Pemerintah Provinsi Pemerintah KabupatenKota
Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Sedangkan hibah dari donor bilateral dan multilateral harus dijalankan dengan mekanisme APBN sebelumnya, dapat melalui mekanisme KL menggunakan rekening khusus dalam APBN yang diatur dengan PMK No. 168
PMK.072008 dan 169PMK.072008. Secara garis besar, PMK tersebut mengatur mekanisme pencatatan hibah di APBN, yang selanjutnya memindahbukukan dana hibah tersebut dari rekening khusus ke kas daerah.
Gambar 8.1. Mekanisme Hibah dan Pinjaman
Onlending Proposal
from LG Ongranting
Proposal from LG
Program Proposal
BlueGreen Book
Approved Project List
Approved Project List
MoF decision for ongranting
and onlending alloocated
LoanGrant Proposal
Draft Loan Grant
Agreement
Negotiation
LoanGrant Agreement
Draft Loan Grant
Agreement LoanGrant
Proposal
1 1
2
MoF Decision on granting
and on lending allocations
GrantLoan Agreement
GALA
Preparing MoF Decree on details
of on granting and on lending
recipients and terms
Proposed APBNDPR
Approved Budget
MoF Decree Process on
lending Process on
Granting
OGA OLA
Disbursement Disbursement
3
2A
5 4
DGDM DGB
DGFB DGTr
Bappenas Depkeu DGDM
LenderDonor
Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Hibah dari donor multilateral sebagian besar untuk dana penanggulangan bencana, hanya sedikit yang dialokasikan bagi pembiayaan program pembangunan yang dikelola KL. Sedangkan hibah dari donor bilateral
dapat digunakan untuk pendanaan program–program berikut : i sektor ekonomi; ii sektor pendidikan; iii sektor kesehatan; iv sektor infrastruktur, perumahan dan pertanahan; v sektor kelembagaan; vi sektor keagamaan;
vii sektor sosial kemasyarakatan; serta viii sektor tata ruang.
Administrasi penyaluran hibah kepada Pemda terlambat dalam penyelesaian administrasinya, karena menyangkut beberapa KL. Sehingga banyak dana hibah dari donor lambat tersalurkan. Hal ini membuat Kementerian PU,
sebagai kementerian teknis yang bertugas menyalurkan dana hibah untuk sanitasi, sempat memiliki wacana untuk mengalihkan rencana pembiayaan kegiatan yang tadinya di akan dibiayai dengan hibah, mekanismenya
akan diubah menggunakan sumber lain. Misalnya, dana dekonsentrasi dan dana tugas perbantuan.
Aplikasi di sektor sanitasi Agar dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik, Pemda terkait harus memadukan kegiatan yang ada dalam
SSK dengan potensi pendanaan dari hibah. SSK harus dipaket sedemikian rupa agar dapat ditangani oleh donor. Sejauh ini, melalui hibah, donor hanya membiayai kegiatan sanitasi skala kecil, sehingga dampaknya terbatas.
Maka praktis hingga kini hibah merupakan instrumen yang menguntungkan bagi hanya sedikit Pemerintah Kabupaten dan Kota.
Adanya deadlock di level Pemerintah Pusat dalam penyaluran dana hibah dari sumber luar negeri ini, hendaknya tidak mengecilkan hati para pengambil keputusan di Pemda. Khususnya dalam kaitan pendanaan kegiatan
sanitasi. Karena apabila Pemda Kabupaten dan Kota telah memiliki SSK, mereka berada dalam posisi yang baik untuk menandatangani perjanjian program multitahun dengan donor.
Sebagai contoh di Tulungagung dan Sidoarjo air minum, Medan, dan Jakarta, keterlibatan LSM dan lembaga pembangunan lokal ataupun asing yang rekam jejaknya teruji dapat menjadi batu loncatan dalam mengakses
dana hibah, karena LSM dapat langsung menyalurkan hibah pada masyarakat. Di Kabupaten Tulungagung, LSM Bill Gates foundation
, bekerja sama dengan Pemda Kabupaten, menyalurkan hibah untuk pembangunan sanitasi. Begitu juga dengan LSM asing lain seperti Borda, dan Mercy Corps yang juga membiayai sanitasi dengan pola
yang sedikit berbeda.