersebut belum sesui dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen, karena metode ini belum mampu membuat anak untuk aktif bereksplorasi, karena TK ABA TK ABA se-Kecamatan Kraton masih menggunakan masjid yang berada dalam lingkungan sekolah sebagai objek tujuan karya wisata. Sedangkan yang diungkapkan oleh Muslichatoen 2004: 68-74,yaitu 1 anak secara langsung dapat melihat objek dari meteri pelajaran, 2 anak dapat menghayati makna dari proses pembelajaran, 3 sering dapat merubah sikap dan tindakan anak seperti kunjungan ke panti asuhan dll, 4 materi pelajaran dapat diintegrasikan dengan kenyataan lapangan, 5 dapat menjawab persoalan-persoalan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan sendiri, 6 dapat mengembangkan rasa sosial anak, 7 memperbesar dan memperluas minat serta perhatian terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada anak. Kelemahan penggunaan metode karya wisata di TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta, antara lain 1 menggunakan waktu yang lebih banyak, 2 mebutuhkan dana yang banyak, 3 resikonya besar dan kadang tidak terduga, 4 melibatkan banyak orang. Kelemahan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen 2004: 81-82, bahwa kelemahan metode karya wisata antara 113 lain, 1 menggunakan waktu yang lebih lama, 2 membutuhkan dana yang banyak, 3 resikonya besar dan kadang tidak terduga, 4 melibatkan orang banyak.

2. Metode Bercakap-cakap

TK ABA se-Kecamatan Kraton Yogyakarta menggunakan metode bercakap-cakap dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 pendidik menentukan tema dan tujuan percakapan, 2 menetapkan rancangan bentuk percakapan yaitu dialog, 3 menyediakan alat bahan percakapan, 4 menarik perhatian dan minat anak dalam percakapan, 5 rancangan evaluasi dilakukan dengan observasi. Penggunaan langkah-langkah metode bercakap-cakap tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Moeslichatoen 2004: 97- 104, yaitu sebagai berikut. 1 menetapkan tujuan dan tema kegiatan, 2 menetapkan rancangan bentuk percakapan monolog atau dialog, 3 menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan, 4 menarik perhatian dan minat siswa dalam percakapan, 5 rancangan evalusi dapat dilakukan dengan observasi. Tetapi bentuk percakapan yang dilaksanakan pada metode ini yaitu dialog. Dialog dilaksanakan oleh pendidik dengan anak dan anak dengan anak. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Azyumi Azra 2013: 8, bahwa seharusnya pada pembelajaran PAI, semestinya tidak lagi monolog tetapi harus dialogis. Keunggulan penggunaan metode bercakap-cakap di TK ABA se- Kecamatan Kraton Yogyakarta, antara lain. 1 suasana kelas anak hidup karena anak-anak mengarahkan pada bahan yang dipercakapkan, 2 dapat mengembangkan kemampuan berfikir, 3 dapat melatih anak untuk belajar 114 diskusi, 4 dapat melatih anak untuk belajar mengungkapkan pendapat, 5 dapat membantu anak memahami hasil percakapan, 6 membatu pendidik untuk mempermudah mengetahui hasil yang dicapai anak. Keunggulan penggunaan metode bercakap-cakap tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Yunus Namsa 2000: 71, yaitu sebagai berikut. 1 suasana kelas anak hidup, karena anak-anak mengarahkan pada masalah yang sedang dipercakapkan, 2 dapat mengembangkan prestasi kepribadian individu antara lain: toleransi, demokrasi, krtis, berfikir sistematis, dan sabar, 3 hasil percakapan mudah difahami anak- anak, karena anak-anak mengikuti poses percakapan, 4 anak-anak belajar mematuhi kesepakatan percakapan sebagai latihan untuk diskusi yang sebenarnya ketika memasuki sekolah yang lebih tinggi, 5 melatih anak-anak untuk berfikir dan berani mengungkapkan pikirannya. Kelemahan penggunaan metode bercakap-cakap di TK ABA se- Kecamatan Kraton Yogyakarta, yaitu terdapat anak-anak yang tidak aktif dalam percakapan. Kelemahan tersebut belum sesuai dengan yang diungkapkan oleh Yunus Namsa karena terdapat kelemahan metode yang sudah dapat dijadikan keunggulan metode bercakap-cakap. Pendidik telah merencanakan kegiatan pembelajaran PAI dengan sangat baik. Sehingga pada penerapan metode ini dapat membantu pendidik untuk mempermudah mengetahui hasil perkembangan anak, karena pendidik mengamati proses belajar anak. Sedangkan kelemahan menurut Yunus Namsa 2000: 71, pada penggunaan metode bercakap-cakap antara lain, 1 sering terdapat sebagian anak-anak yang tidak aktif, ini adalah kesempatan