Pengumpulan Data Penentuan Indeks Keanekaragaman Jenis Fungi

proses dekomposisi selama 15 hari. Jenis fungi kedua yang hampir selalu ada adalah Aspergillus sp. 1, kecuali pada serasah yang mengalami proses dekomposisi selama 30,45,75 dan 90 hari. Koloni fungi yang paling banyak didapatkan adalah Aspergillus sp. 2 , yaitu 5,79 x 10 2 cfuml. Jenis fungi ini mengolonisasi serasah yang telah mengalami proses dekomposisi mulai 30 hari sampai 165 hari atau dengan frekuensi kolonisasinya 90.9. Koloni terbanyak Aspergillus sp. 2 didapatkan pada serasah daun yang mengalami proses dekomposisi selama 120 hari, yaitu sebanyak rata-rata 3,77 x 10 3 cfu ml. Aspergillus sp. 4 adalah koloni fungi terbanyak kedua Gambar 21 dengan bentuk koloni seperti pada Gambar 21 A, mengolonisasi serasah mulai 15 hari sampai 165 hari. Jumlah koloni fungi ini adalah rata-rata 2,91 x 10 2 cfuml dengan frekuensi 27.3. Bentuk mikroskopik Aspergillus sp. 4 dapat dilihat pada Gambar 21 B dan ciri-ciri makroskopik dan mikroskopiknya disajikan pada Lampiran 12 g. Kolonisasi serasah oleh jenis fungi ini terjadi setelah serasah mengalami proses dekomposisi selama 30, 75 dan 90 hari. Koloni terbanyak, yaitu rata-rata 2,90 x 10 3 cfuml didapatkan pada serasah yang telah mengalami proses dekomposisi selama 30 hari. Koloni fungi terbanyak ke-tiga yang didapat pada serasah daun adalah Aspergillus sp. 1 dengan jumlah rata-rata 2.64 x 10 2 cfuml. Jenis fungi ini mengolonisasi serasah yang telah mengalami dekomposisi selama 15, 60, 105, 120, 135, 150 dan 165 hari. Frekuensi kolonisasi jenis fungi ini lebih besar dibanding frekuensi kolonisasi Aspergillus sp. 4, yaitu 63,6. Gambar 21. Aspergillus sp. 4. Koloni berumur 7 hari pada media PDA A dan Bentuk mikroskopik B, Konidiofor a, Vesikel b, Fialid c, Konidia d dan Hifa e A B a b c d e 10 µ m Trichoderma sp. 1 Gambar 22 mengolonisasi serasah yang telah mengalami dekomposisi selama 105 hari dengan frekuensi kolonisasi hanya sebesar 9.1. Adapun jumlah koloni yang berhasil diisolasi adalah rata-rata 2.03 x 10 3 cfuml. Pada Gambar 22 A disajikan bentuk koloni Trichoderma sp.1. Adapun pada Gambar 22 B dapat dilihat bentuk miroskopik Trichoderma sp. 1. Ciri-ciri makroskopik serta mikroskopiknya dapat dilihat pada Lampiran 12 h. Gambar 22. Trichoderma sp. 1. Koloni berumur 14 hari pada media PDA A dan Bentuk mikroskopik B, Konidiofor a, Fialid b, Konidia c dan Hifa d Pada tingkat salinitas 10 ppt ini juga ditemukan isolat fungi tidak teridentifikasi 2 Gambar 23 dengan jumlah koloni rata-rata 0,88 x 10 2 cfuml. Jenis fungi ini berhasil diisolasi pada serasah yang telah mengalami proses dekomposisi selama 45 dan 75 hari dengan frekuensi kolonisasinya sebesar 18.2. Bentuk koloni fungi ini disajikan pada Gambar 23 A sedang bentuk mikroskopik dapat dilihat pada Gambar 23 B. Ciri-ciri makroskopik disajikan pada Lampiran 12 i. Jenis fungi yang juga mengolonisasi serasah daun A. marina yang mengalami dekomposisi dalam lingkungan dengan salinitas 10 ppt adalah Fusarium sp. 2 Gambar 24. Jenis fungi ini muncul dan berhasil diisolasi pada serasah daun A. marina yang telah mengalami proses dekomposisi selama 75, 135 dan 165 hari. Jumlah koloni jenis fungi ini adalah rata-rata 0.76 x 10 2 cfu ml dengan frekuensi kolonisasinya sebesar 27.3. Bentuk koloni Fusarium sp. 2 disajikan pada Gambar 24 A. Adapun bentuk mikroskopik fungi ini dapat dilihat pada Gambar 24 B, sedang ciri-ciri makroskopik dan mikrospiknya disajikan pada Lampiran 12 j. A B a b c d 10 µ m