Prinsip dasar Community Based Tourism

25 pariwisata yaitu : ada 3 hal pokok dalam perencanaan pariwisata yang partisipatif yaitu : 1 Berkaitan dengan upaya mengikut sertakan anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan, 2 Adanya partisipasi masyarakat lokal untuk menerima manfaat dari kegiatan pariwisata 3 Pendidikan kepariwisataan bagi masyarakat lokal, yang dikenal dengan nama Albeit Western Perspektif.

d. Ciri – ciri Community Based Tourism

Ciri – ciri dari Community Based Tourism menurut Nasikun 2001, antara lain : 1 Jenis pariwisata yang bersahabat dengan lingkungan, secara ekologis aman dan tidak menimbulkan banyak dampak negatif seperti yang dihasilkan oleh jenis pariwisata konvensional yang berskala massif. 2 Pariwisata berbasis komunitas memiliki peluang lebih mampu mengembangkan obyek – obyek dan atraksi – atraksi wisata berskala kecil, dan oleh karena itu dapat dikelola oleh komunitas – komunitas dan pengusaha lokal, menimbulkan dampak sosial – kultural yang minim, dan dengan demikian memiliki peluang yang lebih besar untuk diterima oleh masyarakat. 3 Pariwisata berbasis komunitas ini memberikan peluang yang lebih besar bagi partisipasi komunitas lokal untuk melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan dan dalam menikmati keuntungan 26 perkembangan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memberdayakan masyarakat sekitar desa wisata. 4 Pariwisata berbasis komunitas ini tidak hanya memberikan tekanan pada pentingnya keberlanjutan kultural, akan tetapi secara aktif bahkan berupaya membangkitkan penghormatan para wisatawan pada kebudayaan lokal, antara lain melalui pendidikan dan pengembangan organisasi wisatawan. Ciri-ciri khusus dari Community Based Tourism menurut Hudson dalam Timothy,1999: 373 adalah berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dan adanya upaya perencanaan pendampingan yang membela masyarakat lokal yang memiliki ketertarikanminat, yang memiliki kontrol besar dalam proses sosial untuk mewujudkan kesejahteraan. Menurut Wearing dalam Made Heny, 2013: 132, masyarakat lokal berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalam pengembangan desa wisata, dalam keseluruhan tahapan mulai tahap perencanaan, pengawasan dan implementasi. Ilustrasi tersebut menegaskan bahwa masyarakat lokal berkedudukan sama penting dengan pemerintah dan swasta sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata. 27 Gambar 1 Pemangku Kepentingan Dalam Pengembangan Pariwisata Sumber : Wearing dalam Made Heny, 2013: 132 Menurut Yaman dalam I Wayan Pantiyasa, 2011: 21 ada beberapa kunci pengaturan pembangunan pariwisata dengan pendekatan Community Based Tourism yaitu : 1 Adanya dukungan pemerintah CBT membutuhkan dukungan struktur yang multi institusional agar sukses dan berkelanjutan. Pendekatan CBT berorientasi pada manusia yang mendukung pembagian keuntungan dan manfaat yang adil serta mendukung pengentasan kemiskinan dengan mendorong pemerintah dan masyarakat untuk tetap menjaga sumber daya alam dan budaya. Pemerintah akan berfungsi sebagai fasilitator, koordinator atau bahan penasehat sumber daya manusia dan penguatan kelembagaan. Masyarakat tuan rumah, pelaksana subyek Pemerintah fasilitator dan regulator Swasta pelaksana investor