Rancangan Percobaan Bahan dan Metode
pada posisi low dan selama 5 menit pada posisi hight sampai larutan menjadi jernih dan berwarna hijau kekuningan. Proses ini dilakukan di ruang asam
Tahap Destruksi. Setelah labu destruksi didinginkan, larutan contoh uji dimasukkan ke dalam
labu penyuling dan diencerkan dengan 300 ml air yang tidak mengandung N. Selanjutnya ke dalam larutan dimasukkan beberapa butir batu didih dan
ditambahkan 100 ml NaOH 33. Labu penyuling dipasang dengan cepat di atas alat penyuling. Proses penyulingan ini dilakukan sampai semua N ditangkap oleh
H
2
SO
4
yang ada dalam labu Erlenmeyer atau bila 23 cairan dalam labu telah menguap Tahap Destilasi.
Sisa H
2
SO
4
yang terdapat
pada labu Erlenmeyer dititrasi kembali dengan menggunakan larutan NaOH 0,3 N. Proses titrasi berakhir setelah terjadi
perubahan warna menjadi biru kehijauan yang menandakan titik akhir titrasi. Volume NaOH dicatat sebagai Z ml, selanjutnya dibandingkan dengan blanko Y
ml Tahap Titrasi. Kadar protein dapat ditentukan dengan Rumus 12.
KadarProtein 100
x X
6,25 x
14 x
NaOH x
Z Y
− =
12 dengan pengertian :
X = bobot contoh uji
Y = blanko
Z = volume NaOH pentitrasi