Model Penelitian dan Pengembangan

2.3 Model Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan research and develpment RD digunakan apabila peneliti bermaksud menghasilkan produk tertentu, dan sekaligus menguji keefektifan produk tersebut. Dengan metode RD diharapkan dapat ditemukan dan diuji produk-produk baru yang berguna bagi kehidupan manusia, lembaga, dan masyarakat. Metode penelitian ini bersifat longitudinal, sehingga penelitian dilakukan secara bertahap, dan setiap tahap mungkin digunakan metode yang berbeda Sugiyono, 2012. Metode pengembangan development research dengan menggunakan pendekatan pengembangan model 4D four-D model dari Thiagarajan, Semmel Semmel mempunyai beberapa tahapan. Tahapan model pengembangan meliputi tahap pendefinisian define, tahap perancangan design, tahap pengembangan develop dan tahap penyebaran disseminate. Menurut Trianto 2007 : 65, secara garis besar keempat tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Tahap Pendefinisian Define Tujuan tahap ini adalah menentapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 4 langkah pokok, yaitu: a analisis siswa, b analisis tugas, c analisis konsep, dan d perumusan tujuan pembelajaran. 2. Tahap Perencanaan Design Tujuan tahap ini adalah menyiapkan bentuk bahan ajar. Tahap ini terdiri dari tiga langkah yaitu, a penyusunan tes acuan patokan yang merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus. Tes ini merupakan suatu alat yang mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar, b pemilihan bahan ajar yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran, dan c pemilihan format. 3. Tahap Pengembangan Develop Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: a validasi bahan ajar oleh para pakar diikuti dengan revisi, b simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan c uji coba terbatas dengan siswa. Hasil tahap b dan c digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut pada skala lebih luas dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya. Kemudian dilakukan revisi akhir produk sebelum bahan ajar benar-benar digunakan. 4. Tahap Penyebaran Disseminate Pada tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM. Target selesainya penelitian harus melewati langkah-langkah seperti dijelaskan di atas. Pada uji coba skala lebih, peneliti melakukan uji coba di kelas besar mengikuti alokasi waktu yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran materi larutan penyangga yaitu empat pertemuan. Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan develop. Penyebaran Disseminate hanya dilakukan sebagai bagian dari tingkatan dari sosialisasi hasil penelitian yang sifatnya tidak mengikat.

2.4 Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran Sains Kimia