Hasil LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN Avicennia marina

Gambar 6. Persentase sisa serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi 15 sampai 165 hari di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas Dari Gambar 6 dapat dijelaskan bahwa kehilangan bobot kering serasah yang besar terjadi setelah serasah mengalami proses dekomposisi selama 15, 30, 45, 60, 75 dan 90 hari. Kehilangan bobot kering serasah yang mengalami proses dekomposisi dari 105, 120 sampai dengan 135 hari adalah konstan. Selanjutnya setelah serasah terdekomposisi selama 150 dan 165 hari terjadi kehilangan bobot kering yang relatif besar. Kehilangan bobot kering serasah tersebut lebih besar dibandingkan dengan sisa bobot kering serasah daun yang mengalami dekomposisi selama 105, 120 dan 135 hari. Penyusutan bobot kering serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada semua tingkat salinitas menunjukkan pola yang sama. Perubahan bentuk serasah daun A. marina dari yang belum mengalami proses dekomposisi di lapangan, dan perubahan bentuk yang telah mengalami proses dekomposisi selama 15 hari sampai 165 hari pada tingkat salinitas 10 – 20 ppt disajikan pada Gambar 7. Rata-rata laju dekomposisi dan lama masa serasah daun A. marina terdapat di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas disajikan pada Tabel 3. Dapat dijelaskan bahwa laju dekomposisi terbesar terjadi pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada tingkat salinitas 20 – 30 ppt dengan nilai k sebesar 6.8 tahun. Hal ini juga ditunjukkan oleh lama masa serasah terdapat di lingkungan dengan tingkat salinitas 20 – 30 ppt, yaitu 0.15 tahun. 10 20 30 40 50 60 70 80 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 Lama masa dekomposisi hari Sisa serasah 10ppt 10-20 ppt 20-30 ppt 30 ppt Tabel 3. Rata-rata laju dekomposisi dan lama masa serasah terdapat di lingkungan dengan berbagai tingkat salinitas No. Tingkat Salinitas k tahun -1 Lama masa serasah terdapat tahun 1. 10 ppt 4.98 0.20 2. 10 – 20 ppt 5.89 0.16 3. 20 – 30 ppt 6.80 0.15 4. 30 ppt 3.95 0.25 Gambar 7. Bentuk serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi selama 15 sampai dengan 165 hari pada tingkat salinitas 10 – 20 ppt. Kontrol A, 15 hari B, 30 hari C, 45 hari D, 60 hari E, 75 hari F, 90 hari G, 105 hari H, 120 hari I, 135 hari J, 150 hari K dan 165 hari L A B C D E F G H I J K L

3.4. Pembahasan

Pada tingkat salinitas 30 ppt didapatkan sisa serasah daun A. marina terbesar dibanding dengan sisa serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas 10 ppt, 10 – 20 ppt dan 20 – 30 ppt. Hal ini dapat disebabkan oleh populasi bakteri pada serasah daun A. marina yang terdapat pada tingkat salinitas 30 ppt yang lebih kecil 8,22 x 10 7 cfu ml dibanding dengan populasi bakteri pada serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas 10 ppt 51,08 x 10 7 cfuml, 10 – 20 ppt 77,90 x 10 7 cfuml dan 20 – 30 8.23 x 10 7 cfu ml. Karena populasi bakteri yang kecil pada serasah daun A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada salinitas 30 maka kemampuan bakteri untuk manguraikan serasah daun A. marina juga lebih kecil. Akibatnya sisa serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas 30 ppt lebih banyak dibanding sisa serasah yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas yang lebih kecil. Populasi bakteri yang kecil pada tingkat salinitas 30 ppt diduga karena tingkat salinitas ini bukanlah merupakan kondisi optimal yang dapat mendukung bakteri untuk dapat tumbuh dan berkembang. Diperkirakan jenis- jenis bakteri tertentu saja yang dapat hidup pada kondisi seperti ini. Jenis bakteri yang kecil diduga juga berpengaruh terhadap populasi bakteri yang terdapat pada tingkat salinitas 30 ppt. Diasumsikan bahwa dengan makin kecil jumlah jenis bakteri yang ada pada tingkat salinitas 30 ppt maka populasi bakteri juga akan makin kecil. Laju dekomposisi serasah dapat dilihat berdasarkan kecepatan penyusutan bobot kering serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi selama 15 sampai dengan 165 hari pada semua tingkat salinitas, ini disebabkan oleh proses-proses fisik berupa kehancuran serasah yang besar. Selain itu faktor yang menyebabkan terjadi penurunan bobot kering serasah yang besar diperkirakan juga disebabkan oleh jenis organisme lain yang hidup pada lokasi tempat serasah mengalami dekomposisi. Jenis organisme yang ditemui dan yang diperkirakan ikut berperan dalam proses dekomposisi serasah daun A. marina adalah cacing Nereis sp. Gambar 8, yang dijumpai pada serasah daun A. marina yang telah mengalami dekomposisi selama 45 hari pada semua lokasi dengan berbagai tingkat salinitas yang dipelajari. Pada serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi pada tingkat salinitas 10 ppt terdapat rata-rata 15 cacing, pada 10 – 20 ppt terdapat rata-rata 4 cacing, pada 20 – 30 ppt rata- rata 18 cacing, dan pada tingkat salinitas 30 ppt terdapat rata-rata 9 cacing. Diperkirakan cacing-cacing ini sudah ada sejak serasah daun A. marina mengalami dekomposisi selama 15 – 30 hari, karena cacing-cacing yang ditemukan relatif besar yaitu panjangnya 5 sampai 6 cm dengan diameter badan 3 sampai 4 mm. Cacing-cacing ini diperkirakan untuk hidupnya memerlukan serasah daun A. marina sebagai bahan makanannya. Adapun pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi selama 60 hari pada semua tingkat salinitas tidak ditemukan lagi cacing. Menurut Dix dan Webster 1995 kecepatan dekomposisi serasah dipengaruhi oleh kecepatan serasah tersebut terpecah-pecah fragmented. Pemecahan ini sebagain besar dilakukan oleh banyak hewan tanah seperti siput, cacing, larva serangga dan lain-lain. Selanjutnya Kuter 1986 mengemukakan bahwa keberadaan cacing pada serasah daun menyebabkan pemecahan fragmented serasah daun tersebut lebih cepat berlangsung. Selain itu Benner dkk., 1986 diacu oleh Twiley dkk., 1997, menyatakan bahwa kecepatan dekomposisi serasah daun pada perairan mangrove berhubungan dengan kualitas kimia serasah daun. Selain cacing, jenis organisme lain yang ditemukan pada serasah daun A. marina adalah siput Gambar 9. Jenis siput besar Gambar 9A ditemukan hanya pada serasah yang mengalami dekomposisi selama 75 sampai 165 hari Gambar 8. Cacing yang ditemukan pada serasah daun A. marina yang telah mengalami dekomposisi selama 45 hari pada tingkat salinitas 10 ppt, 10 – 20 ppt, 20 – 30 ppt dan 30 ppt pada salinitas 20 – 30 ppt. Diperkirakan siput-siput ini juga ikut berperan dalam proses dekomposisi serasah daun A. marina. Hal ini dapat dilihat dari hasil 10 mm