Perkembangan BPR 6 eks-Karesidenan di Jaw a Tengah

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 67 Modal Kerja 50,24 Investasi 5,47 Konsumsi 44,29 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.18. Kredit BPR Berdasarkan Penggunaan Jaw a Tengah Triw ulan IV-2009 Kecil 19,81 Menengah 2,15 Mikro 78,04 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.19. Kredit BPR Berdasarkan Plafon di Jaw a Tengah Triw ulan IV-2009

3.6.1. Perkembangan BPR 6 eks-Karesidenan di Jaw a Tengah

3.6.1.1. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Semarang

Pangsa aset, DPK dan kredit BPR di w ilayah eks karesidenan Semarang pada triw ulan IV-2009 masing-masing sebesar 23,88 , 24,43 , dan 24,29 dari total indikator kinerja BPR Jaw a Tengah. Total aset yang dimiliki oleh BPR di w ilayah eks Karesidenan Semarang pada triw ulan laporan sebesar Rp. 2,138 triliun. DPK, pada triw ulan ini mencapai Rp. 1,535 triliun. Sedangkan kredit yang disalurkan hingga triw ulan IV-2009 sebesar Rp. 1,792 triliun. Kota Semarang masih menjadi pusat perkembangan BPR di eks Karesidenan Semarang. Hal tersebut tercermin dari Pangsa aset, DPK dan kredit terhadap indikator kinerja di eks Karesidenan Semarang yang masing-masing sebesar 38,87 , 41,53 dan 39,04 Grafik 3.20, 3.21 dan 3.22. Relatif tingginya indikator-indikator kinerja BPR di w ilayah Kota Semarang diperkirakan selain penyebaran jumlah BPR yang lebih banyak 19 BPR serta beragamnya tingkat ekonomi dan level usaha di Kota Semarang ditambah juga dengan adanya kaw asan industri yang dekat dengan Kota Semarang. Secara umum tingkat LDR BPR di w ilayah eks karesidenan Semarang sangat tinggi mencapai 116,72 , namun tingkat NPLs di w ilayah ini juga cukup tinggi mencapai 10,04 . Hal ini mengindikasikan bahw a kinerja BPR dari sisi intermediasi di w ilayah eks karesidenan Semarang sudah cukup baik namun dari sisi kualitas masih perlu ditingkatkan lagi terutama untuk w ilayah kabupaten Grobogan dan kabupaten Semarang dimana masing-masing NPLs mencapai 12,41 dan 11,27 . Salah satu faktor tingginya NPLs di kedua daerah tersebut diperkirakan karena sektor pertanian K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 68 yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah tersebut terkendala oleh perubahan cuaca sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Kota Semarang 38,87 Kab. Kendal 17,78 Kab. Demak 9,50 Kab. Grobogan 13,35 Kota Salatiga 4,44 Kab. Semarang 16,06 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.20. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Semarang Triw ulan IV-2009 Kab. Semarang 16,21 Kota Salatiga 4,54 Kab. Grobogan 13,57 Kab. Demak 8,62 Kab. Kendal 15,52 Kota Semarang 41,53 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.21. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Semarang Triw ulan IV-2009 Kab. Semarang 16,75 Kota Salatiga 4,38 Kab. Grobogan 13,82 Kab. Demak 9,67 Kab. Kendal 16,34 Kota Semarang 39,04 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.22. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Semarang Triw ulan IV-2009

3.6.1.2. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Pekalongan

Pangsa indikator kinerja BPR seperti aset, DPK dan kredit di w ilayah eks karesidenan Pekalongan pada triw ulan IV-2009 mencapai 6,40 dari keseluruhan indikator kinerja BPR di Jaw a Tengah. Aset BPR di w ilayah eks karesidenan Pekalongan pada triw ulan IV-2009 sebesar Rp. 573,2 miliar, sedangkan DPK mencapai Rp. 407,03 miliar dan kredit yang disalurkan sebesar Rp. 454,28 miliar. Ketiga indikator tersebut terpusat di w ilayah kabupaten Tegal, dimana Pangsa aset dan DPK BPR di kabupaten Tegal sebesar 28,29 dari total aset dan DPK BPR w ilayah eks karesidenan Pekalongan. Sedangkan Pangsa kredit BPR kabupaten Tegal sebesar 28,45 dari total kredit BPR w ilayah eks karesidenan Pekalongan. Secara umum tingkat LDR di w ilayah eks karesidenan Pekalongan sangat baik mencapai 111,61 , namun tingkat NPLs di w ilayah ini termasuk salah satu yang tertinggi jika dibandingkan daerah lain di Jaw a Tengah yang mencapai 10,31 . Hal ini menuntut kerja keras berbagai pihak dalam upaya meningkatkan kinerja BPR di w ilayah ini. K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 69 Kab. Pemalang 16,64 Kota Tegal 2,75 Kab. Brebes 12,18 Kab. Batang 16,10 Kab. Pekalongan 16,08 Kab. Tegal 28,29 Kota Pekalongan 7,97 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.23. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Pekalongan Triw ulan IV-2009 Kab. Pemalang 18,98 Kota Tegal 2,50 Kab. Brebes 12,25 Kab. Batang 12,30 Kab. Pekalongan 17,66 Kab. Tegal 29,36 Kota Pekalongan 6,95 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.24. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Pekalongan Triw ulan IV-2009 Kab. Tegal 28,45 Kab. Pekalongan 16,32 Kab. Batang 16,22 Kab. Brebes 11,73 Kota Tegal 2,31 Kab. Pemalang 16,61 Kota Pekalongan 8,36 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.25. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Pekalongan Triw ulan IV-2009

3.6.1.3. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Pati

Pangsa aset, DPK dan kredit BPR di w ilayah eks karesidenan Pati terhadap indikator kinerja BPR di Jaw a Tengah pada triw ulan IV-2009 masing-masing mencapai 11,13 , 11,81 dan 11,74 . Dimana aset BPR di w ilayah eks karesidenan Pati sebesar Rp. 996,53 miliar sedangkan DPK yang berhasil dihimpun dan kredit yang disalurkan pada triw ulan ini masing-masing sebesar Rp. 742,46 miliar dan Rp. 866,33 miliar. Ketiga indikator kinerja tersebut terpusat di w ilayah kabupaten Pati dengan masing-masing Pangsa sebesar 33,65 , 32,06 dan 35,29 . Tingkat LDR di w ilayah kabupaten Pati secara umum sangat baik mencapai 116,68 , namun NPLs yang tertinggi di Jaw a Tengah sebesar 10,66 . Hanya di w ilayah kabupaten Jepara yang memiliki NPLs di baw ah 5 , yaitu 4,41 . K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 70 Kab. Pati 33,65 Kab. Jepara 20,30 Kab. Blora 13,67 Kab. Kudus 13,64 Kab. Rembang 18,75 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.26. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Pati Triw ulan IV - 2009 Kab. Pati 32,06 Kab. Jepara 19,43 Kab. Blora 13,17 Kab. Kudus 14,21 Kab. Rembang 21,13 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.27. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Pati Triw ulan IV- 2009 Kredit Kab. Rembang 18,78 Kab. Kudus 12,93 Kab. Blora 12,24 Kab. Jepara 20,77 Kab. Pati 35,29 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.28. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Pati Triw ulan IV - 2009

3.6.1.4. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Kedu

Pangsa indikator kinerja BPR seperti aset, DPK dan kredit di w ilayah eks karesidenan Kedu pada triw ulan IV-2009 masing -masing mencapai 19,02 , 19,56 dan 17,58 dari keseluruhan indikator kinerja BPR di Jaw a Tengah. Secara nominal aset BPR di w ilayah eks karesidenan Kedu pada triw ulan IV-2009 sebesar Rp. 1,703 triliun, sedangkan DPK mencapai Rp. 1,230 triliun dan kredit yang disalurkan sebesar Rp. 1,297 triliun. Ketiga indikator tersebut terpusat di w ilayah kabupaten M agelang, dimana Pangsa aset dan DPK BPR di kabupaten M agelang sebesar 44,26 dan 45,05 dari total aset dan DPK BPR w ilayah eks karesidenan Kedu. Sedangkan Pangsa kredit BPR kabupaten M agelang sebesar 40,31 dari total kredit BPR w ilayah eks karesidenan Kedu. Secara umum tingkat LDR di w ilayah eks karesidenan Kedu sangat baik mencapai 105,46 , namun tingkat NPLs di w ilayah ini masih relatif tinggi yang mencapai 7,76 . Hanya w ilayah kabupaten M agelang yang memiliki NPLs di baw ah 5 yaitu 4,91 . K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 71 Kab. Wonosobo 12,35 Kab. Kebumen 12,69 Kota Magelang 6,09 Kab. Magelang 44,26 Kab. Temanggung 18,05 Kab. Purworejo 6,56 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.29. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Kedu Triw ulan IV-2009 Kab. Wonosobo 9,17 Kab. Kebumen 13,76 Kota Magelang 5,61 Kab. Magelang 45,05 Kab. Temanggung 19,45 Kab. Purworejo 6,97 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.30. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Kedu Triw ulan IV-2009 Kab. Purworejo 7,21 Kab. Temanggung 17,95 Kab. Magelang 40,31 Kota Magelang 6,34 Kab. Kebumen 14,07 Kab. Wonosobo 14,12 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.31. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Kedu Triw ulan IV-2009

3.6.1.5. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Surakarta

Pada triw ulan IV-2009, Pangsa aset, DPK dan Kredit BPR di w ilayah eks karesidenan Surakarta masing-masing sebesar 22,47 , 21,81 , dan 22,54 dari total indikator kinerja BPR Jaw a Tengah. Total aset yang dimiliki oleh BPR di w ilayah eks Karesidenan Surakarta pada triw ulan laporan sebesar Rp. 2,012 triliun. Dimana aset terbesar di w ilayah ini berada di kabupaten Karanganyar 22,26 . Untuk DPK, pada triw ulan ini mencapai Rp. 1,371 triliun dengan w ilayah penghimpunan DPK terbesar berada di kabupaten Karanganyar 20,83 . Sedangkan kredit yang disalurkan hingga triw ulan IV-2009 sebesar Rp. 1,663 triliun. Kabupaten Karanganyar menjadi daerah penyaluran kredit BPR terbesar di w ilayah eks karesidenan Surakarta dengan Pangsa sebesar 22,60 Grafik 3.32, 3.33 dan 3.34. Secara umum tingkat LDR di w ilayah eks karesidenan Surakarta sangat baik mencapai 121,35 , namun tingkat NPLs di w ilayah ini cukup tinggi mencapai 10,07 . Hal ini menunjukkan bahw a kinerja BPR dari sisi intermediasi di w ilayah eks karesidenan Surakarta sudah cukup baik namun dari sisi kualitas masih perlu ditingkatkan. K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 72 Kab. Sukoharjo 16,10 Kab. Wonogiri 7,51 Kab. Boyolali 14,36 Kab. Klaten 13,76 Kab. Sragen 15,66 Kab. Karanganyar 22,26 Kota Surakarta 10,36 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.32. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Surakarta Triw ulan IV-2009 Kota Surakarta 11,17 Kab. Sukoharjo 15,82 Kab. Wonogiri 8,57 Kab. Boyolali 12,96 Kab. Klaten 12,92 Kab. Sragen 17,71 Kab. Karanganyar 20,83 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.33. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Surakarta Triw ulan IV-2009 Kab. Karanganyar 22,60 Kab. Sragen 15,35 Kab. Klaten 13,78 Kab. Boyolali 15,56 Kab. Wonogiri 7,99 Kab. Sukoharjo 15,29 Kota Surakarta 9,43 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.34. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Surakarta Triw ulan IV-2009

3.6.1.6. Perkembangan BPR di Eks. Karesidenan Banyumas

Pangsa aset, DPK dan kredit BPR di w ilayah karesidenan Banyumas terhadap indikator kinerja BPR di Jaw a Tengah pada triw ulan IV-2009 masing-masing mencapai 17,09 , 15,92 dan 17,70 . Dimana aset BPR di w ilayah eks karesidenan Banyumas sebesar Rp. 1,530 triliun, sedangkan DPK yang berhasil dihimpun dan kredit yang disalurkan pada triw ulan ini masing-masing sebesar Rp. 1,001 triliun dan Rp. 1,306 triliun. Ketiga indikator kinerja tersebut terpusat di w ilayah kabupaten Banjarnegara dengan masing-masing Pangsa sebesar 40,09 , 35,19 dan 42,01 . Tingkat LDR di w ilayah kabupaten Banyumas secara umum sangat baik mencapai 130,49 , namun NPLs masih relatif tinggi sebesar 5,50 . Hanya di w ilayah kabupaten Cilacap yang memiliki NPLs di baw ah 5 , yaitu 3,55 . K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN IV-2009 73 Kab. Purbalingga 11,48 Kab. Banjarnegara 40,09 Kab. Banyumas 24,93 Kab. Cilacap 23,49 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.35. Komposisi Aset BPR di eks Karesidenan Banyumas Triw ulan IV-2009 Kab. Cilacap 22,38 Kab. Banyumas 27,71 Kab. Banjarnegara 35,19 Kab. Purbalingga 14,72 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.36. Komposisi DPK BPR di eks Karesidenan Banyumas Triw ulan IV-2009 Kab. Purbalingga 10,29 Kab. Banjarnegara 42,01 Kab. Banyumas 23,20 Kab. Cilacap 24,50 Sumber : LBPR, diolah Grafik 3.37. Komposisi Kredit BPR di eks Karesidenan Banyumas Triw ulan IV-2009 K