K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
77
3.8. Kredit UM KM
Jumlah penyaluran kredit kepada UM KM di Jaw a Tengah terus
meningkat w alaupun mengalami perlambatan. Penyaluran kredit UM KM pada
triw ulan IV-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 14,56 yoy dibandingkan dengan pertumbuhan triw ulan III-2009 sebesar 11,44 yoy. Pertumbuhan kredit
UM KM memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap menurun atau meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan, mengingat kontribusinya mencapai
84,72 dari total kredit perbankan bank umum dan BPR di Jaw a Tengah
Grafik 3.40. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp33,50 triliun atau 47,76 merupakan kredit
modal kerja, sisanya sebesar Rp32,37 triliun 46,14 dan Rp4,28 triliun 6,10 merupakan kredit konsumsi dan investasi
Grafik 3.41.
Sumber : LBU, Bank Indonesia Sumber : LBU, Bank Indonesia
Grafik 3.40 Perkembangan Kredit UM KM dan Total Kredit
Grafik 3.41 Perkembangan Kredit UM KM M enurut Jenis Penggunaan
Sumber: LBU, Bank Indonesia Sumber: LBU, Bank Indonesia
Grafik 3.42
Komposisi Kredit
UM KM Berdasarkan
Sektor Ekonomi Triw ulan IV-2009
Grafik 3.43 Perkembangan Kredit UM KM Berdasarkan Skala Usaha
10 20
30 40
50 60
70 80
90
IV I
II III
IV I
II III
IV 2007
2008 2009
Triliun Rp
Total Kredit KreditUMKM
5 10
15 20
25 30
35 40
IV I
II III
IV I
II III
IV 2007
2008 2009
Triliun Rp
K. Modal Kerja K. Investasi
K.Konsumsi
Pertanian, 3.16
Pertambangan, 0.05
Industri, 6.65 LGA, 0.03
Konstruksi, 1.13
PHR, 35.75 Pengangkutan,
0.86 JDU, 4.36
JSM, 0.82 Lainnya, 47.19
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0
0.0 5.0
10.0 15.0
20.0 25.0
30.0 35.0
IV I
II III
IV I
II III
IV 2007
2008 2009
Triliun Rp Triliun Rp
Mikro Kecil
Menengah Total Kredit UMKM - axis kanan
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
78
Penyaluran kredit UM KM di Jaw a Tengah didominasi oleh sektor PHR, sektor industri, sektor Jasa dunia usaha, dan sektor lainnya kredit konsumtif. Pada triw ulan
IV-2009, porsi terbesar kredit UM KM
disalurkan pada sektor lainnya kredit konsumtif tercatat sebesar Rp33,10 triliun atau 47,19 dari total kredit UM KM.
Sementara itu kredit UM KM untuk sektor PHR, sektor industri, dan sektor jasa dunia usaha masing-masing sebesar Rp25,07 triliun 35,75 , Rp4,66 triliun 6,56 dan
Rp3,05 triliun 4,36 .
Kredit Skala M ikro mendominasi penyaluran kredit UM KM Jaw a Tengah. Pangsa kredit untuk skala mikro masih mendominasi pemberian kredit
kepada UM KM di Jaw a Tengah. Pada triw ulan IV-2009 ini jumlah kredit mikro sebesar Rp28,61 triliun, dengan pangsa kredit sebesar 40,78 terhadap total kredit UM KM.
Sedangkan skala usaha kecil dan menengah masing -masing sebesar Rp . 24,24 triliun 34,56 dan Rp17,29 triliun 24,65 . Sementara itu rasio kredit bermasalah atau
NPLs UM KM perbankan di Jaw a Tengah pada triw ulan IV-2009 relatif kecil, yaitu sebesar 3,02 , rasio ini membaik jika dibandingkan dengan triw ulan III-2009 yang
sebesar 3,57 .
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
79
BOKS Penelitian Dasar Potensi Ekonomi Daerah
Dalam Rangka Pengembangan Komoditi Unggulan UM KM di Provinsi Jaw a Tengah
Penelitian ini dilaksanakan Bank Indonesia sebagai salah satu bentuk penyediaan informasi dalam mengimplementasikan program bantuan teknis yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholders,
baik pemerintah
daerah, perbankan,
kalangan sw asta,
maupun masyarakat
luas yang
berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UM KM . Penelitian ini mengidentifikasi berbagai KomoditasProdukJenis
usaha KPJu
unggulan yang
dapat menjadi
tumpuan prioritas
pembangunan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan daya saing produk.
Di Jaw a Tengah, penelitian ini dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2007 hingga 2009 di seluruh kabupatenkota di Provinsi Jaw a Tengah yang terbagi dalam enam w ilayah eks karesiden.
Pelaksanaan penelitian di masing-masing Karesidenan tersebut dikoordinasikan oleh Kantor Bank Indonesia Solo, Purw okerto dan Semarang sesuai w ilayah kerjanya. Berdasarkan proses tersebut,
telah teridentifikasi KPJu unggulan masing-masing Kabupaten di enam Karesidenan yang selanjutnya dikompilasi menjadi data KPJu Provinsi Jaw a Tengah yang dapat memetakan ketersebaran daerah
penghasil untuk setiap KPJu Unggulan di Jaw a Tengah.
Hasil Penelitian
Secara lebih terinci, dari hasil penelitian ini diperoleh informasi mengenai : i KPJu unggulan yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan di Provinsi Jawa Tengah, ii KPJu potensial yang
saat ini belum menjadi unggulan namun memiliki potensi untuk menjadi unggul di masa yang akan datang, serta iii KPJU lintas sektoral. KPJu unggulan adalah KPJu yang mendukung perekonomian
daerah serta mampu menciptakan dan menyerap tenaga kerja berdasarkan kondisinya saat ini dan prospeknya, serta memiliki daya saing yang tinggi. KPJu Potensial adalah KPJu yang saat ini belum
menjadi unggulan, namun memiliki potensi untuk menjadi unggul di masa yang akan datang apabila mendapatkan perlakuan atau kebijakan tertentu. Sedangkan KPJu Lintas Sektoral adalah hasil
pemilihan dari berbagai KPJu unggulan per sektor di tingkat kabupatenkota dan provinsi yang menjadi unggulan atau potensi daerah tersebut. Sektor yang menjadi fokus utama penelitian ini
dikelompokkan ke dalam sembilan sektor ekonomi, yang terdiri dari sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, angkutan, pariw isata dan jasa-
jasa. Tabel di baw ah ini menunjukkan 10 KPJu unggulan lintas sektoral di Provinsi Jaw a Tengah,
yang didominasi oleh Sektor Tanaman pangan dengan 5 lima KPJu, Sektor Industri dengan 3 tiga KPJu dan Sektor Perdagangan dengan 2 dua KPJu.
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
80 Tabel 1. KPJu Unggulan Lintas Sektoral di Provinsi Jaw a Tengah
Sektor Komoditas
Tanaman Pangan Padi Saw ah
Tanaman Pangan Jagung
Perdagangan Produk Tekstil Pakaian JadiKonveksi
Industri Pakaian JadiKonveksiGarmen
Tanaman Pangan Baw ang M erah
Industri M ebel
Industri Batik
Perdagangan M ebel
Tanaman Pangan Ketela PohonUbi KayuSingkong
Tanaman Pangan Cabe M erahBesar
Adapun KPJu unggulan dan potensial per sektor di Provinsi Jaw a Tengah dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 berikut.
Tabel 2. KPJu Unggulan Per Sektor di Provinsi Jaw a Tengah
Rangking Tanaman Pangan
Perkebunan Peternakan
Perikanan Industri
1 Padi Saw ah
Tebu Sapi
PotongDaging Lele
Budidaya Pakaian Jadi
Konveksi Garmen
2 Jagung
Kelapa Buah Ayam
BurasKampung Sayur
Nila Budidaya
M ebel 3
Baw ang M erah Hortikultura
Kelapa Deres Ayam Pedaging
RasNegeriBroil er
Bandeng Batik
4 Ketela PohonUbi
Kayu Singkong Tembakau
Kambing Daging Pembenihan
Ikan Gula
KelapaJaw a M erah
5 Cabe M erahBesar
Hortikultura Cengkeh
Domba Layang
Batu Bata
Rangking Perdagangan
Pariw isata Angkutan
Jasa
1 Produk Tekstil
pakaian jadi Konveksi
Obyek Wisata Alam Angkutan Kota
Umum Penumpang
Penjahit Garment Jasa Obras
2 M ebel
Wisata Belanja M all Angkutan Barang
Bengkel Perbaikan M otor M ontir
3 Sembako
Kolam Renang Becak
Hotel Penginapan
4 Aneka Hasil Bumi
dan Pertanian RestoranRumah M akan
Ojek Selepan penggilingan
padi jagung 5
M akanan M atangSiap Saji
Wisata BudayaSanggarHistory
Angkutan Pariw isata
Kursus komputer M engetik
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
81 Tabel 3. KPJu Potensial Per Sektor di Provinsi Jaw a Tengah
Rangking Tanaman
Pangan Perkebunan
Peternaka n
Perikanan Industri
1 Pisang
Kopi Ayam
PetelurRas Negeri
Layer Gurame
Budidaya Genteng
2 Kentang
Kapok randu Sapi Perah
Udang Windu TextileKain
3 M angga
Teh Itik
Karper Budidaya Tenun
ikatATBM 4
Cabe Raw it Hortikultura
Jambu mete Puyuh -
Petelur Rumput laut
KusenJendela Pintu,
M oulding 5
Kacang tanah
Karet Kelinci
Kembung Anyaman
Kerajinan Bambu
Rangking Perdagangan
Pariw isata Angkutan
Jasa
1 Kelontong
Agrow isata Dokar
PemondokanPon dok Wisata
2 M akanan
M inuman Khas Wisata Religi
Taxi Kursus M enjahit
Bordir 3
Gula Obyek Wisata Buatan
Perahu Kursus Bahasa
4 Tekstilbahan
tekstilkain Pemancingan
M obil Omprengan AgenBiro
Perjalanan 5
Bahan Bangunan Pantai
Gerobak Dorong Ukir
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
82
Halaman ini sengaja dikosongkan
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
83
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan pemerintah daerah dalam rangka
membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan output daerah, mencapai pertumbuhan dan stabitas perekonomian daerah, dan
menentukan arah serta prioritas pembangunan daerah secara umum. Selain itu, APBD juga
merupakan kebijakan
operasional yang
menjadi turunan
dari strategi
pembangunan pemerintah yang telah ditetapkan Renstrada, sehingga dapat terlihat arah keberpihakan pemerintah daerah. Karena pada hakikatnya anggaran daerah
merupakan alat
untuk meningkatkan
pelayanan publik
dan kesejahteraan
masyarakat, maka APBD harus benar -benar menggambarkan angka-angka ekonomis yang mencerminkan kebutuhan masyarakat untuk memecahkan masalah dan
meningkatkan kesejahteraannya. Keuangan daerah dari sektor pemerintah yang disampaikan dalam laporan
kajian ini hanya mencakup realisasi anggaran pemerintah daerah tingkat provinsi Jaw a
Tengah, sedangkan
keuangan daerah
dari realisasi
anggaran 35
KabupatenKota yang ada di Jaw a Tengah belum dapat tersajikan dalam laporan karena masalah keterbatasan data realisasi yang dipero leh.
Berdasarkan data APBD 2009 baik Provinsi Jateng maupun 35 Kab.Kota yang ada di Jaw a Tengah, anggaran Pemerintah Provinsi Pemprov Jateng masih
mempunyai porsi terbesar dan signifikan jika dibandingkan dengan masing-masing KabKota. Dari sisi pendapatan, jumlah pendapatan Pemprov Jateng adalah sebesar
16,8 dari total seluruh pendapatan pemerintah daerah di Jaw a Tengah, disusul kemudian oleh Pemerintah Kota Pemkot Semarang sebesar 4,4
dari total keseluruhan pendapatan Pemda di Jateng. Sedangkan Kab.Kota yang lainnya di
Jateng, mempunyai pangsa masing-masing berkisar antara 1,8 - 3,5 . Sedangkan dari sisi total belanja daerah, komposisinya hampir sama dengan pendapatan hanya
besaran persentasenya yang sedikit berbeda. Belanja Pemerintah Provinsi Jaw a
Tengah masih dominan dengan pangsa sebesar 15,9 , disusul oleh Pem erintah kot a Semarang sebesar 4,8 dan Kab.Kota lainnya berkisar 1,8 - 3,4 .
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
IV-2009
84
Sumber: DJPK, Depkeu RI
Grafik 4.1. ProPangsa Pendapatan APBD 2009
Sumber: DJPK, Depkeu RI
Grafik 4.2. ProPangsa Belanja APBD 2009
Dalam APBD Perubahan Pemerintah Provinsi Jaw a Tengah tahun anggaran 2009, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp5,34 triliun, sedikit lebih tinggi
dibanding target pendapatan pada APBD 2009 sebelum perubahan yang sebesar Rp5,21 triliun. Angka tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar
Rp3,65 triliun naik dari Rp3,63 triliun pada APBD 2009 dan dana perimbangan sebesar Rp 1,68 triliun. Dalam APBD Perubahan tahun 2009, telah dianggarakan
Dana Alokasi Khusus DAK sebesar Rp3,43 miliar.
Grafik 4.3 dan 4.4, lihat Boks.
Pemerintah provinsi Jaw a Tengah telah mengubah target belanja dalam APBD perubahan 2009 menjadi sebesar Rp5,69, meningkat dibanding sebelum perubahan
yang sebesar Rp5,37 triliun. Belanja ini terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp3,52 triliun dan belanja langsung Rp2,16 triliun.
Grafik 4.5 dan 4.6.
16.8 2.2