Kegiatan Pembangunan Non-Fisik Siapa Yang Harus Membayar dan Untuk Apa?

Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi

4. Penyedia Pendanaan Sanitasi

4.1 Sumber dana

Kemungkinan, penyedia dana sanitasi biasanya perlu lebih dari satu adalah sebagai berikut: 1. Dana publik. Dana ini mengalir dari Pusat, Provinsi lalu ke Pemerintah KabupatenKota, dan yang didapat dari pajak. Biasanya dana ini berbentuk hibah, atau pinjaman. 2. Dana Pembangunan Asing Overseas Development AidODA. Hibah dan pinjaman luar negeri dari lembaga- lembaga keuangan internasional, seperti Bank Dunia dan ADB. 3. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan Organisasi Berbasis Masyarakat OBM. 4. Sektor swastaBadan usaha. Pemerintah perlu mempelajari berapa banyak yang bisa diperoleh dari sumber lain dari setiap kegiatan individual. Dengan demikian, pemakaian dana publik bisa dibatasi hanya untuk yang benar-benar diperlukan. Tetapi di seluruh dunia, terutama di negara kaya, investasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan AMPL masih dilakukan oleh beberapa tingkat pemerintahan, mengingat pentingnya AMPL bagi kesehatan masyarakat, mutu kehidupan dan lain-lain. Ini juga dilakukan di permukiman kelas menengah atas di negara berkembang dan berpenghasilan menengah, walaupun sektor swasta pengembang juga mendanai prasarana AMPL. Tetapi memang investasi Pemerintah di daerah kumuh dan perdesaan masih kecil. Untuk mengatasi masalah sanitasi di tempat-tempat tertentu, bantuan pembangunan dan dari LSMOBM merupakan instrumen penting. Tetapi sumber ini tidak mampu memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah negara berkembang. Peran sektor swasta masih belum besar tapi berpotensi, meskipun masih perlu banyak pekerjaan dan pengembangan kelembagaan untuk memobilisasi dana swasta. Saat ini, kontribusi dari penerima manfaat, yang diorganisir ataupun tidak diorganisir dari kalangan masyarakat, sudah menunjukan arti penting sumber dana dan menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat.

4.2 Bagaimana membiayai pembangunan sanitasi yang menyertakan MBR

1 Pendekatan pembiayaan yang memungkinkan partisipasi warga miskin, seperti kredit-mikro, subsidi dan dan bantuan untuk sanitasi berbasis masyarakat sudah dibahas sebelumnya. Untuk meningkatkannya, diperlukan inovasi dalam layanan pembiayaan untuk kelompok masyarakat ini. Partisipasi sektor swasta mungkin lebih mudah untuk kegiatan sanitasi kecil, dan bisa mendorong ekonomi lokal. Program kredit-mikro dapat memanfaatkan inovasi pendanaan yang ada dari kelompok simpan-pinjam, yang bisa dipakai untuk sistem kelembagaan dan non-kelembagaan. Tetapi masih ada satu pertanyaan yang harus dijawab, yakni apakah teknologi berbiaya rendah yang sering dipromosikan Pemerintah untuk warga miskin sudah mencukupi. Program ini difokuskan pada pemberantasan BAB sembarangan, tetapi kurang memerhatikan kelayakan lingkungan dan keberlanjutan keuangan selama umur kegiatan. Ini mungkin masih bisa diterima sejauh kepadatan populasi berada di bawah tingkat tertentu, namun solusi teknologi bermutu tinggi diperlukan di lingkungan perkotaan padat penduduk dan miskin. Karena itu, Pemerintah harus selalu berperan dalam skema pendanaan swadaya, dengan memastikan bahwa standar mutu dipenuhi dan inisiatif masyarakat dijalankan secara berkelanjutan. Tipe fasilitas Fasilitas swasta lebih disukai, tetapi tidak selalu dapat dilaksanakan di semua tempat. Untuk fasilitas bersama, teknologi baru eco-san dan pengolahan limbah mikro setempat bisa menarik terutama dari segi perolehan pendapatan dari produk turunannya biogas. Dalam kasus penyediaan IPAL komunal sederhana, sarana tersebut bisa lebih mudah diakses MBR dengan cara: • Memperpanjang pinjaman lunak dengan umur pinjaman cukup panjang, • Menawarkan pengaturan pembayaran khusus untuk warga berpenghasilan kecil misalnya, pembayaran harian atau mingguan, kemungkinan pembayaran di tempat atau di lingkungan terdekat, • Pemotongan biaya jika memungkinkan, tanpa mengorbankan manfaat lingkungan, • Kerja sama dengan LSM. Memodifikasi pendekatan teknis untuk meningkatkan keterjangkauan biaya saluran air limbah bagi warga miskin, dengan jalan memotong biaya, tanpa kehilangan manfaat. Dua contohnya adalah: a. Penyediaan IPAL komunal kecil yang dikelola masyarakat, dengan pengolahan antara. Konsep ini cukup menjanjikan, tetapi sistem seperti ini butuh banyak bantuan Pemerintah agar bisa terwujud, b. Saluran limbah primer dangkal, lubang-kecil di daerah miskin, yang tersambung ke saluran utama limbah kota. Ini disebut sistem kondominial. Konsep ini banyak mengurangi biaya saluran limbah lebih dari 50, tetapi masalahnya 1 Lihat publikasi No. 1 yang dcantumkan dalam daftar penghargaan yang disebutkan di bagian muka Buku Panduan ini.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Tinjauan Yuridis Mengenai Prinsip Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social Responsibility) Di Indonesia Sehubungan Dengan Fiduciary Responsibilities Perusahaan Terhadap Para Pemegang Saham

3 44 131

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG. docx

0 0 10

Corporate Social Responsibility PRODUK

0 0 11