Daya Dukung Ekowisata Pengelolaan Pulau Pulau Kecil untuk Pemanfaatan Ekowisata Berkelanjutan di Kecamatan Morotai Selatan dan Morotai di Kecamatan Morotai Selatan dan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utar

2.3 Daya Dukung Ekowisata

Daya dukung ekowisata tergolong spesifik dan lebih berhubungan dengan daya dukung lingkungan biofisik dan sosial terhadap kegiatan pariwisata dan pengembangannya McNeely 1994. Daya dukung ekowisata juga diartikan sebagai tingkat atau jumlah maksimum pengunjung yang dapat ditampung oleh sarana prasarana infrastruktur obyek wisata alam. Jika daya tampung sarana dan prasarana tersebut dilampaui, maka akan terjadi kemerosotan sumberdaya, kepuasaan pengunjung tidak terpenuhi, dan akan memberikan dampak merugikan terhadap masyarakat, ekonomi dan budaya Ceballos-Lascurain 1991; Simon et al. 2004. Selanjutnya ditambahkan bahwa kapasitas sosial dan psikologi dari lingkungan ekowisata dapat mendukung aktivitas dan pengembangan ekowisata. Beberapa komponen dasar yang mempengaruhi daya dukung ekowisata antara lain : • Komponen Biofisik Komponen biofisik yang mempengaruhi daya dukung terutama berkaitan erat dengan sumberdaya alam. • Komponen Sosial Budaya Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat sebagai dampak kegiatan ekowisata pada suatu tingkat tertentu. . • Komponen Psikologi Komponen psikologi dari daya dukung ekowisata lebih ditekankan pada jumlah maksimum pengunjung yang dapat ditampung oleh suatu area pada suatu waktu Ceballos-Lascurain 1991 • Komponen Manajerial Daya dukung obyek wisata alam ditinjau dari komponen manajerial merupakan jumlah pengunjung maksimum yang masih dapat dikelola pada suatu area ekowisata obyek wisata alam. Belum ada sebuah rumus baku yang disepakati untuk mengetahui sampai sejauh mana daya dukung tersebut tidak terlampaui, berapa jumlah wisatawan yang diizinkan, dan seberapa lama wisatawan diizinkan memasuki dan menggunakan daerah tujuan wisata Simon et al. 2004 ; Wearing dan Neil 1999. Hal itu karena perilaku pengunjung saat mengunjungi daerah tujuan wisata, musim dan regulasi yang ditetapkan berbeda- beda akan mempengaruhi analisis yang dilakukan. Wearing dan Neil 1999 menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan kegiatan wisata, diskusi tentang daya dukung lingkungan mempunyai tiga elemen yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut: • Elemen ekologis, hal yang terkait dengan lingkungan alamiah destinasi wisata • Sosiokultural, hal ini pada intinya terkait dengan dampak wisata terhadap populasi masyarakat setempat dan budayanya. • Fasilitas yang berkaitan dengan kebutuhan wisatawan Daya dukung bersifat tidak tetap atau dinamis, yaitu dapat berkurang oleh perilaku manusia maupun kerusakan alam serta juga dapat ditingkatkan melalui suatu perlakuan pengelolaan lingkungan secara benar dan terencana Clark 1996. Daya dukung memberikan suatu pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan pariwisata yang khususnya berkenaan dengan pentingnya pemeliharaan kualitas pembangunan yang berwawasan lingkungan. Dengan demikian merencanakan kawasan wisata dengan mengindahkan daya dukung menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Wearing dan Neil 1999 menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan pembangunan sektor wisata, isu daya dukung lingkungan harus dimasukkan dalam isu-isu tataguna lahan. Salah satunya dengan penerapan sistem zonasi yang merupakan strategi yang dapat diterapkan untuk memenuhi daya dukung.

2.4 Konsep Ekowisata Berkelanjutan