Tingkat Kesukaran Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Analisis Soal Secara Kualitatif
86 antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai karena
kemungkinan jawaban dari sebagian besar siswa adalah benar. Butir soal yang baik sebaiknya tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu
mudah, yaitu kategori sedang dengan indeks tingkat kesukaran 0,31 - 0,70.
Perbandingan tingkat kesukaran soal sebaiknya dibuat proporsional yaitu 3:5:2. Artinya 30 soal kategori mudah, 50 soal
kategori sedang, dan 20 soal kategori sukar. Namun, dari hasil perhitungan diperoleh tingkat kesukaran soal kategori mudah
sebanyak 68. Berdasarkan jumlah soal dengan kategori mudah sebanyak itu, dapat diartikan bahwa sebagian siswa mampu
mengerjakan tes tersebut. Hali ini sesuai dengan hasil tes yang diperoleh siswa dimana sebagian besar siswa mendapatkan hasil
yang memuaskan. Kaitannya dengan hasil analisis tingkat kesukaran soal tersebut,
maka perlu dilakukan tindak lanjut seperti berikut: 1 Untuk butir soal yang termasuk kategori baik, artinya derajat
kesukarannya sedang, sebaiknya butir soal tersebut segera dimasukkan dalam bank soal, sehingga dapat digunakan lagi
pada tes hasil belajar pada waktu yang akan datang. 2 Untuk butir soal yang termasuk kategori terlalu sukar, ada
beberapa opsi tindak lanjutnya yaitu: 1 butir soal tersebut dibuang dan tidak dikeluarkan lagi pada tes mendatang, 2
ditulis ulang faktor-faktor yang menyebabkan butir soal tersebut sulit dijawab dengan benar oleh siswa dari segi
87 kejelasan kalimat, kejelasan petunjuk pengerjaannya,
kemungkinan adanya istilah-istilah yang sulit dipahami, atau bahkan kesalahan pemahaman materi ajar.
Butir soal yang terlalu sukar bukan berarti tidak diperlukan dalam evaluasi hasil belajar, namun butir soal sukar harus
disesuaikan dengan proporsi yang ideal yaitu sekitar 20 dari jumlah keseluruhan soal yang diujikan.
3 Untuk butir soal dengan kategori tingkat kesukaran mudah, ada beberapa opsi tindak lanjutnya, yaitu: 1 butir soal
tersebut tidak digunakan lagi pada tes yang akan datang, 2 diteliti
ulang untuk
mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan butir soal tersebut menjadi begitu mudah
dijawab dengan benar oleh hampir seluruh siswa. Rata-rata soal dengan kategori mudah, pengecohnya tidak berfungsi
dengan baik sehingga siswa mudah mengetahui mana opsi yang merupakan kunci dan mana yang merupakan
pengecoh. Oleh sebab itu, perlu dilakukan revisi dengan mengganti pilihan jawaban dengan opsi lain sedemikian rupa
sehingga antara kunci jawaban dengan pengecoh tidak mudah dibedakan. Setelah dilakukan perbaikan, butir soal
yang bersangkutan masih perlu diujikan lagi untuk mengetahui apakah derajat kesukaran item menjadi lebih
baik daripada sebelumnya.
88 Seperti pada soal dengan kategori sukar, soal dengan
kategori mudah juga diperlukan dalam evaluasi hasil belajar siswa, namun dengan proporsi yang ideal sekitar 30.