Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional APBN

Buku Panduan Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi

2. Pemerintah Provinsi Pemprov

Sumber pembiayaan yang dimiliki Pemprov adalah: • Dana Dekonsentrasi; • Dana Tugas Perbantuan; dan • Dana perimbangan DAKDAU • Dana bagi hasil pajak dan non pajak Prosedur Pemda bisa mendapatkan dana ini berdasarkan rencana yang sebelumnya diserahkan sesuai peraturan perundang-undangan. Alokasi dana ke Pemda menjadi kompetensi Gubernur Provinsi dan departemen teknis Pemprov. Transfer ke Pemda menjadi bagian dari anggaran APBDnya. Aplikasi di sektor sanitasi Bantuan keuangan dari Pemprov, yang mungkin dipakai untuk kegiatan pembangunan sanitasi adalah hibah dan dana pendukung dari provinsi. Dana-dana ini relatif banyak, tapi Pemda tidak bisa bergantung padanya untuk pembangunan sanitasi, karena sektor sanitasi bukan menjadi bagian khusus dari kebijakan pembelanjaan provinsi. Tabel 1 Dana DekonsentrasiDana Tugas Perbantuan di departemen teknis Pemprov yang dipakai untuk membiayai sanitasi Rp juta

3. Pemerintah Daerah Pemda

3.1 Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD

Banyak rekening APBD yang bisa dipakai untuk membiayai pembangunan sanitasi, namun nilainya masih terbatas. Beberapa bisa dipakai secara langsung, seperti hibah untuk investasi dan biaya operasional, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran SILPA danatau Dana Cadangan, dan pinjaman. Analisis yang dilakukan oleh kota-kota mitra ISSDP menunjukkan bahwa persentase APBD yang dialokasikan ke pembangunan sanitasi masih sangat rendah. Belanja sanitasi mencapai rata-rata 4 dari total belanja APBD. Sebelum mengetahui aspek sanitasi secara baik dan sebelum memiliki SSK, persentase terendah adalah 1,1. Setelah mengetahui aspek sanitasi secara komprehensif, ada kota yang memiliki persentasi belanja sanitasi hingga hampir 8 dari total belanja APBDnya. Maka dapat dikatakan bahwa setelah Pemda memiliki perencanaan pembangunan sanitasi, alokasi belanja sanitasinya lebih tinggi dari rata – rata.

3.2 Pinjaman dari sumber nasional

Pinjaman ini berasal dari APBN dan disalurkan melalui Rekening Pembangunan Daerah RPD, yang diatur oleh KPM 347aKMK.072000. Pinjaman melalui RPD hanya bersifat jangka panjang dengan periode maksimum pinjaman selama 20 tahun, dan berfungsi untuk membiayai kegiatan infrastruktur yang bisa memulihkan biaya, seperti fasilitas air minum dan persampahan, terminal busferi, pasar dan rumah-sakit. Beberapa masalah terkait pinjaman yang diambil oleh Pemda dari RPD adalah: 1. Tunggakan yang relatif tinggi dalam pinjaman yang belum dibayar. 2. Kinerja pelunasan pinjaman RPD yang buruk oleh Pemda. Ini menjadi semakin buruk dari 2006 hingga 2007. Sanksi ringan untuk Pemda yang menunggak, menurut peraturan dan perjanjian pinjaman, tidak banyak Kementerian 2005 2006 Dekon. TP Total Dekon. TP Total Kemkes 751.036 751.036 2.703.504 1.841.073 4.544.577 PU 113.614 5.679.014 5.792.628 87.261 437.034 524.295 KLH 1.000 1.000 2.300 2.300 TOTAL 865.650 5.679.014 6.544.664 2.793.065 2.278.107 5.071.172 Sumber: Catatan Keuangan, Depkeu 2008

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Analisis Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Perusahaan (Studi Pada PT. Inalum Asahan)

20 335 133

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Tinjauan Yuridis Mengenai Prinsip Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social Responsibility) Di Indonesia Sehubungan Dengan Fiduciary Responsibilities Perusahaan Terhadap Para Pemegang Saham

3 44 131

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG. docx

0 0 10

Corporate Social Responsibility PRODUK

0 0 11