Penyaluran Kredit Intermediasi Bank Umum

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 50 Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.7. Perkembangan Suku Bunga Deposito di Jaw a Tengah

3.1.2 Penyaluran Kredit

Kredit yang disalurkan bank umum di Jaw a Tengah pada triw ulan IV- 2009 tumbuh cukup baik. Secara tahunan, pertumbuhan kredit pada triw ulan IV- 2009 mencapai 13,59 , meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada triw ulan III-2009 11,02 , namun lebih kecil dari target pertumbuhan kredit 15 yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rendahnya pertumbuhan kredit ini disebabkan oleh penerapan prinsip kehati-hatian yang lebih ketat dari biasanya sebagai efek dari krisis keuangan global. Selain itu, masih relatif tingginya suku bunga kredit perbankan, dan kekhaw atiran akan peningkatan NPLs membuat perbankan menahan ekspansi kreditnya. Namun, secara triw ulanan, kredit pada triw ulan IV-2009 tumbuh sebesar 5,56 , dan merupakan pencapaian pertumbuhan tertinggi selama tahun 2009. Peningkatan pertumbuhan pada triw ulan ini disebabkan antara lain oleh adanya upaya pencapaian realisasi target kredit akhir tahun oleh perbankan, mulai pulihnya optimisme perbankan terhadap kondisi perekonomian dan adanya peningkatan kebutuhan kredit pengusaha di sektor riil terkait dengan daya beli masyarakat dan ekspor yang mulai meningkat. - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 0 - 5 5 - 9,25 9,25 - 12,25 12 Deposito Triliun Rp Suku Bunga Sept-2009 Okt- 2009 Nov-09 Des-09 K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 51 Sumber : LBU, Bank Indonesia Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.8 Perkembangan Kredit Bank Umum M enurut Jenis Grafik 3.9. Perkembangan Kredit bank Umum M enurut Kelompok Bank Pemerintah, Sw asta dan Asing Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit yang disalurkan perbankan Jaw a Tengah masih didominasi oleh kredit modal kerja Grafik 3.8. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit tertinggi pada triw ulan IV-2009 dialami kredit investasi sebesar 20,78 yoy, disusul kredit konsumsi sebesar 14,65 yoy dan kredit modal kerja sebesar 11,99 yoy. Komposisi kredit modal kerja KM K terhadap penyaluran kredit bank umum di Jaw a Tengah masih dominan yaitu sebesar Rp46,84 triliun 56,56 , diikuti kredit konsumsi KK sebesar Rp29,28 triliun 35,36 . Sementara itu kredit investasi KI hanya sebesar Rp6,69 triliun 8,08 . Tingginya pertumbuhan yang dicapai oleh kredit investasi dibandingkan dengan jenis kredit lainnya cukup menggembirakan, mengingat efek dalam pemberian kredit investasi tidak habis dalam satu cycle usaha. Namun demikian, kredit jenis ini mempunyai jangka w aktu yang lebih panjang, sehingga menuntut perbankan mencurahkan perhatian ekstra dalam pengelolaannya. Berdasarkan Survei Kredit Perbankan SKP Triw ulan IV-2009, mayoritas pembiayaan kredit investasi disalurkan untuk gudang pabriktoko, pembelian mesin, dan bangunan. Untuk kredit konsumsi, jenis kredit terbesar yang dibiayai perbankan di Jaw a Tengah adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor, dan kredit serbaguna mencakup kartu kredit, kredit tanpa agunan, dan kredit lainnya. Suku Bunga kredit di Jaw a Tengah masih cukup tinggi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Kredit modal kerja adalah kredit dengan suku bunga tertinggi yaitu 24,18 , diikuti kredit investasi dengan suku bunga 23,67 dan kredit konsumsi dengan suku bunga 16,06 . Suku bunga kredit tersebut jauh diatas BI rate yang pada posisi Desember 2009 telah mencapai 6,50 . Suku bunga kredit perbankan yang cenderung bertengger pada level yang tinggi menjadi masalah bagi para pelaku ekonomi khususnya sektor riil dan UM KM yang 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Pemerintah Swasta Nasional Asing 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 Triliun Rp Triliun Rp Modal Kerja - axis kiri Investasi - axis kiri Konsumsi - axis kiri Total kredit - axis kanan K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 52 skala usaha dan profitnya tidak terlalu besar. Perbankan dinilai tidak berpihak kepada sektor riil dan hanya mengejar marjin keuntungan. Sumber : LBU, Bank Indonesia Grafik 3.10. Perkembangan Suku Bunga Kredit Bank Umum M enurut Jenis Penggunaan dibandingkan dengan BI rate Kelompok Bank Pemerintah masih mendominasi penyaluran kredit bank umum di Jaw a Tengah yaitu sebesar 59,52 , sementara itu, bank sw asta nasional dan bank sw asta asing mempunyai pangsa masing-masing sebesar 38,98 dan 1,50 . Grafik 3.9. Pertumbuhan tertinggi kredit juga dicatat oleh bank milik pemerintah yaitu sebesar 16,96 yoy, diikuti oleh bank sw asta nasional yang tumbuh sebesar 9,40 yoy. Namun demikian, bank sw asta asing mengalami penurunan dalam pertumbuhan penyaluran kredit nya sebesar 1,10 . Secara sektoral, kredit yang disalurkan terkonsentrasi pada sektor lainnya konsumtif, sektor perdagangan, hotel, dan restoran PHR, dan sektor industri pengolahan masing-masing dengan pangsa sebesar 36,05 , 33,53 , dan 20,17 . Outstanding kredit pada masing-masing sektor di atas pada triw ulan IV-2009 adalah Rp29,85 triliun untuk sektor lainnya konsumsi, Rp27,76 triliun untuk sektor PHR, dan Rp16,70 triliun untuk sektor industri pengolahan. Secara tahunan, kredit seluruh sektor mengalami pertumbuhan dengan pertumbuhan tertinggi dari masing-masing sektor dicapai oleh Sektor Listrik, Gas, dan Air, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR, Sektor Konstruksi, Sektor Lainnya konsumtif, dan Sektor Pengangkutan. Pada triw ulan IV-2009, porsi terbesar kredit modal kerja masih tersalur pada sektor PHR khususnya perdagangan. Secara triw ulan, kredit modal kerja tumbuh sebesar 5,61 . Secara sektoral, lebih dari 85,05 KM K tersalur ke dua sektor ekonomi yaitu sektor PHR sebesar Rp25,08 triliun 53,55 dan sektor industri Rp14,75 triliun 31,50 dengan Non Performing Loans NPLs masing-masing sebesar 3,99 dan 3,09 . NPL KM K keseluruhan adalah sebesar 3,25 , NPLs - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 IV I II III IV I II III IV 2007 2008 2009 KMK KI KK BI Rate K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 53 tersebut lebih tinggi apabila dbandingkan dengan NPL tahun sebelumnya yang sebesar 2,97 , namun lebih rendah dari triw ulan III-2009 yang sebesar 3,82 . Penerapan Asean -China Free Trade Area ACFTA yang dimulai dengan tahap Early Harvest Programme pada tahun 2004, dan penerapan Normal Track pada tahun 2010 mendatang ditengarai akan berdampak terhadap kinerja perbankan diantaranya terhadap penyaluran kredit terhadap sektor unggulan di Jaw a Tengah PHR dan Industri Pengolahan dan kinerjakualitas kredit. Diharapkan para pelaku perbankan mengantisipasi dampak positif maupun dampak yang kurang menguntungkan dari penerapan ACFTA. TABEL 3.2. PENYALURAN KREDIT M ODAL KERJA BANK UM UM PER SEKTOR EKONOM I RP TRILIUN Sumber : LBU, Bank Indonesia Rasio kredit terhadap DPK Loan to Deposit Ratio – LDR mengalami peningkatan. Pada triw ulan IV-2009, LDR bank umum meningkat dari 89,50 pada triw ulan III-2009 menjadi 90,79 . Secara tahunan, LDR bank umum mengalami peningkatan tipis dibandingkan dengan posisi triw ulan IV-2008 yaitu dari 90,37 menjadi 90,79 . Pada triw ulan ini, LDR Bank Pemerintah, Bank Sw asta Nasional, dan Bank Sw asta Asing masing-masing adalah sebesar 100,41 , 82,10 , dan 44,32 .

3.2. Risiko Kredit