Program Kelompok Sadar Wisata Limbasari
109 dilihat bahwa, mulai berkurangnya pengangguran di wilayah Desa
Limbasari. b.
Adanya sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang memadai demi kemyamanan dan
keamanan pengunjung yang secara langsung dan tidak langsung dapat dipergunakan oleh penduduk lokal. Hal ini dapat dilihat dari
perubahan fisik yang ada di Desa Limbasari seperti adanya perbaikan jembatan pengayom, jalan telah di aspal serta
penambahan jalan setapak. Sarana MCK yang semakin layak dan bersih agar membuat pengunjung nyaman, dengan adanya manfaat
aktivitas pariwisata terhadap kehidupan ekonomi ternyata dapat meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat dalam
menjaga kawasan wisata di Desa Limbasari. c.
Pendidikan Pendidikan sebagai media yang ampuh untuk menyiapkan
masyarakat untuk melayani dan memenuhi kebutuhan informasi bagi wisatawan, baik informasi mengenai kondisi fisikal daerah
maupun kultural yang berkembang di masyarakat. Pendidikan masyarakat yang ditekankan adalah pendidikan dalam memilihara
kelestarian obyek dan budaya, agar menjadi aset dan jasa yang bisa dijual. Banyak informasi yang terkandung di lokasi pariwisata
tidak dapat dijual karena keterbatasan pendidikan yang dimiliki oleh
masyarakat pariwisata.
Bentuk pendidikan
yang
110 dikembangkan adalah pendidikan non formal seperti diberikannya
pelatihan – pelatihan untuk memberikan pengetahuan dan
pengelaman kepada masyarakat sekitar. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Bapak “SL”, yaitu :
“Masyarakat yang ada di sini perlu dibekali pendidikan, ya biar bisa menjelaskan potensi
– potensi yang ada disini mbak dari yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sejak tahun
2013 pemerintah desa sudah memfasilitasi dan memberikan pelatihan
– pelatihan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata mbak, masyarakat sangat antusias dan
mau berpartisipasi” Hal ini juga disampaikan oleh Mas “DJ” selaku ketua kelompok
sadar wisata Limbasari : “Dengan adanya Kelompok Sadar Wisata ini masyarakat mau
ikut serta dalam pengembangan pariwisata seperti mengikuti pelatihan
– pelatihan, peran kelompok sadar wisata adalah sebagai fasilitator, sebagai obyek dan subyek mbak”
Pendidikan berbasis masyarakat di Desa Limbasari berorientasi kepada pengembangan masyarakat dan yang terpenting adalah
peran dan keikutsertaan masyarakat dalam setiap kegiatan positif yang ada di Desa Limbasari.
d. Keterampilan
Keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat sebagai kunci pengembangan
kepariwisataan. Keterampilan
yang dimaksud
adalah keterampilan dalam menyediakan berbagai kebutuhan wisatawan, baik berupa keterampilan dalam menerima atau
keterampilan dalam
menyuguhkan berbagai
atraksi maupun
informasi yang dibutuhkan. Keterampilan yang dimiliki oleh
111 masyarakat sangat berkaitan erat dengan kreativitas dan ide
– ide atau gagasan yang dimiliki oleh masyarakat, oleh karena itu
pembinaan kreativitas harus selalu dikembangkan. Meningkatnya keterampilan masyarakat di Desa Limbasari ini terlihat ketika
dengan dibukanya obyek wisata di Desa Limbasari. e.
Adat Adat merupakan aset wisata, sehingga adat yang baik perlu
terus dikembangkan
dan diperkenalkan.
Misalnya, berbagai
kepercayaan atau upacara yang dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat. Banyak wisatawan yang ingin datang ke suatu lokasi
wisata yang hanya tertarik oleh berbagai keunikan adat istiadat yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. Adat biasanya muncul
tidak serta merta melainkan merupakan suatu hasil proses kehidupan
bermasyarakat yang
cukup panjang
sepanjang kehidupan masyarakat itu sendiri, sehingga mengandung berbagai
filosofi hidup dan mengandung nilai – nilai pendidikan yang luar
biasa. f.
Aturan dalam bermasyarakat Banyak yang berpendapat jika pada suatu desa ada wisata yang
dikembangkan maka
aturan bermasyarakat
semakin rusak.
Pendapat yang seperti ini perlu diluruskan, seharusnya aturan dalam masyarakat dapat dikemas menjadi daya tarik wisata,
terkadang aturan dalam bermasyarakat dapat dikemas menjadi
112 daya
tarik wisata
yang dapat menarik wisatawan dalam
mempelajari aturan masyarakat yang ada di Desa Limbasari. Aturan yang ada di masyarakat ini juga dapat digunakan sebagai
media pendidikan bagi para pengunjung. g.
Penampilan masyarakat Penampilan merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman
dan pengetahuan termasuk keterampilan yang dimiliki oleh
masyarakat, cerminan dari akumulasi tersebut akan nampak berupa penampilan sikap dan aura jiwa dari masyarakat tersebut.
Penampilan lingkungan yang ada merupakan suatu daya tarik yang tidak kalah penting dalam menarik wisatawan, oleh karena itu
lingkungan harus dijaga kelestariannya terutama penampilan yang membuat wisatawan merasa aman dan nyaman.
Perubahan – perubahan dalam aspek penampilan, sangat
terlihat jelas dari kesejateraan masyarakat Desa Limbasari, khusunya mereka yang terlibat secara langsung dalam kegiatan
atau aktivitas wisata. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Mas “DJ” selaku Ketua Pokdarwis Limbasari :
“Alhamdulillah mbak sekarang yang menjadi anggota dari kelompok sadar wisata di Limbasari ini sudah berseragam, biar
terlihat rapi dan indah dipandang oleh pengunjung mbak dan biar semangat”
h. Sikap
Sikap sangat penting dalam menghadapi para wisatawan karena dengan sikap yang baik maka pengunjung akan merasa
113 nyaman dan mau berlama
– lama di tempat wisata. Dengan adanya pengembangan pariwisata yang ada di Desa Limbasari ini
berpengaruh pada perubahan sikap masyarakat, hal ini seperti yang diutarakan oleh Bapak “SL” :
“Pemuda disini dulu banyak yang nongkrong – nongkrong, ada yang suka mabok
– mabokan, namun sekarang sudah hilang mbak seiring dengan berkembangnya desa wisata disini
mbak” Dalam dunia pariwisata, terlebih dalam pengembangan wisata
yang berada di lingkup desa wisata, tentunya sangat lekat dengan campur
tangan masyarakat.
Pemikiran masyarakat
dalam memandang tamu atau pengunjung harus diubah yang tadinya
wisatawan sebagai saingan diubah menjadi aset dan sumber kehidupan. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak “EP” sebagai
berikut : “Dari awal saya sudah mengingatkan masyarakat dan
anggota kelompok sadar wisata untuk beranggapan bahwa pengunjung yang datang ke desa ini merupakan peluang untuk
pemasukan desa,
karena dengan
adanya pengunjung
pendapatan desa meningkat” Masyarakat perlu disadarkan bahwa wisatawan yang datang ke
Desa Limbasari adalah untuk berwisata yang akan menambah masukan bagi warga dan akan menciptakan berbagai lapangan
pekerjaan. Perlu
ditanamkan juga
bahwa pengunjung atau wisatawan merupakan lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat
mempunyai kewajiban untuk menghormati dan melayani agar
114 pengunjung menjadi nyaman dan mau berlama
– lama di tempat wisata. Hal ini juga diungkapkan o
leh Mas “AD” sebagai berikut : “Sejak saya bergabung dalam kelompok sadar wisata
Limbasari, saya menganggap akan mengganggu karena berisik, namun setelah saya tahu dari berbagai pelatihan yang diberikan
jadi tahu kalau pengunjung akan mambawa keuntungan bagi pokdarwis dan bagi masyarakat setempat”
Hal ini dapat dilihat dari sikap masyarakat yang ramah dan menghormati terhadap wisatawan. Mereka merasa tidak terganggu
dengan adanya perubahan dimana yang dulunya desa mereka merupakan desa biasa
– biasa saja, namun sekarang menjadi desa yang ramai dan banyak tujuan wisata yang ditawarkan.
Usaha – usaha yang dilakukan Pemerintah Desa dan Kelompok
Sadar Wisata Limbasari adalah : 1.
Melakukan Program – Program yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata seperti program pelatihan yang
diadakan oleh Kepala Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari.
2. Penyediaan fasilitas akomodasi berupa rumah – rumah
masyarakat setempathome stay 3.
Melibatkan masyarakat setempat dengan menjadikan pemandu wisata atau guide.
4. Menerapkan sapta pesona pariwisata
5. Menjaga lingkungan tetap bersih, asri dan indah.
115 6.
Menjalin kerjasama dengan pihak swasta