dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kejadian waktu tertentu.
Narasi adalah karangan yang bersifat menceritakan sesuatu dari waktu ke waktu. Biasanya unsur waktu sangat menentukan dalam karangan narasi. Di sini,
peristiwa-peristiwa disusun dengan cara tertentu untuk membentuk suatu cerita. Cerita itu ditujukan untuk imajinasi Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
1991: 101. Wiyanto 2004: 65 menerangkan bahwa narasi naration secara harfiah
bermakna kisah atau cerita. Karangan narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Narasi memntingkan urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan.
Sudiati dan Widyamartaya 2005: 4 mendefinisikan narasi adalah seorang pengarang menata serangkaian peristiwa menurut pola waktu.
Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa narasi adalah suatu wacana atau karangan yang bertujuan untuk mengisahkan atau
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dari waktu ke waktu. Biasanya digunakan oleh para penulis menurut urutan terjadinya kronologis agar pembaca dapat
memetik hikmah dari cerita.
2.2.2.2 Ciri-ciri Karangan Narasi
Semi 1990:32 mengemukakan beberapa ciri penanda narasi, yaitu 1 berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia; 2 kejadian atau peristiwa yang
disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya; 3 berdasarkan konflik,
karena tanpa konflik narasi biasanya tidak menarik; 4 memiliki nilai estetika, karena isi dan cara penyampainnya bersifat sastra, khususnya narasi bentuk fiksi; 5
menekankan susunan kronologis catatan: deskripsi menekankan susunan ruang, dan biasanya memiliki dialog.
Nursisto 1999:39 menyatakan bahwa untuk membedakan karangan narasi dengan jenis karangan lainnya, ada beberapa ciri karangan narasi dengan karangan
yang lainnya, ada beberapa ciri karangan narasi yang dapat digunakan sebagai pembeda, yaitu 1 bersumber dari fakta atau sekedar fiksi, 2 berupa rangkaian
peristiwa, dan 3 bersifat menceritakan. Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri karangan narasi
yaitu 1 berupa rangkaian kejadian atau peristiwa; 2 ada pelaku atau tokoh yang mengalami peristiwa; 3 latar yang berupa latar waktu dan tempat terjadinya
peristiwa; 4 alasan atau latar belakang pelaku mengalami peristiwa; 5 menekankan susunan kronologis.
2.2.2.3 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi
Nursisto 2005:51-58 mengungkapkan langkah yang harus ditempuh dalam menulis karangan narasi sebagai berikut.
1 Menentukan Topik
Sebelum mengarang kita harus menentukan topik dan tema. Hal ini penting dalam kegiatan menulis narasi karena dengan menentukan tema berarti penulis telah
melakukan pembatasan penulisan agar tidak terlalu luas pembahasannya. 2 Menentukan Tujuan
Tujuan mengarang adalah sesuatu yang ingin dicapai pengarang melalui karangan yang ditulisnya. Penulis ingin mengungkapkan apa yang ada dalam
pemikirannya untuk disampaikan kepada orang lain yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
3 Mengumpulkan Bahan Dalam hal ini data sangat diperlukan sebagai bahan untuk mengembangkan
gagasan yang ada dalam sebuah karangan. Bahan yang diperlukan tersebut dapat berasal dari pengalaman. Sebelum kegiatan menulis narasi dilakukan, hendaknya
penulis sudah mendapatkan bahan yang sudah dibahas dalam penulisan. Kegiatan mengumpulkan bahan secara tidak langsung telah tercapai dalam kegiatan
pembatasan topik atau pembatasan tema. 4 Menyusun Kerangka
Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok penjelasan sebuah karangan yang akan ditulis. Kerangka
karangan membantu penulis agar menulis secara logis dan teratur. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindarkan penulis dari
kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan.
5 Mengembangkan Kerangka Kegiatan yang paling penting dalam menulis adalah mengembangkan
kerangka karangan menjadi suatu karangan atau tulisan yang utuh. Mengembangkan atau menguraikan sebuah rancangan karangan berarti menjabarkan uraian suatu
permasalahan sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas. Dalam kegiatan ini penulis akan dituntut untuk aktif berpikir secara aktif dan kreatif, sehingga hasil
dari menulis akan diketahui dari hasil pengembangan kerangka karangan tersebut. 6 Koreksi dan Revisi
Pada kegiatan ini, penulis meneliti secara menyeluruh hasil tilisan narasi yang telah dibuat. Kegiatan ini mengharuskan penulis agar lebih teliti dalam mengoreksi
naskah yang selesai ditulis. 7 Menulis Naskah
Tahap terakhir dalam menulis narasi adalah menuangkan ide atau gagasan dalam pikiran kita ke dalam tulisan. Kegiatan yang paling penting adalah menulis
naskah yang telah selesai ditulis.
2.2.2.4 Jenis Karangan Narasi