konflik serta mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat Fandeli 2000.
Oleh karena itu dalam penyusunan arahan pengembangan KP2K MS2B perlu dikembangkan suatu rencana pengelolaan dengan pendekatan ekowisata yang bisa
mengakomodasi kepentingan berbagai pihak, yang bermuara pada kesejahteraan rakyat, keberlanjutan sumberdaya serta ekosistem pulau-pulau kecil. Harapan ini akan lebih
realistis dan dapat dipertanggung jawabkan jika arahan pengembangan dan pengelolaan kawasan untuk ekowisata tersebut dikaji secara ilmiah, dengan tetap mempertimbangkan
kebutuhan dan realitas dinamika masyarakat.
1.2 Perumusan Masalah
Sebagai kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan, keragaman sumberdaya hayati, nilai budaya dan sejarah maka KP2K MS2B ini
berpotensi dijadikan sebagai suatu kawasan pariwisata alami, karena menyediakan sumberdaya alam yang produktif seperti terumbu karang karang, padang lamun, hutan
mangrove, perikanan dan kawasan konservasi. Kawasan pulau-pulau kecil ini akan memberikan jasa lingkungan yang besar yang dapat menggerakkan industri pariwisata.
Keberadaan pulau-pulau kecil tersebut sebagai kawasan wisata alam tentunya sangat rentan terhadap segala bentuk kegiatan pemanfaatan sumberdaya seperti
penggunaan bom dan sianida untuk penangkapan ikan, sehingga di beberapa kawasan pulau-pulau kecil terjadi kerusakan terumbu karang yang merupakan aset wisata alam.
Benda-benda peninggalan sejarah perang dunia II seperti kapal ponton, bunker kesemuanya tinggal rangkanya, hal ini akan membawa perubahan pada ekosistemnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan berpengaruh pada kualitas lingkungan, apabila suatu bentuk pengelolaan yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah keberlanjutan sumberdaya
alam, maka akan terjadi perubahan-perubahan kualitas lingkungan di kawasan pulau- pulau kecil untuk ekowisata.
Adanya perubahan kualitas lingkungan suatu kawasan ekowisata akan memberikan dampak pada keberadaan jumlah wisatawan yang berkunjung sehingga
mempengaruhi pendapatan wisata. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pengelolaan kawasan pulau-pulau kecil yang mencakup semua komponen kegiatan terkait satu sama
lain, dengan memperhatikan jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan
gangguan pada alam dan manusia. Untuk menggambarkan komponen-komponen yang terkait dalam pengelolaan
pulau-pulau kecil untuk ekowisata, diperlukan suatu model pengelolaan pulau-pulau kecil untuk pemanfaatan ekowisata yang merupakan cerminan dari keadaan sebenarnya di
alam, memberikan penjelasan terhadap komponen-komponen yang saling berinterkasi, sehingga membentuk suatu konsep model yang akan digunakan.sesuai dengan dinamika
sumberdaya dan kebutuhan masyarakat Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang ada dapat dirumuskan
sebagai berikut: 1
Diperlukan kajian daya dukung pulau-pulau kecil untuk pengembangan ekowisata berkelanjutan
2 Konsep model pengelolaan pulau-pulau kecil diperlukan sebagai dasar
pertimbangan untuk pemanfaatan ekowisata berkelanjutan
1.3 Tujuan Penelitian