Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

2. Keefektifan adalah perbedaan skor yang signifikan, keefektifan dalam penelitian ini diartikan sebagai keadaan yang menunjukkan adanya pengaruh atau peningkatan dalam kemampuan membaca cerita anak pada siswa. 3. Membaca cerita anak, membaca cerita anak termasuk dalam membaca kreatif artinya membaca yang tidak hanya memahami isi cerita tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. 4. Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau kejadian bersifat imajinatif dan fiktif yang ditulis orang dewasa diperuntukkan untuk anak-anak, isi cerita disesuaikan dengan dunia anak- anak. 5. Strategi pemetaan cerita rumpang adalah sebuah strategi dengan pembuatan cerita dalam bentuk bagan untuk menggambarkan struktur dan isi dari teks. Struktur yang dipetakan adalah unsur intrinsik dalam cerita, antara lain tokoh, latar, sudut pandang, alur, tema,amanat. 6. Strategi pemetaan episodik adalah strategi pembelajaran yang mengajarkan pengetahuan tentang struktur sebuah teks untuk membantu siswa menciptakan kemampuan mengidentifikasi dan mengikuti struktur utama di dalam sebuah teks yang digambarkan melalui sebuah pemetaan. Kelima struktur yang dapat dipetakan tersebut adalah latar, masalah tujuan konflik, klimaks alur utama, tema, kesimpulan cerita. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Membaca Sastra

Membaca dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut Aminuddin 2009: 27, salah satunya adalah membaca estetis atau disebut juga membaca sastra. Membaca sastra, yaitu membaca yang dilatarbelakangi tujuan untuk menikmati serta menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar dalam suatu teks sastra. Membaca sastra dapat ditautkan dengan kegiatan membaca kreatif, yakni membaca yang dilatari tujuan menerapkan perolehan pemahaman dari membaca untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang bersifat aplikatif. Aplikatif artinya bila melalui kegiatan membaca sastra itu pembaca ingin menemukan nilai- nilai kehidupan yang mampu memperkaya landasan pola perilaku. Pembelajaran membaca sastra dalam dunia pendidikan ditujukan untuk meningkatkan apresiasi terhadap sastra agar siswa memiliki kepekaan terhadap sastra yang baik dan bermutu yang akhirnya menimbulkan keinginan untuk membacanya. Pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengertian tentang manusia dan kemanusiaan, mengenal nilai, mendapatkan ide- ide baru, meningkatkan pengetahuan sosial budaya, serta terbinanya watak dan kepribadian Suryaman, 2012: 27. Memahami karya sastra berarti melakukan apresiasi terhadap karya tersebut. Menurut Efendi dalam Sayuti, 2000: 3, apresiasi sastra ialah kegiatan menggauli karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap