adalah hal-hal yang bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari dan; 7 menetapkan langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
benda, atau cara kerja suatu produkteknologi yang sedang dipelajari. Demonstrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model,
maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Dalam proses pembelajaran SBK di Sekolah Dasar, guru memilih menggunakan metode
demonstrasi untuk memperlihatkan proses pembuatan salah satu bentuk relief kepada siswa menggunakan media clay.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang mendukung dengan pembelajaran berkarya relief melalui penggunaan media clay memang belum ada, namun peneliti menggunakan
penelitian yang berhubungan dengan penggunaan media dalam pembelajaran seni rupa. Penelitian yang membahas tentang penggunaan media dalam seni rupa yaitu:
1 Zaekhirin mahasiswa Universitas Negeri Semarang Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar pada tahun 2012 yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mengapresiasi Karya Seni Rupa Melalui Penggunaan Media
Pembelajaran Appreciation Card Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kraton 2 Kota Tegal”. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian
Tindakan Kelas PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Subjek yang diteliti yaitu siswa Kelas IV SD
Negeri Kraton 2 Kota Tegal tahun ajaran 20112012 yang berjumlah 23 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan non tes
observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 75.70 dan meningkat
menjadi 90.20 pada siklus II. Jadi persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan sebesar 19.16. Hasil belajar siswa pada siklus
I diperoleh rata-rata kelas sebesar 59.58 dan meningkat menjadi 80.80 pada siklus II. Jadi rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar
35.62. Sedangkan persentase tuntas belajar klasikal pada siklus I sebesar 56.52 dan meningkat menjadi 86.96 pada siklus II. Jadi
persentase tuntas belajar klasikal mengalami peningkatan sebesar 53.86. Performansi guru pada siklus I sebesar 83.85 dan meningkat
menjadi 97.35. Jadi performansi guru mengalami peningkatan sebesar 16.10. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran appreciation card dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru pada
materi mengapresiasi karya seni rupa pada Kelas IV SD Negeri Kraton 2 Kota Tegal. Oleh karena itu, sebaiknya guru menggunakan media
pembelajaran appreciation card dalam pembelajaran mengapresiasi karya seni rupa.
2 Nurlailasari, Siti mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan
Pendidikan Seni Rupa dan Kerajian pada tahun 2011 yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Dalam
Menggambar Motif Batik Pada Kelas VII SMP Negeri 2 Labuan”. Kemampuan siswa dalam menggambar motif batik di sekolah ditemukan
masih belum optimal karena pembelajaran batik saat ini masih bersifat teoritis. Oleh karena itu, penggunaan media gambar diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar motif batik melalui kegiatan meniru dan memodifikasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2
Labuan pada siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang
digunakan antara lain: tes, observasi, angket, wawancara, studi kepustakaan, catatan lapangan, dan studi dokumentasi. Dalam
menganalisis data hasil penelitian, data yang diperoleh dari kegiatan tes dan hasil observasi dari kegiatan pembelajaran dianalisis secara
deskriptif dan presentase. Hasil temuan dari penelitian yaitu: a Perencanaan pembelajaran menggambar motif batik dilakukan melalui
tahapan: mengkaji SK dan KD, menyusun RPP perbaikan, mengembangkan media gambar, dan mengembangkan instrumen
penelitian. Kegiatan perencanaan mempertimbangkan kurikulum dan kebutuhan siswa. b pelaksanaan pembelajaran menggambar motif batik
dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa, menambah wawasan siswa mengenai seni kriya batik, serta dapat
meniru dan memodifikasi motif batik. Tahapan pembelajaran meliputi: pemaparan konsep, kegiatan meniru dan kegiatan memodifikasi. c hasil
yang diperoleh dari pembelajaran menggambar motif batik dengan menggunakan media gambar berdasarkan tes yang diberikan kepada
siswa menunjukkan adanya peningkatan dengan rata-rata nilai tes 70,00 siklus 1 menjadi 76,58 siklus 2 dan 77,22 siklus 3. berdasarkan data
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar motif batik
melalui kegiatan meniru dan memodifikasi motif batik.
2.3 Kerangka Berpikir