Jika  daya  beda  memiliki  nilai  negatif,  maka  soal  tidak  dapat  dipakai  atau  harus direvisi.
3.10.1.3. Instrumen penilaian non tes
Instrumen penilaian non-tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar pada aspek psikomotorik dan afektif.
3.10.1.3.1 Instrumen penilaian aspek afektif dan aspek psikomotorik
Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek afektif dan aspek psikomotorik diukur  dengan  menggunakan  lembar  observasi.  Lembar  observasi  afektif  yang
dikembangkan  yaitu  lembar  observasi  sikap  siswa  dalam  proses  pembelajaran  di kelas  yang  memuat  indikator  peningkatan  afektif  meliputi  kerjasama,  teliti,
mandiri,  rasa  ingin  tahu,  dan  komunikatif.  Sedangkan  lembar  observasi psikomotorik  yang  dikembangkan  yaitu  lembar  observasi  aktivitas  siswa  dalam
melakukan  percobaan  di  laboratorium  yang  memuat  indikator  peningkatan psikomotorik  meliputi  menyiapkan  alat  dan  bahan,  keterampilan  menggunakan
alat, melaksanakan percobaan, kerjasama kelompok, kebersihan, hasil praktikum, dan  kemampuan  deskripsi  hasil.  Selanjutnya  diukur  validitas  dan  reliabilitas
lembar observasi menggunakan langkah sebagai berikut :
1. Validitas lembar observasi aspek afektif dan aspek psikomotorik
Dalam penelitian ini, validasi instrumen penilaian lembar observasi afektif dan  lembar  observasi  psikomotorik  diukur  berdasarkan  validitas  konstruk
menggunakan validitas konstruk oleh pakarahli Widodo, 2009.
Hasil  rata-rata  skor  penilaian  validator  terhadap  lembar  observasi  afektif dan psikomotorik pada pembelajaran dengan menggunakan mini-chem book akan
dibandingkan dengan kriteria kevalidan bahan ajar seperti tertera pada tabel 3.3 : Tabel 3.3. Kriteria validasi penilaian lembar observasi afektif dan psikomotorik
Rata-rata skor penilaian Kriteria
3  skor ≤ 4 sangat baik, sangat memenuhi kriteria, dan bagus
2  skor ≤ 3 baik, cukup memenuhi criteria
1 skor ≤ 2 sedang, kurang memenuhi criteria
skor ≤ 1 sangat kurang, tidak memenuhi criteria
Lembar observasi  afektif dan psikomotorik dkatakan valid  apabila hasil rata-rata skor penilaian berada pada kriteria baiksangat baik.
2. Reliabilitas lembar observasi aspek afektif dan aspek psikomotorik
Reliabilitas  adalah  ketetapan  suatu  tes  apabila  diujikan  pada  objek  yang sama.  Reliabilitas  lembar  observasi  afektif  dan  psikomotorik  diukur  dengan
menggunakan reliabilitas antar penilai interaters reliability. Dalam  penelitian  ini,  ada  dua  observer  atau  penilai  untuk  menilai  aspek
afektif  dan  psikomotorik.  Kemudian  data  yang  diperoleh  di  analisis  dengan rumus:
= �
�
−�
�
�
�
− �
�
Dimana, Vp =
∑�
�
−
∑ �
�
Ve = jumlah kuadrat total – Vp – jumlah kuadrat antar rater
Jumlah kuadrat total = ∑
+ ∑ …  –
∑ �
�
Jumlah kuadrat antar rater =
∑ +∑
…
–
∑ �
�
keterangan: r
:  reliabilitas  penilaian  untuk  seorang  rater  atau  tingkat  kesepahaman seluruh  rater
Vp : varians untuk responden jumlah kuadrat antar subjek
Ve : varians untuk kesalahan jumlah residu
k : jumlah rater
Mardapi, 2012: 88-89 �
: jumlah skor seluruh rater N
: jumlah siswa a
: skor rater 1 b
: skor rater 2 ....dst
Instrumen dikatakan reliabel jika r  yang didapatkan dari perhitungan lebih besar dari 0,7.
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Reliabilitas Koefisien Reliabilitas r
11
Kriteria Penilaian r ≤ 0,20
Sangat Rendah 0,20
≤ r  0,40 Rendah
0,40 ≤ r  0,70
Sedang 0,70
≤ r  0,90 Tinggi
0,90 ≤ r ≤ 1,00
Sangat Tinggi
3. Reliabilitas Angket Respon Siswa