Identifikasi Potensi Obyek Wisata di Desa Limbasari
75 dari kerjaan, menurut legenda jika meminum air dari sungai akan
kenyang terus dan tidak akan merasakan haus, jika kita membasuh muka dengan air yang ada di sungai ini akan membuat awet muda.
Legenda atau cerita seperti ini membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Air yang ada di sungai ini juga tidak pernah keruh
atau kotor. d
Legenda “Putri Ayu Limbasari” Berdasarkan hasil observasi ke Desa Limbasari dan wawancara
dengan beberapa informan diperoleh informasi bahwa cerita PAL sudah pernah ditulis dan dibukukan. Melalui pegawai pemerintah
daerah bernama Momot Prabowo penulis berhasil memperoleh teks tulis PAL. Naskah tersebut tidak diakui sebagai miliknya, melainkan
milik seorang pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah purna tugas sejak lama bernama Soeritno. Soeritno ini menurut
informan sudah tidak diketahui tempat tinggalnya. Teks tulis cerita PAL berbentuk cetakan. Teks ini merupakan hasil penelitian Dinas
pendidikan dan kebudayaan di tahun 1987 berjudul Pasang Surut Lereng Timur Laut Gunung Slamet : Kisah Putri Ayu Limbasari.
Deskripsi naskah cetak cerita PAL adalah sebagai berikut : Judul
: “Pasang Surut Lereng Timur Laut Gunung Slamet:
Kisah Putri Ayu Limbasari” Jenis naskah
: Cetakan Bahasa naskah
: Indonesia
76 Tahun penulisan
: 1987 Tempat penulisan
: Bobotsari Penulis
: Anonim Pemilik naskah
: Soerito Bahan naskah
: Kertas Warna tinta
: Hitam Kondisi naskah
: Baik dan terbaca, jilidan terlepas Jumlah halaman
: 68 halaman Jumlah halaman yang ditulis
: 64 halaman Jumlah lembar pelindung
: - Ukuran
: 20, 5 x 16 cm Penomoran halaman
: Menggunakan angka latin ditegah atas halaman
Warna sampul : Coklat tua
Jenis huruf : Ketikan
Ringkasan :
Syekh Gandiwesi
yang berasal
dari Ngerum
menghadap Panembahan Senopati di Mataram untuk meminta izin menyebarkan
agama Islam di Jawa. Setelah mendapatkan izin, Syekh Gandiwesi mengadakan perjalanan menyebarkan agama Islam dengan ditemani
lima senopati
beserta prajuritnya. Masing – masing senopati
mendirikan daerah pemerintaham, dan Syekh Gandiwesi mendirikan padepokan bernama Nimbasari.
77 Sementara itu, Ketut Wlingi dan Patrawisa yang berasal dari Bali,
pergi ke Jawa untuk mencari ilmu. Akhirnya mereka tiba di Nimbasari dan berguru di tempat tersebut. Ketut Wlingi dinikahkan dengan Siti
Rumbiah, anak Syekh Gandiwesi, sedangkan Patrawisa meninggal ketika membuat saluran air.
Perkawinan Ketut Wlingi dan Siti Rumbiah menghasilkan dua orang anak, yaitu Wlingi Kusuma dan adiknya Dyah Wasiati. Ketut
Wlingi merupakan anak laki – laki yang mempunyai kesaktian yang
mumpuni, sedangkan Dyah Wasiati tumbuh sebagai perepuan yang cantik jelita.
Suatu ketika datang empat bupati yang dahulunya adalah para senopati yang mengiring perjalanan Syekh Gandiwesi hendak melamar
Dyah Wasiati. Lamaran serentak keempat bupati tersebut membuat Dyah Wasiati menjadi bingung. Melihat kebingungan adiknya Wlingi
Kusuma mengadakan sayembara adu kekuatan. Siapa yang dapat mengalahkan dirinya dialah yang berhak mempersunting adiknya.
Pada sayembara tersebut Wlingi Kusuma kalah. Kekalahan ini diakibatkan para bupati mengkroyok Wlingi Kusuma dengan jalan
memotong – motong tubuh Wlingi Kusuma untuk dikubur secara
terpisah. Kekalahan Wlingi Kusuma yang tidak seharusnya ini membuat Dyah Wasiati semakin bingung. Akhirnya dia memutuskan
untuk mencari petunjuk Tuhan dengan jalan bertapa didalam tanah, akhirnya Dyah Wasiati meninggal dunia.
78 e
Gendhis Jawi Merupakan sebuah paket wisata mengenal dan belajar langsung
cara membuat gula jawa atau sering disebut juga gula merah secara tradisional. Gula jawa merupakan salah satu komoditi unggulan di desa
wisata Limbasari, akan tetapi banyak diantara kita yang belum tahu bagaimana cara pembuatan gula jawa tersebut. Melalui paket wisata ini
masyarakat Desa Limbasari akan mengenalkan lebih jauh tentang proses pembuatan gula jawa dari mulai memasak sampai menjadi gula
jawa yang memakan waktu kurang lebih 4 jam. Fasilitas dalam wisata Gendis jawi ini antara lain : guide, makan 1
kali, tradisional snack, soft copy dokumentasi serta hasil olahan gula jawa, harga paket yang ditawarkan adalah Rp 80.000 minimal orang
10 f
Batik Tulis Limbasari dikenal dengan batik tulisnya di Kabupaten Purbalingga,
dengan adanya batik tulis ini dapat memberdayakan masyarakat sekitar terutama perempuan, karena sebagian besar dari pengrajin batik adalah
perempuan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu “HM” selaku Kepala Desa Limbasari :
“Di Limbasari ini produksi batik tulisnya telah berkembang dengan baik, dan masih terdapat 400
– an pengrajin batik” g
Kebun Belajar Ber cocok tanam Sasaran dari wisata ini adalah anak sekolah dasar, paket wisata ini
mengajarkan kepada pengunjung cara bercocok tanam, biasanya media
79 yang digunakan adalah dengan media tanah, tanaman palawija serta
buah strawberi. Paket yang ditawarkan ini difasilitasi dengan : guide, alat bercocok tanam, tradisional snack.
h Peninggalan sejarah Neolitikum
Di Desa Limbasari ini terdapat situs – situs peninggalan jaman
Neolitikum berupa batu – batu dan kapak batu, dengan adanya temuan
ini dapat diprediksi bahwa dahulu desa Limbasari ini digunakan sebagai dapur. Peninggalan ini juga masih ada hubungannya dengan
Legenda “Putri Ayu Limbasari”