Penghimpunan Dana M asyarakat

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 47 rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triw ulan III-20 09 yang sebesar 4,86 . Komposisi aset terbesar bank umum masih disumbang oleh bank pemerintah, yaitu sebesar 55,30 . Sedangkan bank sw asta nasional dan sw asta asing masing- masing memiliki pangsa aset sebesar 42,03 dan 2,67 Grafik 3.2. Sumber : LBU, Bank Indonesia Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.1. Perkembangan Asset Bank Umum Grafik 3.2. Perkembangan Asset Bank Umum M enurut Kelompok Bank

3.1.1. Penghimpunan Dana M asyarakat

Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun bank umum di Jaw a Tengah tumbuh positif meski melambat dibandingkan triw ulan sebelumnya. Secara tahunan, posisi DPK yang berhasil dihimpun bank umum di Jaw a Tengah pada triw ulan IV-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 13,05 sehingga menjadi Rp91,21 triliun. Secara triw ulanan, DPK mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 4,06 , setelah pada dua triw ulan sebelumnya hanya tumbuh sebesar 1,37 qtq dan 2,39 qtq. Peningkatan pertumbuhan DPK yang cukup signifikan pada triw ulan IV-2009 diduga diindikasikan oleh adanya target penghimpunan dana akhir tahun yang harus dicapai oleh para pelaku perbankan. Oleh karena itu, industri perbankan di Jaw a Tengah gencar melakukan promosi melalui media cetak, media elektronik, atau secara aktif mengunjungi nasabah. Selain itu, adanya daya tarik undian berhadiah atau hadiah langsung sebagai kompensasi pembukaan tabungandeposito juga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. Komposisi DPK terbesar bank umum di Jaw a Tengah masih ditempati simpanan tabungan, selanjutnya simpanan deposito, dan simpanan giro Grafik 3.3.. Simpanan dalam bentuk tabungan tercatat sebesar Rp44,49 triliun 48,79 , diikuti simpanan deposito dan simpanan giro masing-masing sebesar Rp32,69 triliun 35,85 dan Rp14,01 triliun 15,37 . Low cost deposits atau dana murah Tabungan dan Giro 20 40 60 80 100 120 140 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Total Aset 10 20 30 40 50 60 70 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Pemerintah Swasta Asing K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 48 masih mendominasi komposisi penghimpunan DPK Perbankan Jaw a Tengah yaitu sebesar 64,15 dari keseluruhan komposisi DPK Jaw a Tengah. Pada triw ulan IV-2009, perbankan di Jaw a Tengah berhasil meningkatkan pertumbuhan DPK baik giro, tabungan, dan deposito masing-masing sebesar 14,00 yoy, 17,83 yoy, dan 6,78 yoy. Imbal hasil yang diberikan untuk jenis simpanan Giro dan Tabungan yang dilihat dari tingkat suku bunga yang diberikan relatif rendah, yaitu dalam kisaran 1,00 -2,50 . Sementara itu, suku bunga deposito dipatok pada kisaran 5,60 . Pada Grafik 3.5 dapat dilihat suku bunga simpanan deposito tenor 1 bulan perbankan di Jaw a Tengah cenderung mengikuti pergerakan suku bunga acuan BI rate, bahkan pada triw ulan III-2009 dan triw ulan IV-2009 lebih rendah dari BI rate. Peningkatan DPK yang terjadi di tengah trend penurunan suku bunga menunjukkan masih tingginya minat dan kebutuhan masyarakat untuk menanamkan dana di perbankan. Penghimpunan DPK menurut kepemilikannya didominasi oleh nasabah perorangan. Pada triw ulan IV-2009, DPK yang dimiliki nasabah perorangan tercatat sebesar Rp72,35 triliun atau memiliki porsi 79,33 , diikuti nasabah sektor lainnya sebesar Rp8,41 triliun atau dengan porsi sebesar 9,22 , perusahaan sw asta sebesar Rp6,80 triliun atau 7,46 , dan nasabah Pemerintah Daerah sebesar Rp 3,64 triliun atau 4,00 Grafik 3.6. Pertumbuhan tertinggi dari DPK berdasarkan kepemilikannya dicapai oleh sektor lainnya yaitu 9,95 qtq dan 30,25 yoy. Hal ini diperkirakan karena labaprofit pada tahun 2009 yang diperoleh dari sektor lainnya BUM D, BUM N, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Yayasan Sosial, Lembaga Pendidikan, Koperasi, dan perusahaan sw asta lainnya ditempatkan di perbankan. Sementara itu, pertumbuhan terendah dicapai oleh DPK milik Pemerintah daerah yaitu 2,99 yoy dan -36,70 qtq. Penurunan pertumbuhan DPK Pemerintah Daerah secara triw ulanan pada akhir tahun merupakan fenomena seasonal, akibat banyaknya realisasi proyek pemerintah daerah ataupun mengalami jatuh tempo pembayaran proyek pada akhir tahun, sehingga dana simpanan pemerintah daerah di perbankan harus ditarik atau dicairkan. K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 49 Sumber : LBU, Bank Indonesia Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Grafik 3.4. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum M enurut Kelompok Bank Sumber : LBU, Bank Indonesia Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.5. Perkembangan Suku Bunga Simpanan Bank Umum Grafik 3.6. Perkembangan Komposisi Kepemilikan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Di Jaw a Tengah, trend penurunan suku bunga simpanan khususnya high cost deposit deposito telah terlihat sejak bulan September 2009 Grafik 3.7. Saat ini BI rate dipatok pada level 6,50 , sedangkan rata-rata tingkat bunga simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito yang diberikan perbankan di Jaw a Tengah sebesar 3,17 . Sementara rata-rata tingkat suku bunga yang diberikan untuk deposito dengan tenor antara 1 bulan sampai 6 bulan adalah sebesar 6,22 . Pada bulan September 2009, jumlah deposito dengan suku bunga deposito diatas 8,00 adalah sebesar 22,98 dari total deposito Jaw a Tengah, namun pada bulan Oktober, bulan November, dan bulan Desember berangsur-angsur turun menjadi 18,34 , 16,50 , dan 16,26 . 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Giro Tabungan Deposito 10 20 30 40 50 60 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 IV I II III IV I II III 2007 2008 2009 Pemda Perush. Swasta Perorangan Lainnya - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Giro Tabungan Deposito 1 Bln BI Rate K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 50 Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.7. Perkembangan Suku Bunga Deposito di Jaw a Tengah

3.1.2 Penyaluran Kredit