Kadar Unsur Hara P
biopolimer ; b Adanya lapisan pelindung yang mengelilingi polisakarida kayu dan dibatasi oleh selulosa di dalam dinding sel.
Urutan penguraian sisa tumbuhan dimulai dengan penguraian selulosa dan penggunaan karbon terlarut yang selanjutnya diikuti oleh penguraian protein dan
terakhir lignin. Dekomposisi Trifolium Martin dkk., 1972 diacu oleh Dix dan Webster, 1995 memerlukan waktu maksimum 20 hari untuk penguraian selulosa
dan 40 hari untuk pengurain hemiselulosa Penguraian selulosa dan hemiselulosa oleh fungi lapuk putih white rot
berlangsung dengan kecepatan yang sama sedang lignin terurai relatif lebih cepat. Hifa fungi lapuk putih terkonsentrasi pada sel jari-jari dan pembuluh,
karena hifa pertama sekali menyerang sel jar-jari dan pembuluh melalui noktah atau langsung mempenetrasi dinding sel. Banyak macam enzim yang dihasilkan
pada ujung hifa dan permukaan lateral. Berbagai macam enzim ini membantu mempenetrasi dinding sel. Hifa yang tumbuh di dalam rongga sel, mendegradasi
dinding sekunder dari dalam dan selanjutnya pada dinding tersier ke arah luar. Bahan-bahan yang dihasilkan dari penguraian komponen dinding sel wall layer
adalah kompleks dan dapat diserap oleh hifa. Cowling 1961, diacu oleh Highley dan Kirk, 1979 mengemukakan bahwa berdasarkan analisis bahan kimia, fungi
pelapuk putih berhasil memperoleh komponen dinding sel yang dapat digunakan oleh fungi dalam serangkaian kegiatan metabolisme. Peran sistem enzim fungi
pelapuk putih terbatas pada lapisan luar dinding sel, berbeda dengan enzim- enzim fungi pelapuk coklat brown rot yang terdifusi ke lapisan dalam dinding
sel. Erikson 1978, diacu oleh Highley dan Kirk, 1979 mengemukakan bahwa
hidrolisis selulosa fungi pelapuk putih Phanerochaete chrysosporium dan didukung oleh studi yang dilakukan peneliti lain yang menggunakan Fungi
Imperfekti mendapatkan, bahwa terdapat satu atau lebih endo-1,4- β
-D-glukanase yang berperan secara acak dalam penguraian selulosa. Dapat dijelaskan bahwa
hidrolisis yang dilakukan oleh enzim ekso-1,4- β
-glukanase dapat menghasilkan glukosa. Enzim eksoglukanase dan enzim endoglukanase berperan sinergis
sebagai pengurai yang kompleks. Endoglukanase dapat digunakan untuk penguraian komponen-komponen C1 molekul selulosa yang kompleks. Pada P.
chrysosporium , terkandung 5 endoglukanase dan 1 eksoglukanase. Total bobot protein endoglukanase adalah kira-kira sebanding dengan protein
eksoglukanase. Enzim-enzim hidrolitik pada fungi pelapuk putih yang terlibat
dalam penguraian selulosa terdapat lebih dari satu enzim. Dari hasil penelitian diketahui bahwa suatu hemoprotein, selobiosa oksidase mengoksidasi selobiosa
menjadi selobiono- δ
-lakton, dengan O
2
sebagai akseptor elektron. Enzim ini berperan dalam proses hidrolilsis selulosa dalam keadaan aerobik. Aktivitas yang
sama tidak terdapat pada Fungi Imperfecti. Sellobiosa dioksidasi menjadi selobiono-
δ -lakton oleh sellobiose kuinon oksidoreduktase. Dalam hal ini kuinon
berperan sebagai akseptor elektron. Glukosa oksidase dapat digunakan untuk proses-proses oksidasi glukosa
menjadi glukonolakton. Aktivitas oksidasi dipengaruhi oleh kandungan glukosa dan selobiosa, kecepatan hidrolisis selulosa, dan produk metabolisme akhir.
Pada Gambar 47, dapat dilihat ringkasan penguraian dan hubungan interaksi hidrolisis selulosa yang dikemukakan Eriksson 1978, diacu oleh Eaton dan Hale,
1993. Adapun menurut Eriksson 1978 diacu oleh Zabel dan Morell, 1992 bahwa enzim dan tahap utama enzim menghancurkan selulosa melalui reaksi
hidrolitik dan oksidatif yang dapat dijelaskan pada Gambar 48. Menurut Moore-Landecker 1990 selulosa adalah suatu polimer glukosa
yang terdapat di alam pada dinding sel tanaman. Actinomycetes, bakteri, fungi, protozoa dan beberapa serangga adalah dekomposer selulosa, terutama fungi
berperan aktif sebagai dekomposer selulosa. Fungi pendekomposisi selulosa meliputi anggota Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Enzim
yang terlibat pada dekomposisi selulosa adalah selulase. Selulase terdapat sebagai senyawa kompleks dan kombinasi enzim selulase berbeda antara satu
organisme dengan organisme lainnya. Selulosa diubah menjadi rantai-rantai linear dan unit-unit disakarida selobiosa oleh enzim selulase, selobiosa
dihidrolisis menjadi glukosa oleh enzim selulase. Secara garis besar proses dekomposisi selulosa diuraikan pada Gambar 49 Moore-Landecker, 1990.
Degradasi hemiselulosa berlangsung dengan cara yang sama dengan selulosa, tetapi mekanisme penyerangannya diketahui lebih detail. Rantai-rantai
hemiselulosa tahap pertama diserang oleh endo enzim mananase dan xilanase yang menghasilkan rantai pendek dan dihidrolisis menjadi gula-gula sederhana
oleh β
-glikosidase manosidase, silosidase dan glukosidase. Tidak diketahui apakah ekso-enzim juga terlibat dalam proses ini. Enzim -enzim terlibat dalam
perubahan rantai samping arabinose, asam uronik, asetil. Selulosa diperlukan