kebijakan moneter melalui saluran nilai tukar menjadi lebih kuat. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya peran nilai tukar dalam ekonomi dimana
pengaruh nilai tukar terhadap inflasi secara langsung melalui perubahan harga barang-barang impor lebih besar dibandingkan pengaruh secara tidak langsung
melalui permintaan agregat. Besarnya premi resiko yang terjadi selama periode penelitian karena tingginya country risk dan permasalahan perbankan pada waktu
itu yang menyebabkan belum bekerjanya mekanisme pasar dalam penentuan nilai tukar sesuai dengan sistem mengambang.
Hasil studi ini juga dikonfirmasi oleh bukti empiris dari survei kepada bank-bank, perusahaan, dan rumah tangga. Survei kepada bank-bank
menunjukkan bahwa faktor non-ekonomi, terbatasnya pasokan dibandingkan dengan permintaan valuta asing, dan perkembangan nilai tukar regional
merupakan tiga pengaruh utama dalam pergerakan nilai tukar Rupiah.
2.9. Kerangka Pemikiran
Mekanisme melalui jalur nilai tukar menekankan bahwa pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi perkembangan permintaan dan penawaran agregat, dan
selanjutnya output dan harga Warjiyo, 2004. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini mengadposi dari jalur transmisi moneter melalui jalur nilai tukar di
Indonesia Siswanto. et al, 2002. Fluktuasi kurs Yen Jepang dan Dollar Amerika akibat dari tidak
seimbangnya jumlah permintaan dan penawaran kedua valuta asing tersebut akan membuat nilai tukar Rupiah cenderung menjadi tidak stabil. Peningkatan atau
penurunan nilai mata uang asing Yen dan Dollar akan membuat Rupiah
terdepresiasi atau terapresiasi yang selanjutnya akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia melalui mekanisme transmisi dalam perekonomian baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung, apresiasi maupun depresiasi nilai tukar akan
mempengaruhi harga dari tradable goods yang selanjutnya akan mempengaruhi net export, dan Pendapatan Domestik Bruto PDB atau GDP Gross Domestic
Product. Sedangkan secara tidak langsung, apresiasi atau depresiasi mata uang domestik akan mempengaruhi harga tradable goods melalui harga barang impor,
kemudian akan mempengaruhi inflasi. Hal ini akan direspon oleh pemerintah melalui Bank Sentral sebagai otoritas moneter untuk membuat kebijakan moneter
baik ekspansi maupun kontraksi moneter yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan nasional.
Namun permasalahannya manakah diantara kedua shock tersebut yang memberikan pengaruh yang paling besar terhadap kondisi perekonomian
Indonesia. Untuk melihat lebih jelas pengaruh yang berasal dari kurs Yen dan Dollar Amerika yang nantinya akan ditransmisikan dalam perekonomian
Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.8 di bawah ini:
Shock Yen
Shock USD
Nilai Tukar Rupiah
Tradable Good Price
Net Export
GDP Kebijakan
Moneter Melalui
Suku Bunga
Interest Rate
Capital Flow
Investasi
Pendapatan Nasional
Inflasi
Gambar 2.8. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Nilai Tukar Dipengaruhi oleh Shock Yen dan USD
Keterangan: Jalur Transmisi
Langsung Jalur Transmisi Tidak Langsung
2.10. Hipotesis Penelitian