69
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membaca cerita anak antara siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang dan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi pemetaan episodik pada siswa kelas VII SMP
Negeri 3 Klaten. Hal tersebut ditunjukan oleh hasil perhitungan uji-t nilai pascates kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang dan kelompok pemetaan episodik
yang memiliki t
hitung
3,817 dengan db 74 pada taraf signifikansi 5 dan nilai p sebesar 0,000. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai p 0,05, yang berarti
bahwa ada perbedaan yang signifikan. Selanjutnya, pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi
pemetaan cerita rumpang lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan episodik pada siswa kelas VII SMP
Negeri 3 Klaten. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata nilai pascates. Kelompok eksperimen pemetaan cerita rumpang mengalami kenaikan sebesar
12,68 sedangkan kelompok pemetaan episodik sebesar 6,88. Kenaikan nilai rata- rata kelas eksperimen pemetaan cerita rumpang lebih tinggi daripada kelas
pemetaan episodik. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pembelajaran membaca cerita anak menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang lebih efektif
dibandingkan menggunakan strategi pemetaan episodik.
70
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pembelajaran membaca cerita anak antara pembelejaran menggunakan strategi
pemetaan cerita rumpang dengan pembelajaran menggunakan strategi pemetaan episodik. Strategi Pembelajaran menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang
lebih dapat meningkatkan kemampuan membaca cerita anak daripada pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi pemetaan
episodik, sehingga strategi pemetaan cerita rumpang dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran membaca cerita anak siswa kelas VII SMPN 3
Klaten.
C. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran yang dapat digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita siswa sebagai
berikut. 1.
Guru diharapkan mampu menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang dalam pembelajaran membaca cerita anak siswa kelas VII SMP Negeri 3
Klaten. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam proses
pembelajaran. 2.
Pemanfaatan strategi pemetaan cerita rumpang dan strategi pemetaan episodik perlu ditingkatkan lagi, sehingga diharapkan adanya penelitian lebih lanjut
71 mengenai penerapan strategi pemetaan cerita rumpang dan strategi pemetaan
episodik dengan bahan pembelajaran dan subjek penelitian yang lebih luas. 3.
Bagi siswa, penggunaan strategi pemetaan cerita rumpang dalam pembelajaran membaca cerita perlu digunakan agar proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan motivasi siswa dalam pembelajaran lebih tinggi, sehingga kemampuan membaca siswa menjadi lebih baik.