materi dan dapat mendukung proses pembelajaran. Masyarakat umum berperan sebagai objek pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memperdalami
informasi hal-hal penunjang lainnya yang mereka butuhkan. Pada saat diskusi berlangsung guru juga berinteraksi dengan siswa untuk menjelaskan apa yang kurang
dipahami oleh masing-masing siswa, dan memberikan pengarahan mengenai bagaimana cara untuk menggali ide-ide atau mencurahkan gagasannya mengenai hal-
hal penting yang ada dalam gambar animasi yang diamati oleh masing-masing siswa ke dalam suatu bentuk karangan narasi. Setelah siswa selesai berdiskusi mereka
membuat tugas individu, yaitu menulis karangan narasi berdasarkan hasil data yang telah diamati.
Sarana pendukung yang diperlukan dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan model examples non examples melalui media gambar animasi adalah
media yang dapat menunjang atau mempermudah siswa dalam memahami keterampilan menulis karangan narasi, yaitu media gambar animasi. Dari gambar
animasi itu sendiri membuat siswa agar terus mencurahkan gagasannya mengenai pengetahuannya.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaan secara tertulis kepada orang lain sebagai wujud komunikasi tidak langsung atau tanpa tatap
muka dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Kegiatan menulis ini tidak
bisa lepas dari tiga kemampuan bahasa lainnya yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Dalam setiap kegiatan menulis terdapat suaatu tujuan yang hendak dicapai
oleh penulisnya. Salah satunya adalah mengapresiasikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api dengan menggunakan model examples non examples dan
mengembangkan kalimat dari gambar animasi. Menulis karangan dengan model examples non examples dan media gambar
animasi yaitu
menulis sebuah
karangan dengan
masing-masing siswa
mengembangkan idenya untuk menyusun kalimat berdasarkan gambar animasi yang telah disediakan. Setelah semua mengamati gambar animasi yang telah ditampilkan
atau ditayangkan kemudian menyusunnya sesuai dengan topik gambar animasi, sehingga terbentuklah sebuah karangan narasi yang utuh dan padu. Secara individu,
siswa menulis karangan narasi berdasarkan gambar animasi. Pada dasarnya pengajaran menulis mempunyai tujuan supaya siswa memiliki
kemampuan, pengalaman, dan memanfaatkan keterampilan menulis dalam berbagai keperluan. Setiap siswa dapat menggunakan hasil tulisannya agar bermanfaat bagi
orang lain. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Negeri Kumesu
1 Kabupaten Batang masih rendah. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, agar kesulitan tersebut
dapat diatasi perlu diterapkan teknik dan media pembelajaran yang tepat serta
menarik perhatian siswa. Salah satu model yang digunakan adalah model examples non examples dan didukung dengan media gambar animasi.
Model examples non examples digunakan di dalam kegiatan mengarang narasi, karena model examples non examples dapat membangkitkan semangat siswa
dalam mengungkapkan perasaan. Sedangkan media gambar animasi digunakan agar siswa lebih mudah dalam mengembangkan kalimat dan menemukan ide.
Dengan permasalah tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dilakukan melalui dua siklus. Setiap siklus
terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dimulai dari tahap perencanaan berupa rencana kegiatan menentukan
langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Pada tahap tindakan, tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan yang
dilakukan adalah melakukan pembelajaran menulis karangan narasi dengan model examples non examples dan media gambar animasi. Tahap observasi dilakukan ketika
proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran kemudian direfleksikan.
Kelebihan yang diperoleh dalam siklus I dipertahankan. Sedangkan kelemahan yang ada dicari solusinya dalam siklus-siklus dengan cara memperbaiki
perencanaan pada siklus I. setelah memperbaiki perencanaan, pada tahap berikutnya tindakan observasi dilakukan sama dengan siklus I.
2.4 Hipotesis Tindakan