Realisasi Belanja Daerah PROSPEK PEREKONOM IAN

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 86 Peningkatan angka realisasi pendapatan terbesar pada komponen pajak daerah yang meningkat sebesar Rp 200 miliar dibandingkan tahun 2008. Hal ini menyiratkan bahw a usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak relatif baik, karena sampai saat ini pajak daerah masih menjadi faktor dominan dalam menunjang penerimaan daerah. Pangsa penerimaan pendapatan dari pajak daerah mencapai 56 dari keseluruhan total pendapatan. Sementara itu, retribusi tahun 2009 jumlahnya tercatat lebih kecil dibanding tahun 2008. Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti persiapan penerapan kebijakan kelebihan muatan nol persen bagi kendaraan angkutan barang serta penyerahan pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan TPI kepada pemerintah Kab.Kota yang sangat mempengaruhi penerimaan retribusi daerah. Komponen pendapatan daerah lainnya seperti hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan PAD lain-lain sampai saat ini masih tergolong relatif kecil kontribusinya. Sumber pendapatan lain yang signifikan nilainya adalah dana perimbangan. Realisasi penyaluran dana bagi hasil pajak, DAU dan DAK dari pemerintah pusat pada tahun 2009 sebesar 100 . TABEL 4.1 REALISASI PENDAPATAN DAERAH APBD TAHUN 2009 RP JUTA NO URAIAN APBD APBD-P 2008 2009 2008 2009 APBD-09 A PENDAPATAN 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,598,520.12 3,658,340.17 3,762,755.52 4,005,017.79 109.48 - Pajak Daerah 2,952,500.00 2,939,766.26 3,068,130.11 3,236,779.05 110.10 - Retribusi Daerah 341,923.20 128,883.96 345,651.28 130,590.19 101.32 - Hasil Pengelolaan Kekay. Daerah Yg Dipisahkan 131,234.44 154,009.08 141,471.95 153,848.19 99.90 - Lain-Lain PAD Yang Sah 172,862.48 435,680.87 207,502.17 483,800.37 111.04 2 DANA PERIM BANGAN 1,532,287.18 1,682,052.88 1,504,184.02 1,691,853.08 100.58 - Dana Bagi Hsl PjkBukan Pjk 478,795.31 547,874.28 450,692.15 557,673.48 101.79 - Dana Alokasi Umum 1,053,491.87 1,130,742.60 1,053,491.87 1,130,742.60 100.00 - Dana Alokasi Dana Khusus 3,436.00 3,437.00 100.03 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 229.97 229.97 3,437.85 -Hibah -Dana Peny. dan Otonomi Khusus 229.97 229.97 3,437.85 JUM LAH PENDAPATAN 5,131,037.27 5,340,393.05 5,267,169.51 5,700,308.72 106.74 REALISASI Sumber : Biro Keuangan, Pemerintah Provinsi Jaw a Tengah Data sampai 31 Desember 2009, namun masih bersifat sementara.

4.2. Realisasi Belanja Daerah

Belanja daerah merupakan salah satu instrumen fiskal daerah yang paling signifikan di samping pajak dan retribusi daerah. Besarnya belanja daerah ini mencerminkan peranan pemerintah daerah terhadap perekonomian daerah. Sebagai instrumen fiskal, besarnya belanja daerah ini juga dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah. Realisasi belanja daerah yang besar merupakan K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 87 indikasi peran fiskal daerah yang ekspansif, yang diharapkan dapat berpengaruh positif dalam peningkatan output daerah, selain investasi daerah dan ekspor daerah. TABEL 4.2 REALISASI BELANJA DAERAH APBD TAHUN 2009 RP JUTA NO URAIAN APBD APBD-P 2008 2009 2008 2009 APBD-09 B BELANJA 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3,672,147.87 3,525,877.76 3,360,542.69 3,212,182.13 91.10 - Belanja Pegaw ai 951,389.30 1,138,690.72 876,807.23 941,583.10 82.69 - Belanja Bunga 4.70 0.99 - Belanja Subsidi - Belanja Hibah 472,986.75 69,820.30 385,489.98 67,953.60 97.33 - Belanja Bantuan Sosial 459,355.98 431,545.75 412,423.15 401,255.90 92.98 - Belanja Bagi Hasil Kpd KabKota 1,108,765.48 1,123,798.13 1,058,172.72 1,109,040.37 98.69 - Blnj Bant.Keuang. kpd KabKota 659,645.63 737,022.85 626,139.79 687,190.39 93.24 - Belanja Tidak Terduga 20,000.00 25,000.00 1,508.81 5,158.76 20.64 2 BELANJA LANGSUNG 1,988,054.70 2,166,734.61 1,790,592.74 1,989,067.50 91.80 - Belanja Pegaw ai 274,665.31 242,916.81 243,331.35 213,339.79 87.82 - Belanja Barang dan Jasa 1,123,543.13 1,335,571.10 1,018,236.62 1,228,661.81 92.00 - Belanja M odal 589,846.25 588,246.69 529,024.76 547,065.90 93.00 JUM LAH BELANJA 5,660,202.57 5,692,612.37 5,151,135.43 5,201,249.63 91.37 SURPLUS DEFISIT 529,165.30 352,219.32 116,034.08 499,059.09 - REALISASI Sumber : Biro Keuangan, Pemerintah Provinsi Jaw a Tengah Data sampai 31 Desember 2009, namun masih bersifat sementara. Realisasi total belanja daerah pemerintah Provinsi Jaw a Tengah tahun 2009 tercatat sebesar 91,37 atau Rp 5,2 triliun. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, realisasi penyerapan belanja pemerintah provinsi kali ini juga belum dapat maksimal hingga mendekati 100 . Tingkat persentase realisasi belanja tahun 2009 relatif hampir sama dengan tahun 2008 yaitu sebesar 91 . Bila dibandingkan dengan realisasi belanja pada triw ulan-triw ulan sebelumnya, maka realisasi pada triw ulan IV ini merupakan realisasi yang terbesar selama tahun 2009. Besarnya realisasi belanja khusus pada triw ulan ini sebesar 41,9 . Fenomena penumpukan realisasi belanja anggaran pemerintah pada triw ulan terakhir telah menjadi fenomena yang selalu berulang tiap tahunnya dan terjadi pada hampir seluruh pemerintah daerah. Oleh karena itu diperlukan suatu komitmen dari pemerintah untuk senantiasa membuat perencanaan kegiatan yang matang serta terjadw al dengan baik sehingga tidak terjadi keterlambatan realisasi anggaran. Selain itu, beberapa peraturan atau kebijakan yang dapat menghambat penyerapan anggaran ini juga harus sejak aw al dikelola dengan baik seperti pembahasan APBD Perubahan yang hendaknya dapat dipersiapkan dan dibahas sejak aw al sehingga tidak berlarut-larut pembahasannya dikemudian hari. K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 88

1. Belanja Tidak Langsung :

Realisasi Belanja tidak langsung BTL tahun 2009 tercatat senilai Rp 3,2 triliun atau sebesar 91,10 . Ang ka rasio realisasi belanja tidak langsung terbesar adalah realisasi belanja bagi hasil Kab.kota yang mencapai 98,69 . Berikutnya adalah pos belanja hibah mencapai 97,33 . Realisasi bantuan kepada Kabkota sebesar 93,24 , sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi untuk lebih memberdayakan masyarakat desa. Realisasi pos belanja pegaw ai pada APBD 2009 ini justru relatif rendah yaitu 82,69 , lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasi tahun 200 8 yang mencapai 92,16 .

2. Belanja Langsung :

Realisasi Belanja Langsung tahun 2009 tercatat sebesar 91,80 atau senilai Rp1,98 triliun tabel 4.2. Sebagaimana dalam komponen Belanja Tidak Langsung, realisasi belanja pegaw ai dalam belanja langsung ini juga tercatat realtif rendah yaitu sebesar 87,82 . Belanja barang dan jasa serta belanja modal mempunyai realisasi yang realtif lebih baik yaitu masing -masing sebesar 92 dan 93 .  K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 89 Sistem Pembayaran adalah sistem yang berkaitan dengan kegiatan pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lain yang melibatkan berbagai komponen sistem pembayaran, antara lain alat pembayaran, kliring, dan settlement. Dalam prakteknya, kegiatan sistem pembayaran melibatkan berbagai lembaga yang berperan sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran maupun penyelenggara pendukung jasa sistem pembayaran seperti bank, lembaga keuangan selain bank, dan bahkan perorangan . Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Republik Indonesia No.3 tahun 2004, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Sehingga sebagai representasi Bank Indonesia di daerah, Kantor Bank Indonesia KBI Semarang mempunyai tugas menjaga dan mengatur kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai di daerah Jaw a Tengah. Dalam rangka mendukung kelancaran aktivitas perekonomian Jaw a Tengah, KBI Semarang senantiasa mengupayakan kelancaran sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal di w ilayah kerjanya. Dalam transaksi tunai, KBI Semarang berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat w aktu dan dalam kondisi layak edar clean money policy. Sedangkan dalam transaksi non tunai, KBI Semarang selalu berusaha menjaga kelancaran sistem pembayaran yang efektif melalui penyelenggaraan kliring dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement BI-RTGS. Pada triw ulan IV-2009, perkembangan umum sistem pembayaran tunai di Jaw a Tengah secara tahunan yoy mengalami net inflow . Jumlah aliran keluar outflow ke KBI-KBI di w ilayah Jaw a Tengah secara total mengalami penurunan yang cukup signifikan, sementara jumlah aliran uang masuk inflow mengalami peningkatan. Sementara itu, nilai dan volume transaksi pembayaran non tunai melalui Bank Indonesia, yaitu Kliring dan Real Time Gross Settlement RTGS, untuk w ilayah Jaw a Tengah pada triw ulan IV – 2009 ini mengalami peningkatan. K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 90

5.1. Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai