2. Tahap eksperiman
Langkah selanjutnya adalah memberikan perlakuan pada kedua kelompok dengan strategi masing-masing strategi pemetaan cerita rumpang dan pemetaan
episodik. Hal ini dapat dilakukan apabila hasil prates tidak menunjukkan perbedaan kemampuan antara kelompok eksperiman pemetaan cerita rumpang
dan kelompok pemetaan episodik. Guru bertindak sebagai pelaku manipulasi proses belajar mengajar. Manipulasi yang dimaksud adalah memberikan
perlakuan dengan menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang dan strategi pemetaan episodik dalam pembelajaran membaca cerita anak. Siswa bertindak
menjadi unsur yang menjadi sasaran manipulasi. Peneliti bertindak sebagai pengamat yang mengamati secara langsung tentang proses pemberian manipulasi.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Kelompok Eksperimen Pemetaan Cerita Rumpang
Dalam pembelajaran membaca cerita anak kelompok ini dikenai perlakuan menggunakan strategi pemetaan cerita rumpang. Langkah-langkah dalam
pelaksanaan strategi pemetaan cerita rumpang dibagi menjadi dua, yaitu langkah memetakan cerita dan pengisian peta cerita rumpang . Adapun langkahnya adalah
sebagai berikut. 1.
Siswa membaca teks yang diberikan oleh guru. 2.
Setelah siswa membaca teks lalu siswa mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dalam cerita yang telah dibaca.
3. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok.
4. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya mengenai identifikasi unsur intrinsik
yang sebelumnya telah mereka kerjakan sendiri. 5.
Setelah siswa selesai berdiskusi, guru menunjukkan contoh peta cerita rumpang.
6. Selanjutnya, secara berkelompok siswa membuat peta cerita dengan cara
meletakkan gagasan utama pada lingkaran atau bentuk lain ditengah peta tersebut.
7. Setelah itu, siswa membuat garis-garis yang menghubungkan lingkaran di
tengah dengan kejadiankarakter yang terdapat dalam daftar ringkasan. Garis- garis ini ditempatkan simetris mengitari lingkaran di tengah yang mengandung
gagasan utama. Lalu siswa menuliskan kejadian-kajadian pada garis yang telah dibuat. Hampir serupa, masukkan sub kejadian dan sub konsep pada
kejadiankonsep utama. 8.
Siswa dapat memvariasikan bentuk untuk mencakup gagasan-gagasan tersebut agar struktur peta dapat lebih mudah dipahami, contohnya, dapat
menggunakan satu bentuk yang sama untuk menandai gagasan pokok, bentuk lain untuk gagasan penjelaspendukung. Siswa juga dapat menggunakan
berbagai warna jika diinginkan. Setelah siswa selesai memetakan cerita, langkah selanjutnya sebagai
berikut. 1.
Guru memberikan peta cerita yang telah dirumpangkan sebelumnya kepada siswa.