Kondisi Geografi Desa Limbasari

68 mempunyai anggota keluarga yang bekerja di kota besar. Hal ini mengakibatkan stratifikasi sosial, priyayi, dan kaum alit sifatnya terbuka. Artinya mobilitas dari wong alit ke dalam golongan priyayi mungkin terjadi. Mata pencaharian utama penduduk Desa Limbasari adalah bertani, yaitu bersawah, berladang, berkebun dan beternak. Berdasarkan data isian potensi desa, dari total penduduk Desa Limbasari. Penyebutan petani dan buruh tani ini didasarkan pada kepemilikan tanah pertanian. Penduduk yang memiliki tanah pertanian dan bekerja dilahan pertaniannya disebut petani. Sedangkan penduduk yang tidak mempunyai tanah pertanian, tetapi bekerja dilahan pertanian disebut buruh tani. Seorang buruh tani adalah orang yang bekerja di sawah mengerjakan tanah orang lain. Pekerjaan yang dilakukan adalah mencangkul, menanam padi, menyiangi rumput dan memanen. Kemunculan buruh tani ini disebabkan oleh sistem pertanian yang berjalan di Desa Limbasari. Seorang petani yang memiliki lahan pertanian luas biasanya membagi tanah garapannya kepada buruh tani dengan sistem bagi hasil. Selain bertani, penduduk Desa Limbasari bekerja sebagai pedagang, penderes gula kelapa, pegawai negeri, sopir dan “nelayan”, yang dimaksud nelayan disini adalah nelayan yang mencari ikan tawar di sungai, karena Desa Limbasari bukan merupakan daerah pesisir pantai sehingga jauh dari laut. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan 69 bahwa sebagaian besar masyarakat Desa Limbasari masih bergantung pada alam.

2. Kondisi Demografis Desa Limbasari

Tabel 2. Jumlah penduduk Desa Limbasari Menurut Jenis Pekerjaan. No. Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa 1. Petani 247 Jiwa 2. Tani 464 Jiwa 3. Buruh industri 288 Jiwa 4. Bangunan 232 Jiwa 5. Pengusaha 12 Jiwa 6. Pedagang 132 Jiwa 7. Angkutan 46 Jiwa 8. PNS 44 Jiwa 9. ABRI 9 Jiwa 10. Pensiunan 8 Jiwa 11. Lainnya 1.096 Jiwa Jumlah 3.611 Jiwa Sumber : Data Monografi Desa Limbasari, 2014 70 Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Limbasari Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Jiwa 1. Laki – laki 1.811 Orang 2. Perempuan 1.800 Orang Jumlah 3.611 Orang Sumber : Data Monografi Desa Limbasari, 2014 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa penduduk Desa Limbasari yang berjenis kelamin laki – laki lebih banyak dari yang berjenis kelamin perempuan, yaitu 1.811 jiwa laki – laki dan 1.800 jiwa perempuan. Tabel 4. Jumlah penduduk Desa Limbasari Menurut Usia No. Kelompok Usia Jumlah Penduduk 1. – 5 Tahun 346 Jiwa 2. 6 – 14 Tahun 571 Jiwa 3. 15 – 55 Tahun 2.064 Jiwa 4. Diatas 55 Tahun 630 Jiwa Jumlah 3.611 Jiwa Sumber : Data Monografi Desa Limbasari, 2014 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa penduduk Desa Limbasari memiliki usia produktif 15 tahun sampai 55 tahun sebanyak 2.064 orang. 71 Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Limbasari Menurut Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Prosentase 1. Perguruan tinggi 0,64 2. D1 – D3 0,82 3. SMA 10,65 4. SMP 14,30 5. SD 54,48 6. Tdk Belum Lulus SD 16,47 Sumber : Data Monografi Desa Limbasari, 2014 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa prosentase Desa Limbasari yang mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi hanya 0,64 dibandingkan dengan prosentase yang belum lulus SD yakni 16,47. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa lebih yang tidak atau belum sekolah dasar dari pada yang melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Desa Limbasari memiliki potensi alam yang luar biasa. Tidak seperti umumnya banyak daerah di Kabupaten Purbalingga. Selain potensi alam di Desa Limbasari juga memiliki potensi wisata budaya yaitu legenda “Putri Ayu Limbasari” hingga saat ini makan putri ayu ini masih dilestarikan dan dikeramatkan oleh warga sekitar. Di Desa Limbasari ini mendapatkan julukan Desa Batik Purbalingga karena di Desa ini lah batik khas Purbalingga di produksi. Menurut Kepala Desa Limbasari yaitu Ibu Halimah, saat ini masih terdapat 400-an pengrajin batik tulis. Sebagian 72 besar pengrajin batik ini adalah perempuan. Potensi cerita leg enda “Putri Ayu Limbasari” dan batik Limbasari menjadi potensi unggulan desa ini. Selain potensi lainnya berupa wisata alam dan budaya yang masih sangat perawan. Menurut Kepala Desa Ibu Halimah, saat ini sejumlah lokasi wisata alam dan budaya yang dikelola Pokdarwis Patrawisa masih belum memiliki sarana prasarana yang memadai. Seperti obyek wisata Pertapaan Tunggul Wulung yang berada di puncak Gunung Tukung dan Patrawisa yang berada diantara kaki gunung Tukung dan Gunung Plana, hanya bisa ditepuh dengan berjalan kaki, itupun harus melalui jalan setapak. Kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Limbasari tersebut berpotensi besar menjadi daya tarik wisata, khususnya wisata alam, budaya dan edukatif. Kekayaan ini masih dilengkapi dengan beberapa situs purbakala yang merupakan cagar budaya. Desa ini juga memiliki khasanah seni budaya yang lengkap. Beberapa sentra kerajinan dapat kita temui di Desa ini yang bervariasi semakin mendukung potensi pariwisata di desa ini.

3. Identifikasi Potensi Obyek Wisata di Desa Limbasari

1 Ringkasan Kawasan Desa Limbasari memiliki beberapa potensi obyek wisata yang mampu menarik minat para wisatawan. Potensi – potensi tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :