yang diperoleh dari pembelajaran menggambar motif batik dengan menggunakan media gambar berdasarkan tes yang diberikan kepada
siswa menunjukkan adanya peningkatan dengan rata-rata nilai tes 70,00 siklus 1 menjadi 76,58 siklus 2 dan 77,22 siklus 3. berdasarkan data
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar motif batik
melalui kegiatan meniru dan memodifikasi motif batik.
2.3 Kerangka Berpikir
Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di SD Negeri 2 Karangsentul yaitu kurangnya minat dan semangat
atau kejenuhan dari siswa dalam mengikuti pelajarn SBK pada materi Berkarya Relief dikarenakan penggunaan media yang belum inovatif dan menarik serta
sukar untuk dicari pada zaman sekarang sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar. Ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM.
Guru memilih menggunakan media baru yaitu clay dikarenakan media tersebut lebih menarik, mudah digunakan, dan bisa dibuat sendiri dengan bahan
yang terjangkau dan mudah ditemukan. Dengan menggunakan media clay ini, diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi Berkarya Relief Kelas IV SD
Negeri 2 Karangsentul Kabupaten Purbalingga dapat meningkat. Kerangka berpikir di atas dapat dirangkum dalam skema sebagai berikut:
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan suatu hipotesis sebagai berikut: “Melalui penggunaan media clay maka aktivitas dan hasil belajar
pada materi Berkarya Relief pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Karangsentul Kabupaten Purbalingga dapat meningkat.”
Permasalahan Problems
Proses pembelajaran SBK di Kelas IV SD
Negeri 2 Karangsentul
Kabupaten Purbalingga kurang
memaksimalkan penggunaan media
yang inovatif, kreatif, interaktif, dan
terjangkau antar guru dan siswa.
Perlakuan Treatmen
Proses pembelajaran SBK
Berkarya Relief di Kelas IV SD Negeri
2 Karangsentul Kabupaten
Purbalingga menggunakan
media clay. Hasil
Result Adanya
peningkatan aktivitas dan hasil
belajar Berkarya Relief di Kelas IV
SD Negeri 2 Karangsentul
Kabupaten Purbalingga.
44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari prosedur yang ada. Secara umum prosedur pelaksanaan penelitian kelas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Perencanaan tindakan dilaksanakan sebelum penelitian dilaksanakan, sedangkan dalam pelaksanaan
tindakan penelitian di dalamnya dilakukan observasi untuk mengumpulkan data dan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan
sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian pada siklus selanjutnya. Secara rinci prosedur penelitian yang dilaksanakan dijabarkan sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan Planning
Planning adalah kegiatan merencanakan tindakan penelitian kelas. Tahapan
ini berupa penyusunan rencana tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto
2009: 18.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Acting
Acting adalah kegiatan menerapkan isi rancangan penelitian. Tahapan ini
berupa pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan penelitian tersebut, yaitu mengenai tindakan yang akan dilakukan di kelas
Arikunto 2009: 18.