Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

97

B. Implikasi

Implikasi yang dapat dipaparkan dari hasil analisis butir soal di atas adalah sebagai berikut: 1. Hasil analisis soal secara kualitatif menunjukkan 16 soal tidak memenuhi aspek materi, 40 soal tidak memenuhi aspek konstruksi, dan 100 soal tidak memenuhi aspek bahasa. Soal-soal yang tidak memenuhi aspek materi, konstruksi, dan bahasa sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan soal yang memenuhi aspek-aspek tersebut. Sedangkan soal yang sudah memenuhi aspek-aspek tersebut bisa dipertahankan dan digunakan lagi. 2. Hasil analisis validitas menunjukkan bahwa soal yang tidak valid berjumlah 17 butir soal 34 lihat halaman 70. Soal yang tidak valid tersebut sebaiknya tidak digunakan lagi atau dilakukan perbaikan. Sedangkan soal yang sudah valid bisa dipertahankan untuk bisa digunakan lagi dalam tes berikutnya. 3. Hasil analisis reliabilitas menunjukkan angka 0,578 yang berarti cukup reliabel. Oleh karena itu, soal yang kualitasnya jelek dilihat dari aspek validitas isi maupun konstruk hendaknya dilakukan revisi agar reliabilitas soal dapat meningkat. Sebab, validitas akan mempengaruhi besar kecilnya reliabilitas. 4. Hasil analisis tingkat kesukaran menunjukkan bahwa soal dengan kategori mudah berjumlah 34 butir soal 68, soal dengan kategori sukar berjumlah 3 butir soal 6, dan soal kategori sedang berjumlah 13 butir soal 26 lihat halaman 72-73. Sebaiknya soal dengan kategori mudah dan sukar tersebut diperbaiki agar menjadi soal dengan 98 kategori sedang. Perbandingan antara butir soal yang mudah, sedang, dan sukar juga perlu dibuat proporsional agar terdapat keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Perbandingan ideal tingkat kesukaran soal yaitu 3:5:2. Mudah 30, sedang 50, dan sukar 20. 5. Hasil analisis daya beda menunjukkan bahwa 7 butir soal 14 lihat halaman 75 dengan kategori lemah atau tidak baik. Hasil analisis yang menunjukkan daya beda yang cukup, baik, dan baik sekali harus dipertahankan, sedangkan soal yang daya bedanya lemah atau tidak baik harus dilakukan perbaikan atau tidak digunakan lagi. 6. Hasil analisis efektifitas pengecoh menunjukkan bahwa seluruh soal pengecohnya belum efektif. Sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap alternatif jawaban tersebut agar menjadi pengecoh yang efektif. Tes sebagai instrumen evaluasi sangat penting fungsinya dalam pembelajaran. Instrumen yang baik akan mampu mengukur kemampuan siswa secara tepat. Oleh karena itu, perlu adanya instrumen tes yang berkualitas agar tujuan dari evaluasi itu sendiri dapat terpenuhi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru agar lebih memperhatikan dalam penyusunan instrumen evaluasi. Soal-soal yang kurang baik dapat diperbaiki lagi agar menghasilkan soal yang berkualitas. Selain itu hasil penelitian ini juga sebagai masukan bagi guru agar selalu melakukan analisis terhadap soal yang telah dibuatnya, baik analisis secara kualitatif maupun analisis secara kuantitatif.