Metode Demonstrasi Metode Pembelajaran

26 menetapkan tujuan dan tema kegiatan, 3 menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, 4 mengelompokkan anak untuk melaksanakan kegiatan proyek, 5 menetapkan rancangan penilaian.

e. Metode bercerita

Metode ini digunakan terutama untuk menceritakan tentang Nabi, Malaikat terjadinya sesuatu misalnya banjir dan gempa bumi atau bercerita tentang sebuah peristiwa yang dapat diambil intisarinya sebagai contoh untuk membedakan hal yang baik dan buruk. Dapat juga cerita imajinasi, dalam metode ini dapat digunakan untuk menimbulkan empati dan kerjasama diantara anak-anak Imung Gendrowati, 2012: 195. Senada dengan pengertian diatas Suminah 2012: 299, menjelaskan bahwa metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan. Penerapan strategi pembelajaran melalui bercerita mengacu pada prosedur pembelajaran yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu menetapkan tujuan dan tema cerita, menetapkan bentuk cerita yang dipilih, menentukan bahan dan alat yang diperlukan, menentukan langkah-langkah bercerita, penetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita. Menurut Moeslichatoen 2004: 158-168, bercerita dapat dilakukan dengan membaca langsung dari buku cerita, bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku, menceritakan dongeng, bercerita dengan menggunakan papan flanel, media boneka, dramatisasi suatu cerita dan bercerita sambil memainkan jari-jari tangan. Fungsi bercerita bagi anak TK, untuk pencapaian tujuan pendidikan. Kegiatan bercerita memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral dan keagamaan. Kegiatan bercerita memberikan pengalaman 27 untuk berlatih mendengarkan. Dengan metode bercerita memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor masing- masing anak. Dalam bercerita salah satunya ada yang menceritakan dongeng. Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama. Mendongeng merupakan cara meneruskan warisan budaya dari generasi ke generasi. Dongeng dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral ke anak. Syarat metode bercerita menurut Moeslichatoen 2004: 157, yaitu sebagai berikut. 1 menetapkan tujuan dan tema cerita, 2 menentukan bentuk cerita yang diplih, 3 menentukan alat dan bahan yang akan di pergunakan, 4 dapat memberikan perasaan gembira, lucu dan mengasyikan, 5 cerita harus menarik dan mengundang perhatian anak. Keunggulan metode cerita menurut Moeslichtoen 2004: 168, yaitu sebagai berikut. 1 cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungan anak akan mengasyikkan, 2 menjadikan kreatif dan imajinatif, 3 untuk menanamkan nilai moral dan agama, 4 mengembangkan aspek sosial emosional anak, 5 melatih menjadi pendengar yang kreatif, 6 memberikan pengalaman belajar. Kelemahan metode cerita menurut Yunus Namsa 2000: 69, yaitu sebagai berikut. 1 tidak semua anak mendengarkan cerita, 2 Interaksi cenderung berpusat pada pendidik, 3 sukar ditangkap maksudnya jika pendidik menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan anak, 4 tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir dan memecahkan masalahnya, 5 kurang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kecakapan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. 28 Langkah-langkah metode bercerita menurut Moeslichatoen 2004: 175- 176, yaitu sebagai berikut. 1 menentukan tujuan dan tema cerita, 2 mengatur tempat duduk, 3 melaksanakan kegiatan pembukaan, 4 mengembangkan cerita, dan 5 mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.

f. Metode Bernyanyi

Bernyanyi pada dasarnya merupakan bakat alamiah yang dimiliki seseorang individu. Sejak lahir bayi telah mulai mengenal suara, ritme atau melodi melalui lagu yang dilantunkan ibunya Setyoadi Purwanto, 2012: 21. Menyanyi adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini, dan lagu adalah sebuah media. Maka lagu-lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak sebetulnya juga dapat digunakan sebagai metode pembelajaran. Metode ini digunakan untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik. Misalnya ketika belajar doa-doa pendek anak kurang tertarik apabila setiap diajari kata demi kata. Anak-anak akan lebih senang dan bersemangat untuk menghafalkan doa tersebut bila menggunakan metode bernyanyi, seperti pada doa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas sehari-hari dan doa-doa pendek lainnya Imung Gemdrowati, 2012: 197. Di Taman Kanak-Kanak kegiatan bernyanyi merupakan sebuah kegiatan yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Kegiatan bernyanyi ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Diantaranya dapat mengurangi rasa cemas, menimbulkan rasa percaya diri, menumbuhkan kreativitas anak serta berbagai salah satu alat untuk mengungkapkan emosi dan perasaan. Terdapat tiga tahap dalam prosedur penerapan strategi pembelajaran melaui bernyanyi, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penilaian.