Uji Asumsi Klasik Analisis Kuantitatif

Model anaisis jalur di atas digunakan untuk mencari pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel independen dan variabel dependen. Model persamaan analisis jalur secara persamaan regresi sebagai berikut. 1. M = βX 1 M + βX 2 M + βX 3 M+ ε 2. Y = βX 1 Y + βX 2 Y + βX 3 Y + βMX 1 Y + βMX 2 Y + βMX 3 Y +ε Dimana : X1 = Persepsi harga X2 = Kualitas pelayanan X3 = Suasana salon M = Kepuasan pelanggan Y = Loyalitas pelanggan β1 = koefisien untuk variabel persepsi harga β2 = koefisien untuk variabel kualitas pelayanan β3 = koefisien untuk variabel suasana salon βM = koefisien untuk variabel mediasi kepuasan pelanggan ε = error

c. Uji Sobel

Sobel tes digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi yaitu kepuasan pelanggan. Menurut Baron dan Kenny dalam Ghazali 2011 suatu variabel disebut variabel intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel 1982 dan dkenal dengan Uji Sobel Sobel Tes. Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen kepada varabel dependen melalui variabe mediasi. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X- M dengan jalur M-Y. Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung menggunakan kriteria di bawah ini: Ho diterima jika Signifikansi t hitung lebih besar dari 0,05 Ha diterima jika signifikansi t hitung lebih kecil dari 0,05.

d. Pengujian Hipotesis

1 Uji t Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan memperhatikan tingkat signifikansi dan koefisien beta. Tingkat signifikansi digunakan untuk melihat signifikan tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel dependen, sedangkan koefisien beta digunakan untuk melihat arah hubungan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan diterima atau tidaknya hipotesis didasarkan pada arah hubungan dan signifikansi dari model yang bersangkutan. Kriteria penerimaan hipotesisnya adalah menggunakan uji t, dengan melihat apakah nilai-nilai yang diperoleh koefisien berbeda secara signifikan atau tidak antara t hitung dan t tabel pada tingkat keyakinan 5 α =0,05 maka: Ho diterima jika t hitung ≥ t tabel Ho ditolak jika t hitung t tabel 2 Uji Signifikan SimultanUji Serentak Uji-F Uji F digunakan untuk melihat signifikan tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara bersama- sama dan untuk melihat signifikan tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel mediasi secara bersama-sama, sedangkan koefisien beta digunakan untuk melihat arah hubungan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan diterima atau tidaknya didasarkan pada arah hubungan dan signifikansi dari model yang bersangkutan. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dan signifikansi F hitung lebih besar dari 0,05 Ha diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dan signifikansi F hitung lebih kecil dari 0,05. 3 Koefisien determinasi R² Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai r 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar