44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari prosedur yang ada. Secara umum prosedur pelaksanaan penelitian kelas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Perencanaan tindakan dilaksanakan sebelum penelitian dilaksanakan, sedangkan dalam pelaksanaan
tindakan penelitian di dalamnya dilakukan observasi untuk mengumpulkan data dan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan
sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian pada siklus selanjutnya. Secara rinci prosedur penelitian yang dilaksanakan dijabarkan sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan Planning
Planning adalah kegiatan merencanakan tindakan penelitian kelas. Tahapan
ini berupa penyusunan rencana tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto
2009: 18.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Acting
Acting adalah kegiatan menerapkan isi rancangan penelitian. Tahapan ini
berupa pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan penelitian tersebut, yaitu mengenai tindakan yang akan dilakukan di kelas
Arikunto 2009: 18.
3.1.3 Pengamatan Observing
Observing adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam
waktu yang sama. Arikunto 2009: 19. Guru melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat terhadap
proses dan hasil belajar siswa. Arikunto 2009: 19.
3.1.4 Refleksi Reflecting
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Arikunto 2009: 80.
Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh guru setelah selesai melakukan tindakan untuk menemukan hal-hal yang sudah sesuai dengan rancangan dan mengetahui
secara cermat mengenai hal-hal yang masih perlu diperbaiki Arikunto 2009: 19. Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus 1 dan 2 terhadap
hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan performansi guru, maka guru akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasil belajar,
aktivitas siswa dan performansi guru sesuai indikator meningkat, maka media clay
yang digunakan dapat meningkatkan pembelajaran materi berkarya relief.
Jika aktivitas, hasil belajar dan performansi guru belum meningkat maka materi pembelajaran akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Berikut ini adalah bagan prosedur PTK menurut Arikunto 2009: 16.
Gambar 3.1 Bagan Prosedur PTK Pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan diawali dengan perencanaan awal
yang meliputi pembuatan: 1 jadwal penelitian dan; 2 pembuatan instrumen. Pembuatan instrumen terdiri dari: a kisi-kisi instrumen; b pembuatan RPP
Siklus I; c lembar observasi siswa; d lembar Alat Penilaian Kemampuan Guru untuk menilai naskah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran APKG I, lembar Alat
Penilaian Kemampuan Guru untuk menilai pelaksanaan pembelajaran APKG II; e penyediaan media dan bahan pembelajaran dan; f soal evaluasi.
Setelah perencanaan pada tahap awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus I yang didampingi oleh observer atau pengamat. Setiap pembelajaran yang
dilakukan pengamat akan memberikan hasil evaluasinya terhadap jalannya KBM maupun perencanaan dalam RPP. Setelah selesai pembelajaran untuk siklus I
yang terdiri dari 2 pertemuan. Guru melakukan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk
membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya. Untuk siklus II dibuatlah perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang
mengacu pada penyempurnaan siklus I. Pada pelaksanaan tahap ini sama dengan pelaksanaan siklus sebelumnya. Di akhir siklus II, guru bersama observer
mengevaluasi hasil penelitian secara keseluruhan. Apakah aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II sudah mampu membuktikan adanya
peningkatan hasil belajar. Jika aktivitas dan hasil belajar sudah mampu membuktikan hipotesis, maka kegiatan penelitian ini selesai.
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian