Penempatan Serasah Daun A. marina di Lapangan
dari nilon dengan mesh 1 x 1 mm. Jumlah kantong berisi serasah yang disiapkan sebanyak 132 buah 11 kali pengamatan x 3 ulangan x 4 tingkat salinitas.
Kantong serasah yang sudah berisi serasah daun A. marina ditempatkan di lapangan yang memiliki berbagai tingkat salinitas.
Pada lokasi dengan tingkat salinitas yang telah ditentukan dibuat empat plot yang masing-masing berukuran 430 cm x 50 cm. Sebanyak 33 kantong
serasah yang masing-masing berisi 50 g serasah daun A. marina diletakkan secara acak dalam tiap plot. Agar tidak dihanyutkan oleh pasang air laut ke-
empat ujung kantong serasah ini diikatkan pada kayu pancang yang dibuat dari bambu dengan panjang masing-masing 50 cm dan diameter 1,5 cm. Ke-empat
kayu tempat kantong serasah diikatkan, selanjutnya ditancapkan di tanah sampai pada kedalaman 40 cm. Adapun cara lain yang dapat digunakan adalah
pengikatan ke-empat sudut kantong serasah pada akar atau pangkal batang pohon terdekat. Sebanyak 3 kantong ulangan serasah diambil untuk dianalisis
dari tiap tingkat salinitas tiap lima belas hari sampai hari ke-165 11 kali pengamatan setelah serasah diletakkan di lapangan. Sebagai kontrol adalah
serasah yang belum mengalami dekomposisi belum diletakkan di lapangan. 4.2.4. Isolasi Bakteri dari Serasah Daun A. marina
Isolasi bakteri dari serasah daun A. marina yang belum mengalami proses dekomposisi di lapangan hari ke-0, dilakukan dengan lebih dahulu menumbuk
secara perlahan 10 gram serasah daun A. marina dalam mortar. Penentuan populasi bakteri dilakukan melalui metode pengenceran dengan membuat suatu
seri pengenceran dilution series contoh. Cara pengenceran serasah daun A. marina dan isolasi bakteri pada media dalam cawan Petri dijelaskan pada
Gambar 10. Adapun tahapan kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Sebanyak 10 gram serasah daun A. marina yang telah dihancurkan
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Selanjunya dibuat suspensi dengan cara menambahkan air yang berasal dari lingkungan
serasah mengalami dekomposisi yang telah disterilkan, sampai mencapai volume 100 ml. Setelah pengenceran serasah daun A. marina
ini mencapai tingkat yang optimal yaitu 10
-7
, kemudian sebanyak 0,1 ml diambil dari tiap tingkat pengenceran untuk dibiakkan pada media agar
nutrisi dalam cawan Petri. Untuk tiap tingkat pengenceran pekerjaan diulang 2 kali.
2. Untuk pembiakan seperti yang disebut pada langkah satu, lebih dulu suspensi bakteri sebanyak 0.1 ml diambil dengan pipet mikro dan
ditempatkan pada media biakan. Selanjutnya dengan spatula steril suspensi bakteri disebar merata pada media hingga suspensi kering.
Selanjutnya suspensi bakteri pada media biakan dalam cawan Petri tersebut diinkubasi selama 48 – 72 jam. Koloni bakteri yang
berkembang dimurnikan dengan membuat sub-biakan ke media Agar Nutrisi NA dan Agar Sukrosa Pepton SPA miring dalam tabung
reaksi, serta kemudian diinkubasi selama 48 jam. Kemudian dari biakan tersebut dibuat sub-biakan lagi ke media yang sama dalam tabung
reaksi yang lain untuk mendapatkan biakan murni, yang digunakan sebagai bahan untuk identifikasi bakteri.
Akuades 9ml 9 ml 9ml 9 ml 9 ml 9 ml 100 ml
10
-1
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
Gambar 10. Cara pengenceran serasah daun A. marina untuk isolasi bakteri pada media biakan dalam cawan Petri
3. Pengamatan terhadap koloni yang muncul dilakukan 1 sampai 12 hari setelah masa inkubasi. Penghitungan koloni bakteri dilakukan terhadap
cawan yang mempunyai 30 sampai 300 koloni bakteri Kiraly, Klement, Solymosy dan Voros, 1974 ; Hadioetomo, 1990. Jumlah koloni per ml
10 gram serasah daun
A. marina 1 ml
1 ml 1 ml
1 ml 1 ml
1 ml
dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni yang terhitung dengan faktor pengencerannya.
Penentuan populasi bakteri dari serasah daun A. marina yang telah memperoleh berbagai perlakuan dalam proses dekomposisi, dilakukan juga
dengan membuat suatu seri pengenceran dilution series seperti metode pengenceran serasah daun yang belum mengalami dekomposisi.