Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat

40 aspirasi yang menjadi kebutuhan dalam menyusun tujuan pendidikan yang diinginkan. Inti dari pendidikan berbasis masyarakat adalah proses kesadaran dari hubungan sosial yang diarahkan untuk pengembangan pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat dengan memperhatikan kondisi sosial, politik, lingkungan, ekonomi, dan faktor lainnya. Untuk melaksanakan program pendidikan berbasis masyarakat perlu adanya kesadaran, kepercayaan dan keterlibatan penuh anggota dengan memperhatikan kebebasan, kemampuan dana, dan ketersediaan untuk mengambil peranan.

c. Prinsip – prinsip Pendidikan Berbasis Masyarakat

Menurut Galbraith sebagaimana juga dijelaskan oleh Zubaedi 2006: 137 – 138, keduanya memberikan uraian tentang prinsip pendidikan berbasis masyarakat sebagai berikut : 1 Self determination menentukan sendiri Setiap anggota masyarakat memiliki hak dan tanggungjawab untuk terlibat dalam menentukan kebutuhan masyarakat dan mengenali sumberdaya masyarakat yang dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan. 2 Self help menolong diri sendiri Anggota masyarakat dilayani dengan baik ketika kemampuan mereka untuk menolong diri mereka sendiri telah didorong dan dikembangkan. Mereka menjadi bagian dari solusi dan membangun kemandirian lebih baik daripada menggantungkan 41 diri, karena mereka beranggapan bahwa kesejahteraan adalah tanggungjawab mereka sendiri. 3 Leadership development pengembangan kepemimpinan Pemimpin lokal harus mendapat pelatihan seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan memandirikan kelompok untuk mengembangkan masyarakat secara berkesinambungan. 4 Localization lokalitas Potensi terbesar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terjadi ketika masyarakat diberi kesempatan dalam pelayanan, program dan kesempatan untuk terlibat dalam kehidupan di tempat tinggal. 5 Integrated delivery of service keterpaduan pemberian pelayanan Setiap organisasi atau agen yang ada dalam masyarakat secara bersama – sama melayani masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 6 Reduce duplication of service mengurangi duplikasi jasa Masyarakat perlu mengkoordinasikan secara menyeluruh segala bentuk pelayanan, keuangan dan sumber daya manusia menghindari duplikasi jasa. 7 Accept diversity menerima keanekaragaman Menghindari pemisahan atau pengasingan orang – orang disebabkan oleh perbedaan usia, pendapatan, kelas sosial, jenis 42 kelamin, ras, etnik, agama, yang menyebabkan terhalangnya pengembangan masyarakat secara optimal. Termasuk perwakilan warga masyarakat seluas mungkin terlibat dalam pengembangan, perencanaan, dan pelaksanaan program pelayanan dan aktifitas – aktifitas kemasyarakatan lainnya. 8 Institusional responsiveness tanggung jawab kelembagaan Pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah secara terus – menerus adalah sebuah kewajiban dari lembaga publik, karena mereka ada untuk melayani orang banyak masyarakat 9 Lifelong learning pembelajaran seumur hidup Peluang untuk belajar secara informal dan formal harus tersedia untuk setiap anggota masyarakat dari berbagai jenis latar belakang. Community based education kini merupakan sebuah gerakan nasional di negara berkembang seperti Indonesia. Community based education diharapkan menjadi salah satu fondasi dalam mewujudkan masyarakat madani. Dengan sendirinya, manajemen pendidikan yang berdasarkan pada community based education akan menampilkan wajah lain yang selama ini kita telah mengasingkan lembaga pendidikan dari masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat diperlukan dalam pengembangan pariwisata, karena masyarakatlah yang sangat mengerti akan keadaan dan potensi yang ada di daerahnya, dengan adanya pendidikan berbasis masyarakat maka masyarakat menjadi pengelola 43 pariwisata itu sendiri, dapat mengembangkan pariwisata dengan teknik analisis kekuatan, potensi, kelemahan serta ancaman.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh Dhanik Nor Palupi Rorah yang berjudul “Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat Community Based Tourism di Desa Wisata Kebonagung Kecamatan Imogiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Pengelolaan pariwisata di Desa Kebonagung dilakukan secara langsung oleh masyarakat lokal melalui POKDARWIS. Desa Wisata Kebonagung telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan konservasi sumber daya alam dan budaya, dan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi, melalui produk wisata yang berorientasi pada budaya lokal; b. Pada tahap pembentukan Desa Wisata Kebonagung masyarakat kurang dilibatkan, tingkat partisipasi yang tergambar adalah Paradigma Penghargaan Semu Degrees of Tokenism, c. Pada tahap pelaksanaan program desa wisata, secara kuantitas jumlah masyarakat yang berperan aktif dalam pengelolaan desa wisata masih sedikit, tetapi jika dilihat dimensi partisipasinya, pada tahap pelaksanaan tingkat partisipasi yang tergambar adalah tingkat kekuatan masyarakat citizen power,karena masyarakat sendiri yang mengelola dan memutuskan bagaimana kegiatan wisata dijalankan. d. Pada tahap evaluasi bentuk partisipasi masyarakat berupa sumbangan kritik dan saran, tingkat partisipasi yang tergambar adalah tingkat degree of tokenism. e. Sikap pro