IV. KOLONISASI BAKTERI SELAMA PROSES DEKOMPOSISI SERASAH DAUN Avicennia marina PADA
BERBAGAI TINGKAT SALINITAS
4.1. Pendahuluan
4.1.1. Latar Belakang
Bakteri memainkan peran penting dalam sejumlah proses yang terjadi di lingkungan mangrove. Beberapa jenis bakteri dapat hidup bersimbiosis dengan
organisme lainnya. Sebagai contoh bakteri bentuk batang umumnya terdapat pada usus detrivor mangrove Harris, 1993 dan pada cabang serta batang
mangrove terdapat bakteri pengoksidasi yang hidup sebagai endosimbion dengan suku Lucinacea yang tumbuh pada lumpur mangrove. Bauer-Nebelsick
dkk., 1996 dan Ott dkk., 1998 menemukan bakteri pengoksidasi sulfur hidup sebagai ektosimbion obligat pada Zoothamnium niveum yang hidup di hutan
mangrove Belizian. Bakteri memainkan peran penting dalam penguraian serasah mangrove.
Juga diketahui bahwa sedimen bakteri merupakan bahan penting dalam proses aliran karbon pada hutan mangrove. Pada bagian atas sedimen mangrove
dengan ketebalan 2 cm dapat ditemukan 3,6 x 10
11
sel bakterigram bobot kering sedimen Hogarth, 1999. Sebagian besar peran bakteri dalam proses
dekomposisi serasah secara langsung sebagai pengurai bagian-bagian serasah dan sebagian lagi secara tidak langsung pada bahan-bahan organik yang
terakumulasi sebagai hasil dekomposisi serasah. Dalam peran tidak langsung ini bakteri dikenal sebagai agens mikolitik mycolytic agent Gyllenberg dan
Eklund, 1974. Mangrove adalah suatu lingkungan ekologi yang unik sebagai tempat
berkembang komunitas bakteri. Bakteri mengisi sejumlah relung niche dan merupakan komponen dasar fungsi lingkungan ini. Bakteri terutama penting
untuk mengontrol bahan-bahan kimia di lingkungan mangrove. Sebagai contoh bakteri pereduksi sulfat Desulfovibrio, Desulfotomaculu, Desulfosarcina dan
Desulfococcus Chandrika dkk., 1990 adalah pengurai utama pada sedimen mangrove. Berbagai jenis bakteri ini berperan dalam perubahan bentuk senyawa
Besi, Fosfor dan Sulfur dan berkontribusi dalam pelepasan senyawa-senyawa ini
ke dalam tanah, serta dalam penentuan pola vegetasi Sherman dkk., 1998. Jumlah bakteri metanogenik berlimpah pada sedimen yang didominasi oleh jenis
mangrove Avicennia Ramamurthy dkk., 1990 ; Mohanraju dan Natarajan,1992. Data taksonomi beberapa jenis bakteri pada komunitas mangrove sudah
umum diketahui walau masih terbatas Chou dkk., 1980 diacu oleh Hutching dan Saenger, 1987 mendapatkan 10 jenis bakteri pada mangrove di Singapura.
Pada mangrove di Australia tidak terdapat bakteri, namun pada sistem estuarin danau Maquarie di New South Wales terdapat 20 jenis yang terdiri atas bakteri
belerang autotrof dan bakteri besi. Jenis-jenis bakteri diperkirakan terlibat dalam proses dekomposisi serasah daun seperti dalam penguraian selulosa dan juga
beperan dalam pengurai bahan-bahan fisik serasah daun Hogarth, 1999. Komunitas bakteri yang hidup di bawah permukaan air dapat menguraikan
unsur hara di dalam lumpur mangrove yang mengandung unsur-unsur hara yang terbatas Alongi dkk., 1993. Kerapatan populasi bakteri yang terdapat pada
permukaan serasah daun yang mengalami dekomposisi pada umur enam hari dapat mencapai 6 x 10
8
selcm
2
dengan kecepatan produksi 8 x 10
6
selcm
2
jam Benner dkk., 1988.
Bakteri juga merupakan penentu dalam siklus nitrogen pada lingkungan mangrove. Cyanobacteria laut adalah komponen mikrobiota penting yang
berperan dalam penyusunan sumber nitrogen pada ekosistem mangrove Kathiresan dan Bingham, 2001. Fiksasi N
2
oleh Cyanobacteria yang diisolasi dari akar pasak pneumatophora Avicennia di Beachwood Mangrove Reserve
Afrika Selatan mampu menyediakan 24,3 nitrogen yang diperlukan lingkungan payau tersebut. Kecepatan fiksasi N ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan
suhu Mann dan Steinke, 1993. Kecepatan fiksasi bakteri lebih tinggi pada lingkungan mangrove dibanding dengan di media pertumbuhan buatan Toledo
dkk, 1995. Bakteri fiksasi efisien dalam menggunakan berbagai macam substrat mangrove yang berbeda kandungan karbon dan konsentrasi fenolnya Pelegri
dan Twilley, 1998. Akan tetapi jumlah individu yang berlimpah bergantung pada kondisi fisik dan komposisi komunitas mangrove. Azobacter yang memfiksasi N
2
berpotensi sebagai biofertilizer. Jumlah individu Azobacter berlimpah pada habitat mangrove Pichavaram, India Selatan. Sengupta dan Choudri 1991
mempelajari bakteri pemfiksasi N
2
di kawasan komunitas mangrove sungai Gangga. Berbagai jenis bakteri ini terdapat dalam jumlah besar pada rizosfer
tumbuhan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut secara teratur, sedang