Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karesidenan Surakarta

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 62 ekonomi seperti industri makanan gethuk, roti, kue, kerupuk, dan tahu, industri konveksitenun sarung gloyor, industri rokok, industri kayu, dan industri kerajinan tangan terpusat di Kodya M agelang. Pertumbuhan Aset, DPK, dan Kredit pada triw ulan IV-2009 bank umum di Eks. Karesidenan Kedu tercatat masing-masing sebesar 11,90 yoy, 10,83 yoy, dan 12,66 menjadi Rp 8,04 triliun, Rp6,96 triliun, dan Rp5,71 triliun. Pertumbuhan aset tertinggi dicapai oleh Kab. M agelang yaitu 21,65 yoy menjadi Rp232 miliar, sementara itu pertumbuhan aset terendah dicapai oleh Kab. Kebumen yaitu 9,38 yoy menjadi Rp1,22 triliun. Pertumbuhan penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kab. Temanggung yaitu mencapai 26,81 yoy menjadi Rp498 miliar, sementara pertumbuhan DPK terendah dicapai oleh Kab. Kebumen yaitu sebesar 6,92 yoy menjadi Rp1,06 triliun. Sementara itu, pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi di Kab. Kebumen sebesar 23,05 yoy menjadi Rp958 miliar, dan pertumbuhan terendah di Kodya M agelang sebesar 5,53 yoy menjadi Rp2,75 triliun. Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karesidenan Kedu cukup baik yang tercermin dari nilai Loan to Deposit Ratio sebesar 82,01 . Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karesidenan Kedu juga cukup bagus yang tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah yang hanya sebesar 2,41 .

3.5.6. Perkembangan Kondisi Bank Umum di Eks. Karesidenan Surakarta

Bank umum di Eks. Karesidenan Surakarta mengalami perkembangan yang cukup baik, dan mempunyai pangsa 20 -23 dari keseluruhan bank umum di Jaw a Tengah. Komposisi aset, penghimpunan DPK, dan penyaluran kredit bank umum di Eks. Karisidenan Pati mempunyai pangsa masing-masing sebesar 20,74 , 21,39 dan 22,72 terhadap total kinerja perbankan di Jaw a Tengah. KabupatenKota sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan indikator perbankan di Eks. Karisidenan Surakarta adalah Kodya Surakarta, yang mempunyai porsi 70 -79 dari keseluruhan indikator kinerja perbankan di Eks. Karisidenan Surakarta. Hal ini dikarenakan aktivitas perdagangan pasar, pusat grosir, dan mall , hotel dan restoran terpusat di Kodya Surakarta. Pertumbuhan Aset, DPK, dan Kredit pada triw ulan IV-2009 bank umum di Eks. Karesidenan Surakarta tercatat masing-masing sebesar 14,35 yoy, 16,25 yoy, dan 18,62 menjadi Rp 24,19 triliun, Rp19,51 triliun, dan Rp18,81 triliun. Pertumbuhan aset tertinggi dicapai oleh Kab. Sukoharjo yaitu 34,34 yoy menjadi Rp959 miliar, sementara itu pertumbuhan aset terendah dicapai oleh Kab. Klaten yaitu 8,88 yoy menjadi Rp1,18 triliun. Pertumbuhan penghimpunan DPK tertinggi terletak di Kab. Sukoharjo yaitu mencapai 29,84 yoy menjadi Rp745 miliar, sementara pertumbuhan DPK terendah dicapai oleh Kab. Wonogiri yang tumbuh sebesar 4,73 yoy menjadi Rp628 miliar. Sementara itu, pertumbuhan penyaluran K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 63 kredit tertinggi di Kab. Sukoharjo sebesar 33,87 yoy menjadi Rp901 miliar, dan pertumbuhan terendah di Kab. Karanganyar sebesar 13,11 yoy menjadi Rp829 miliar. TABEL 3.7. PERKEM BANGAN BANK UM UM DI 6 EKS. KARESIDENAN JAWA TENGAH RP M ILIAR Sumber : LBU, Bank Indonesia Fungsi intermediasi perbankan di Eks. Karesidenan Surakarta cukup baik yang tercermin dari nilai Loan to Deposit Ratio sebesar 96,41 . Kinerja penyaluran kredit di Eks. Karesidenan Surakarta juga cukup bagus yang tercermin dari rendahnya rasio Aset DPK Kredit LDR NPL Aset DPK Kredit Aset DPK Kredit 1 Kab. Semarang 773 541 743 137.41 0.90 22.43 7.84 23.35 0.66 0.59 0.90 2 Kab. Kendal 814 708 718 101.37 0.73 5.53 23.09 23.20 0.70 0.78 0.87 3 Kab. Demak 649 493 643 130.29 3.06 19.40 14.99 21.09 0.56 0.54 0.78 4 Kab. Grobogan 1,352 917 1,136 123.86 1.76 15.70 12.59 15.97 1.16 1.01 1.37 5 Kodya Semarang 46,281 36,473 28,665 78.59 2.37 11.30 14.36 8.67 39.68 39.99 34.61 6 Kodya Salatiga 983 889 650 73.15 1.76 10.42 5.18 19.35 0.84 0.97 0.79 Jumlah 50,852 40,021 32,555

81.34 2.28