dimana Q adalah nilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat harga domestik dan P adalah tingkat harga di luar negeri. Pengukuran nilai tukar
riil suatu negara terhadap mitra dagangnya juga memperhitungkan laju inflasi dan nilai tukar dari masing-masing negara tersebut.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar dalam jangka panjang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: harga relatif, tarif dan kuota, preferensi terhadap barang domestik
dibandingkan dengan barang luar negeri dan produktivitas Mishkin, 2001. Menurut Simorangkir dan Suseno 2005, terdapat tiga faktor utama yang
mempengaruhi permintaan valuta asing. Pertama, faktor pembayaran impor.
Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar cenderung melemah. Sebaliknya, jika impor
menurun, maka permintaan valuta asing menurun sehingga mendorong menguatnya nilai tukar dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah ceteris
paribus. Asumsi ini berlaku juga untuk aliran modal keluarmasuk dan ekspor.
Kedua, faktor aliran modal keluar capital outflow. Semakin besar aliran modal
keluar, maka semakin besar permintaan valuta asing dan akhirnya akan memperlemah nilai tukar. Aliran modal keluar meliputi pembayaran hutang
penduduk Indonesia baik swasta dan pemerintah dan penempatan dana
penduduk Indonesia ke luar negeri. Ketiga, kegiatan spekulasi. Semakin banyak
kegiatan spekulasi valuta asing yang dilakukan, maka semakin besar permintaan
terhadap valuta sehingga memperlemah nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing.
Penawaran valuta asing dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama,
faktor penerimaan hasil ekspor. Semakin besar volume penerimaan ekspor barang dan jasa, maka semakin besar jumlah valuta asing yang dimiliki oleh suatu negara
sehingga akan membuat nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing
cenderung mengalami apresiasi. Kedua, faktor aliran modal masuk capital
inflow. Semakin besar aliran modal masuk, maka nilai tukar akan cenderung semakin menguat. Aliran modal masuk tersebut dapat berupa penerimaan hutang
luar negeri, penempatan dana jangka pendek oleh pihak asing portofolio investment dan investasi langsung pihak asing foreign direct investment.
2.2. Sistem Nilai Tukar