Validitas Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Evaluasi

36 pengukuran tesebut harus mencerminkan dengan tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari yang diukur. Anas Sudijono 2011: 163 membagi validitas menjadi 2 macam validitas sebagai berikut: 1 Validitas tes Validitas tes digunakan untuk mengukur soal secara keseluruhan. a Validitas rasional Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Anas Sudijono, 2011: 164 Tes dapat dikatakan memiliki validitas rasional apabila tes hasil belajar memang secara rasional telah dapat mengukur yang seharusnya diukur dengan cepat. 1 Validitas isi Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pengajaran yang seharusnya diteskan diujikan. Anas Sudijono, 2011: 164 2 Validitas konstruksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Suharsimi, 2009: 67. Validitas konstruksi dari suatu tes hasil belajar dapat dilakukan penganalisisannya dengan jalan melakukan pencocokan antara aspek-aspek berpikir yang terkandung dalam tes hasil belajar 37 tersebut, dengan aspek-aspek berpikir yang dikehendaki untuk diungkapkan oleh tujuan instruksional khusus Anas Sudijono, 2011: 167. Tes memiliki validitas konstruksi apabila testersebut menunjukkan aspek-aspek berpikir yang diungkap soal secara rasional sudah tepat mencerminkan aspek berpikir oleh Tujuan Instruksional Khusus yang diperintahkan untuk diungkap. b Validitas Empirik Validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik. Anas Sudijono, 2011: 167 1 Validitas ramalan Validitas ramalan adalah suatu kondisi yang menunjukan seberapa jauh sebuah tes telah dapat secara tepat menunjukan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa mendatang. Anas Sudijono, 2011: 168 2 Validitas bandingan Tes sebagai alat pengukur dapat dikatakan telah memiliki validitas bandingan apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat telah mampu menunjukan adanya hubungan yang searah antara tes yang pertama dengan tes berikutnya Anas Sudijono, 2011: 177 2 Validitas item Menurut Anas Sudijono 2011: 182 validitas item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item yang 38 merupakan bagian tak terpisah dari tes sebagai suatu evaluasi dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Untuk menghitung validitas item dapat menggunakan rumus korelasi product-moment dengan rumus sebagai berikut:         2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r xy            Suharsimi, 2009: 78 Cara lain untuk menghitung validitas item adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: : koefisien korelasi biserial M p : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi yang dicari validitasnya M t : rerata skor total S t : standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar p = q : proporsi siswa yang menjawab salah q = 1-p Suharsimi, 2009: 79 39

d. Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menguji keajegan pertanyaan tes bila diberikan berulang kali pada objek yang sama. Tes dikatakan reliabel atau ajeg bila dalam beberapa kali tes tersebut diujikan memberikan hasil yang relatif sama. Suharsimi 2009: 90 memaparkan 3 macam metode menghitung reliabilitas yaitu: 1 Metode Bentuk Paralel Pada metode bentuk paralel, reliabilitas yang dihitung adalah reliabilitas dari dua buah tes yang paralel dimana dua buah tes tersebut mempunyai tujuan, tingkat kesukaran dan susunan yang sama tetapi memiliki butir soal yang berbeda. Kedua tes paralel tersebut diteskan pada kelompok siswa yang sama kemudian hasilnya dikorelasikan jika mendapatkan nilai koefisien yang tinggi maka tes paralel tersebut adalah reliabel. 2 Metode Tes Ulang Metode tes ulang merupakan metode dimana satu bentuk tes dicobakan atau diujikan sebanyak dua kali pada kelompok siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. Hasil dari kedua hasil tes tersebut kemudian dihitung korelasinya untuk mendapatkan nilai reliabilitasnya. 3 Belah Dua a Pembelahan Ganjil-Genap r 11 = Keterangan: r12 12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes 40 r 11 = koefisien reliabilitas yang sudag disesuaikan Suharsimi, 2009: 95 b Pembelahan Awal-akhir r 11 = Keterangan: r12 12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Suharsimi, 2009: 95 c Rumus Flanagan r 11 = 2 1- Keterangan: r 11 = reliabilitas tes = varians belahan pertama 1 yang dalam hal ini varians skor item ganjil = varians belahan kedua 2 yang dalam hal ini varians skor item genap = varians total yaitu varians skor total Suharsimi, 2009: 96 d Rumus Cronbach Alpha r 11 = Keterangan: r 11 = reliabilitas tes k = jumlah soal = jumlah varian dari skor soal