Hasil Uji-t Nilai Pascates Kelompok Eksperimen Pemetaan Cerita

Selain melihat kenaikan nilai, cara lain untuk menguji keefektifan strategi pemetaan cerita rumpang dan pemetaan episodik dengan melihat p sig.2 tailed dan membandingkan t hitung dengan t tabel pada uji-t berhubungan dapat dilihat pada uraian berikut ini.

a. Hasil Uji-t Nilai Prates dan Pascates Kemampuan Membaca Cerita Anak

Kelompok Eksperimen Pemetaan Cerita Rumpang Data nilai prates dan pascates kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang selanjutnya dianalisis dengan uji-tuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan membaca cerita anak sebelum dan sesudah perlakuan. Rangkuman hasil uji-tdata nilaiprates dan pascates kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 11: Hasil Uji-t Nilai Prates dan Pascates Kelompok Eksperimen Pemetaan Cerita Rumpang Data t hitung t tabel db p Keterangan Prates dan Pascates Kelompok Eksperimen Pemetaan Cerita Rumpang 13,576 2,032 37 0,000 p 0,05, t hitung 13,576t tabel 2,032 = signifikan Hasil analisis uji-tmenunjukkan t hitung sebesar 13,576lebih besar dari t tabel 2,032 dengan db37 pada taraf signifikansi 5 dan p sebesar 0,000 yang berarti signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca cerita anak yang signifikan pada kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang setelah diberi perlakuan.

b. Hasil Uji-t Nilai Prates dan Pascates Kemampuan Membaca Cerita Anak

Kelompok Pemetaan Episodik Data nilai prates dan pascates kelompok pemetaan episodik selanjutnya dianalisis dengan uji-tuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan membaca cerita anak sebelum dan sesudah perlakuan. Rangkuman hasil uji-tdata nilai prates dan pascates kelompok pemetaan episodik disajikan dalam tabel berikut. Tabel 12: Hasil Uji-t Nilai Prates dan Pascates Kelompok Pemetaan Episodik Data t hitung t tabel Db p Keterangan Prates dan Pascates Kelompok Pemetaan Episodik 7,375 2,032 37 0,000 p 0,05 t hitung 7,375t tabel 2,032 = signifikan Hasil analisis uji-tmenunjukkan nilai t hitung sebesar 7,375dengan db 37 pada taraf signifikansi 5 lebih besar dari t tabel , ini berarti ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca cerita anak kelompok pemetaan episodik. Selain itu, hal tersebut juga didukung dengan dan nilai p sebesar 0,000. Nilai p yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca cerita anak yang signifikan pada kelompok pemetaan episodik setelah diberi perlakuan. Hasil dari uji-tnilai prates dan pascateskelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang dan pemetaan episodik sama-sama memiliki nilai p 0,05 dan nilai t hitung t tabel yang berarti bahwa keduanya sama-sama menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Cara mengetahui strategi yang lebih efektif dilakukan dengan melihat kenaikan nilairata-rata pada hasil prates dan pascates kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang dan kelompok pemetaan episodik. Hasil gain score yang lebih tinggi akan menunjukkan bahwa salah satu strategi lebih efektif daripada strategi yang lain. Setelah dilakukan penghitungan , hasil rata-rata prates dan pascates kemampuan membaca cerita anak pada kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang mengalami kenaikan sebesar 12,68, sedangkan kelompok pemetaan episodik mengalami kenaikan sebesar 6,88. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan kenaikan nilai rata-rata prates dan pascates kemampuan membaca cerita anak antara kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang dan kelompok pemetaan episodik. Kenaikan nilai rata-rata kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang lebih tinggi daripada kelompok pemetaan episodik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan hasil uji hipotesis kedua penelitian ini sebagai berikut. Ho = Pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan episodik dalam pembelajaran membaca cerita anak pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Klaten. Ditolak Ha = Pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan episodik dalam pembelajaran membaca cerita anak pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Klaten. Diterima