42 Menurut ketentuan yang sering diikuti indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut: P
: 0,00-0,30 : sukar P
: 0,31-0,70 : sedang P
: 0,71-1,00 : mudah Nana Sudjana, 2011: 137
f. Daya Pembeda
Daya pembeda soal akan mengkaji soal-soal tes dari segi kemampuan tes tersebut dalam membedakan siswa yang masuk dalam
kategori prestasi rendah maupun tinggi. Soal yang memiliki daya pembeda akan mampu menunjukkan hasil yang tinggi bila diberikan
kepada siswa dengan prestasi tinggi dan hasil yang rendah bila diberikan kepada siswa berprestasi rendah. Daya beda butir dinyatakan
dalam bentuk indeks, semakin tinggi indeks daya beda butir, maka makin mampu butir yang bersangkutan membedakan kelompok
kemampuan siswa, indeks daya beda butir berkisar -1,00 sampai dengan +1,00 dan dapat ditentukan dengan persamaan korelasi point
biserial berikut:
r
pb
=[ ]
Dengan, r
pb
= koefisien korelasi point biserial Mi = Mean skor variabel internal bagi subjek yang
mendapat skor 1 pada variabel dikotomi Mt = mean skor variabel interval bagi seluruh subjek
st = deviasi standar variabel interval seluruh subjek p = banyaknya skor 1 pada variabel dikotomi dibagi n
43 q = 1-p
Saifudin Azwar, 2012: 50 Selanjutnya Daya Pembeda akan diklasifikasikan sesuai dengan
pengklasifikasiannya untuk mengetahui klasifikasi butir soal tersebut.
Klasifikasi Daya Pembeda: D : 0,00-0,19 : jelek
D : 0,20-0,39 : cukup D : 0,40-0,69 : baik
D : 0,70-1,00 : baik sekali D negatif, semua tidak baik harus dibuang
Suharsimi Arikunto, 2009: 218
g. Efektifitas PengecohDistractor
Efektifitas pengecohdistractor dapat diketahui dengan melihat pada sebaran jawaban para siswa. Pada sebaran jawaban diperoleh dengan
menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban atau yang tidak memilih apapun. Dari pola sebaran jawaban dapat ditentukan
apakah pengecoh dapat berfungsi atau tidak. Suatu butir soal dapat dikategorikan sebagai soal yang baik apabila pengecoh atau distractor
dapat berfungsi dengan baik. Pengecoh yang baik ditandai dengan dipilih oleh sedikitnya 5 dari peserta tes. Sebuah pengecoh atau
distractor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang
memahami konsep atau kurang menguasai materi pemilih kelompok asor lebih besar daripada kelompok unggul.
44 Menurut Anas Sudijono 2011: 411 mengungkapkan bahwa
pengecohdistractor telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecohdistractor tersebut telah dipilh sekurang-kurangnya
5 dari seluruh peserta tes. Pengecohdistractor yang telah menjalankan fungsinya dengan baik dapat digunakan kembali pada tes
yang akan datang. Dengan demikian, efektifitas pengecoh adalah seberapa baik pilihan
yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak peserta tes
yang memilih pengecoh tersebut, maka pengecoh tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Apabila peserta tes mengabaikan
semua option tidak memilih disebut omit. Dilihat dari segi omit, sebuah tes dikatakan baik apabila omitnya tidak lebih dari 10 peserta didik.
h. Program Iteman
Program iteman item and test analysis merupakan program komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara klasik.
Program ini termasuk satu paket program dalam MicroCAT
2
n yang dikembangkan oleh Assesment Systems Corporation mulai tahun 1982
dan mengalami revisi pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1998 mulai dari versi
2.00 sampai
dengan versi
3.50 http:gurupembaharu.comhomedownloadpanduan-analisis-butir-
soal.pdf , akses 12 Mei 2015 pukul 13.06 WIB
Program iteman digunakan untuk menganalisis soal pilihan ganda dan juga dapat menghitung dan mencatat skor tes yang dibuat melalui