Pembahasan KADAR UNSUR HARA N , P DAN C SERASAH DAUN Avicennia marina
I. Dekomposisi selulosa tahap awal dengan reaksi hidrolitik
5 endo β
1,4 glukanase exo β
-1,4 glukanase Glukosa diabsorbsi oleh hifa
Selulosa Oligosakarida
Selobiosa dan Glukosa
H
2
O H
2
O
II. Dekomposisi selulosa tahap kedua dengan reaksi hidrolitik dan oksidatif
Selobiosa selobiono - δ
- lakton asam selobionik
Gambar 48. Reaksi tahap pertama dan tahap kedua dekomposisi selulosa
Selulosa selobiosa
glukosa
Ekstraselular intraselular
Gambar 49. Dekomposisi selulosa Moore- Landecker, 1990 Rantai
panjang anhydrogluko
sa β
-1,4
selulase selulase
selobiose Kumpulan
selobiosa pada di dinding luar hifa
Pemutusan secara acak ikatan
β 1,4 glukosida
yang terbuka Glukosa dan selobiosa
dipindahkan dari bagian akhir yang tidak tereduksi
2 β
-1,4 glikosidase
H
2
O O
Selobiose oksidase
Fenoksiradikal dan kuinon dari
dekomposisi lignin oleh lakase
2 unit glukosa diserab oleh hifa
β -1,4 Glukodidase
Glukosa diserap oleh
hifa
Glukono-Lakton menempati
β -1,4
Glikosida
selobiono - δ
- lakton
Ahlgren dan Eriksson 1967 diacu Highley dan Kirk, 1979 mempelajari
keberadaan beberapa macam enzim pengurai hemiselosa Haemotostereum sanguinolentum dan Heterobasidion annosum = Fomes annosus. Mananase
mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding xylanase dan selulase, tapi semua molekul endoenzim ini, lebih kecil dibanding dengan
β -glikosidase.
Pemisahan dengan isoelektrik menunjukkan banyak enzim-enzim pengurai hemiselulosa, yang menyerupai asam amino dari protein. Enzim-enzim
mendegradasi hemiselulosa memiliki pH optimum 4 – 5. Degradasi lignin oleh fungi busuk putih terjadi paling akhir, oksigenase
menyerang polimer dengan pembentukan molekul-molekul kecil low – alifatik besar dan produk-produk aromatik yang ditempatkan pada hifa. Selanjutnya
molekul-molekul tersebut terlibat dalam proses metabolisme. Lignin tidak bisa terurai pada kandungan 5 O
2
seperti pada Phanerochaete chrysosporium atau Coriolus versicolor.