4.1.1.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Observasi
Perilaku siswa berdasarkan observasi pada siklus I dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama pembelajaran menulis karangan
narasi berlangsung. Melalui observasi, dapat dideskripsikan beberapa tingkah laku siswa. Berikut adalah tabel data yang diperoleh peneliti.
Tabel 13. Hasil Perilaku Siswa Berdasarkan Observasi Siklus I No
Perilaku positif Ket
Aspek yang Dinilai Jumlah
Persen
1. Kesiapan siswa dalam mengikuti
pengajaran menulis
karangan narasi.
11 55
C
2. Siswa
memperhatikan dan
merespon dengan
antusias penjelasan dari guru.
13 65
B
3. Siswa
merespon positif dan merespon dan tertarik terhadap
media gambar animasi. 14
70 B
4. Siswa aktif apabila menemukan
kesulitan selama
proses pembelajaran.
3 15
SK
5. Keseriusan
siswa dalam
mengerjakan tugas
menulis karangan narasi yang diberikan
oleh guru. 12
60 C
6. Partisipasi
siswa dalam
melakukan refleksi. 14
70 B
Keterangan: 1.
SB : Sangat Baik 81-100
2. B : Baik
61-80 3.
C : Cukup 41-60
4. K : Kurang
21-40 5.
SK : Sangat Kurang 0-20
Tabel 13 dapat diketahui bahwa selama dilaksanakan kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi dengan model examples non examples melalui media
gambar animasi tidak semua siswa dapat mengikuti dengan baik. Hal ini disebabkan karena siswa masih memerlukan penyesuaian terhadap cara megajar guru yang
tergolong baru bagi mereka. Jenis tingkah laku yang menjadi amatan terdiri atas kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik, siswa aktif dalam kegitan pembelajaran, siswa serius saat mengikuti pengajaran
menulis karangan narasi, siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan narasi, siswa menulis dengan sikap yang baik dan benar, dan siswa serius saat mencari hal-
hal pokok dalam gambar animasi. Dari observasi yang dilakukan pada siklus I dapat diketahui bahwa hampir
sebagian siswa sudah siap mengikuti pengajaran menulis karangan narasi. Hal itu ditunjukkan dengan persentase sebesar 55 masuk dalam kategori cukup. Siswa siap
mengikuti pembelajaran karena sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan pendekatan terhadap siswa, sehingga siswa tidak merasa asing
dan canggung. Siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran sebesar 45 atau dalam kategori kurang.
Tingkah laku kedua yaitu perhatian dan respon siswa terhadap penjelasan guru. Dari 20 siswa hampir sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan
guru, ditunjukkan dengan persentase 65 atau 13 siswa. Sebagian siswa yang telah memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru masuk dalam kategori baik.
Mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Dari hasil observasi awal, hal ini sudah sangat baik. Perhatian siswa sudah
menunjukkan ketertarikan terhadap materi yang diajarkan. Persentase untuk siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru hanya 7 siswa atau 35 masuk
dalam kategori kurang. Siswa masih merasa bingung dengan materi yang diajarkan. Tingkah laku yang ketiga adalah respon siswa terhadap media gambar animasi
sebesar 70 dalam kategori baik. Hal ini merupakan bukti ketertarikan siswa terhadap media gambar animasi. Peneliti menggunakan gambar animasi yang telah
disiapkan sebelumnya sebagai sarana untuk menulis karangan narasi, sedangkan sisanya sebesar 30 atau 6 siswa tidak serius dalam menyimak penjelasan dari guru
karena merasa pembelajaran tersebut kurang menarik. Adapun faktor lain yang membuat siswa tidak serius yaitu tempat duduk mereka yang berada paling belakang.
Tingkah laku yang keempat adalah respon siswa ketika aktif bertanya dan menjawab. Hanya ada 3 siswa yang turut berpartisipasi aktif bertanya dan menjawab
selama proses pembelajaran berlangsung atau sebesar 15 masuk dalam kategori sangat kurang. Banyak siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab ketika ada
hal-hal yang kurang dimengerti selama proses pembelajaran berlangsung dalam menjawab pertanyaan dari guru. Persentase yang ditunjukkan sebesar 85 atau
masuk dalam kategori sangat baik. Tingkah laku yang kelima adalah keefektifan siswa mengerjakan tugas
menulis karangan narasi. Pada siklus ini, sebesar 60 atau sebanyak 12 siswa masuk dalam kategori cukup. Siswa dapat melakukan tugas menulis karangan narasi dengan
baik setelah mengamati gambar animasi untuk dijadikan sebuah tema cerita. Untuk siswa yang masih menunjukkan perilaku kurang baik saat mengerjakan tugas.
Misalnya, melihat hasil pekerjaan teman sebangkunya atau masih meminjam alat tulis dari teman yang lain, mengajak bercanda siswa lain, dan tidak konsentrasi dalam
mengerjakan tugas. Ada 8 siswa atau sebanyak 40 masuk dalam kategori cukup. Tingkah laku yang keenam adalah partisipasi siswa dalam melakukan refleksi.
Sebagian besar besar siswa yaitu 70 atau sebanyak 14 siswa masuk dalam kategori baik, termasuk siswa aktif melakukan refleksi. Pada siklus ini ada 6 siswa atau
sebesar 30 masuk dalam kategori cukup yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan refleksi.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pengajaran menulis karangan narasi dapat disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa masih ada selama proses
pembelajaran berlangsung. Sikap negatif dimungkinkan karena siswa belum dapat menyesuaikan diri terhadap pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Keadaan
ini merupakan masalah besar yang harus dipecahkan oleh peneliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan agar dapat mengurangi dan
menghilangkan sikap negatif, agar tidak terulang lagi. Rencana pembelajaran pada siklus berikutnya tentu harus lebih matang dan lebih baik lagi agar perilaku belajar
siswa menjadi positif.
4.1.1.2.2 Wawancara