3.4.2 Analisis Kesesuaian Lahan Ekowisata KP2K MS2B
Peruntukan kesesuaian lahan ekowisata KP2K MS2K dilakukan di zona perikanan berkelanjutan pemanfaatan lansung dan zona penyangga pemanfaatan tidak
langsung, tehnik yang digunakan oleh Hardjowigeno dan Widiatmaka 2001 sebagai berikut:
Pertama, membuat matriks kesesuaian lahan ekowisata meliputi peruntukan
ekowisata pantai kategori wisata rekreasi, ekowisata bahari kategori wisata selam, wisata rekreasi dan wisata lamun. Matriks ini sangat penting, mengingat dari matriks tersebut
dapat diketahui parameter yang menjadi indikator kesesuaian melalui pembobotan dan nilai pada setiap parameter yang menentukkan bobot terbesar, sedangkan kriteria batas-
batas yang sesuai diberikan skor tertinggi. Kedua, penghitungan nilai kesesuaian lahan ekowisata pulau-pulau kecil
ditentukan berdasarkan total hasil perkalian bobot dan nilai.
Ketiga, pembagian kelas lahan dan nilainya. Dalam penelitian ini kelas lahan
dibagi dalam tiga kelas yang didefinisikan sebagai berikut :
Kelas S1 : Sangat Sesuai
Pada kelas ini lahan tidak mempunyai pembatas yang besar untuk pengelolaan yang diberikan, atau hanya mempunyai pembatas yang tidak secara nyata
berpengaruh terhadap kegiatan atau hasil produksi.
Kelas S2 : Sesuai
Pada kelas ini lahan mempunyai pembatas-pembatas yang agak besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas akan
mengurangi aktivitas atau produksi dan keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan.
Kelas N
: Tidak Sesuai Pada kelas ini lahan mempunyai pembatas permanen yang mencegah segala
kemungkinan penggunaan lahan yang lestari dalam jangka panjang. Keempat, penghitungan nilai interval kelas dari masing-masing nilai kesesuaian
lahan ekowisata. Dengan cara ini, kelas kesesuaian lahan ekowisata untuk kategori tertentu diperoleh. Kelima, pemetaan kelas kesesuaian lahan. Pemetaan kelas lahan
dilakukan dengan program pemetaan spasial ArcView 3.2.
Kesesuaian lahan ekowisata pantai kategori wisata rekreasi, ekowisata bahari kategori wisata snorkling, wisata selam dan wisata lamun dianalisis dengan
menggunakan parameter dan kriteria dari BAKOSURTANAL 1996, Soselisa 2006, dan Yulianda 2007. Parameter, pembobotan dan kriteria dari masing-masing kelas
kesesuaian lahan ekowisata disajikan pada Tabel 11, Tabel 12, Tabel 13 dan Tabel 14. Tabel 11 Matriks Kesesuaian Untuk Ekowisata Pantai Kategori Wisata Rekreasi
Kategori dan Nilai Parameter
Bobot Sangat
Sesuai Nilai
Sesuai Nilai
Tidak Sesuai Nilai
Kedalaman Perairan m
Tipe pantai Substrat dasar
perairan Kecepatan
arus mdet Kemiringan
Pantai
o
Kecerahan perairan
Biota berbahaya
5 5
5 4
4 3
3 0-3
Pasir putih.
Pasir 0-0,2
10 80
Tidak ada
3 3
3 3
3 3
3 3-8
Pasir putih,
sedikit karang Karang
berpasir 0,2 – 0,4
10-25 35-80
Bulu babi 2
2 2
2 2
2 2
8 Lumpur, berbatu,
terjal Pasir berlumpur
0,4 25
35 Bulu babi, ikan
Pari, Lepu, Hiu 1
1 1
1 1
1 1
Sumber : Modifikasi BAKOSURTANAL 1996; Yulianda 2007 Tabel 12 Matriks Kesesuaian Untuk Ekowisata Bahari Kategori Wisata Snorkling
Kategori dan Skor Parameter
Bobot Sangat
Sesuai Nilai
Sesuai Nilai
Tidak Sesuai Nilai
Kecerahan Perairan
Tutupan komunitas
karang Jenis life form
Jenis ikan karang
Kecepatan arus mdet
Kedalaman terumbu
karang m 5
5 4
4 3
3 100
75 12
50 0-0,15
1-5 3
3 3
3 3
3 40-99
30-75 6-12
20-50 0,15-0,40
5-10 2
2 2
2 2
2 40
30 6
20 0,40
10 ; 1 1
1 1
1 1
1
Sumber : Modifikasi BAKOSURTANAL 1996; Yulianda 2007
Tabel 13 Matriks Kesesuaian Untuk Ekowisata Bahari Kategori Wisata Selam
Kategori dan Skor Parameter
Bobot Sangat
Sesuai Nilai
Sesuai Nilai
Tidak Sesuai
Nilai Kecerahan
Perairan Tutupan komunitas
karang Jenis life form
Jenis ikan karang Kecepatan arus
mdet Kedalaman terumbu
karang m 5
5 4
4 3
3 80
75 12
50 0-0,15
6-15 3
3 3
3 3
3 35-80
30-75 6-12
20-50 0,15-
0,40 15-25
; 3-6 2
2 2
2 2
2 35
30 6
20 0,40
25 ; 3 1
1 1
1 1
1
Sumber : Modifikasi BAKOSURTANAL 1996; Yulianda 2007 Tabel 14 Matriks Kesesuaian Untuk Ekowisata Bahari Kategori Wisata Lamun
Kategori dan Skor Parameter
Bobot Sangat
Sesuai Nilai
Sesuai Nilai
Tidak Sesuai
Nilai Tutupan Lamun
Kecerahan perairan Jenis ikan
Jenis lamun Jenis substrat
Kecepatan arus cmdet
Kedalaman lamun 5
4 4
4 3
3 3
75 75
7 Cymodecea,
Halodule, Halophila
Pasir berkarang
0-15 1-3
3 3
3 3
3 3
3 40– 75
37-75 3-7
Syringodium, Thalassoden-
dron Pasir
15-50 3-10
2 2
2 2
2 2
2 40
37 3
Enhalus Pasir
berlumpur 50
101 1
1 1
1 1
1 1
Sumber : Modifikasi BAKOSURTANAL 1996; Yulianda 2007
3.4.3 Analisis Daya Dukung Ekowisata Pulau-Pulau Kecil