Strategi – strategi Pengembangan Desa wisata

96 Langkah selanjutnya dari strategi pengembangan pariwisata di Desa Limbasari menurut Kepala Desa Limbasari yaitu dengan pengidentifikasiakan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan pariwisata di Desa Limbasari. Berdasarkan wawancara dengan Ibu “HM” pengidentifikasikan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peluang a. Sistem pengembangan pariwisata yang tidak kenal waktu, batas dan wilayah b. Daya tarik wisata yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan yang tidak ada putusnya c. Daya tarik wisata yang dikembangkan dapat memicu tercapainya kesejahteraan masyarakat 2. Ancaman a. Polusi, khususnya polusi udara yang timbul dari kendaraan bermotor wisatawan dari luar kabupaten Purbalingga. b. Budaya lokal yang dapat bergeser akibat interaksi masyarakat lokal dengan pariwisatawan 3. Kekuatan a. Potensi daya tarik wisata atau obyek pariwisata yang indah b. Masyarakat yang mendukung pengembangan pariwisata c. Pemerintah yang sangat peduli dalam bidang kepariwisataan 4. Kelemahan 97 a. Sumber daya manusia internal pariwisata dan pengelola pariwisata yang masih belum memenuhi beberapa kualifikasi, misalnya tingkat pendidikan, golongan atau pangkat serta keterampilan yang didapat dari kursus b. Terbatasnya sarana dan prasarana pariwisata, misalnya akses jalan menuju obyek pariwisata c. Terbatasnya dana Berdasarkan identifikasi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan internal menunjukkan bahwa peluang, dan kekuatan lebih besar dibandingkan dengan ancaman dan kelemahan yang dimiliki, sehingga Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari harus dapat mengoptimalkan pengembangan pariwisata di Desa Limbasari Untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan pariwisata setelah dilakukan identifikasi, maka diperlukan cara untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada. Kelemahan dalam pengembanga pariwisata adalah Sumber Daya Manusia internal pariwisata yang belum memenuhi beberapa kriteria baik secara kualitas maupun kuantitas, terbatasnya sarana dan prasarana pariwisata seperti akses jalan, serta terbatasnya dana. Kelemahan terkait Sumber Daya Manusia internal pariwisata dapat diatasi dengan menyelenggarakan pelatihan, seminar maupun bentuk – bentuk lain yang dapat menambah kapasitas dan pengetahuan terkait pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Dari segi kualitas dari pihak pemerintah desa dapat 98 melakukan rekruitmen Sumber Daya Manusia yang baru dengan memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan. Salah satu contohnya dengan melakukan rekruitmen SDM pengembangan pariwisata dari lulusan S1 khususnya S1 pariwisata. Selanjutnya untuk mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana misalnya mengenai akses jalan yang telah dilakukan perbaikan. Akses jalan menuju lokasi wisata mulai diperbaiki untuk memfasilitasi wisatawan. Melalui perbaikan akses jalan diharapkan wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata dengan nyaman. Selanjutnya tentang terbatasnya dana dari pihak Kabupaten, Kelompok Sadar Wisata telah berusaha menjaring dana serta menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau departemen yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata. Ancaman yang diprediksi terjadi dalam pengembangan pariwisata adalah polusi yang datang dari kendaraan wisatawan serta pergeseran budaya lokal kerena interaksi masyarakat dengan wisatawan. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Pemerintah desa menghimbau kepada seluruh warga Desa Wisata untuk menjaga pohon – pohon, jangan menebangi pohon apabila pohon belum waktunya untuk ditebang. Dengan terjaganya hutan maka akan meminimalisir terjadinya polusi udara. Sedangkan untuk pergeseran budaya lokal, menurut Kepala Desa Limbasari belum banyak terjadi. Legenda Putri Ayu Limbasari kini juga sudah dibuku kan sehingga masyarakat luar dapat mengetahui dengan membaca bukunya. Setelah mengetahui serta memenimalisir 99 kekuarangan dan ancaman yang ada, pengembangan pariwisata di Desa Limbasari dapat lebih fokus pada kekuatan dan peluang yang ada sehingga dapat menerapkan Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT. Selanjutnya penetapan tujuan jangka panjang merupakan pengembangan dari fungsi dan tugas pokok pemerintah desa Limbasari yang dibantu oleh Kelompok Sadar Wisata Limbasari. Kelompok Sadar Wisata lebih menggencarkan marketing melalui promosi media cetak maupun media massa tentang obyek wisata yang ada di Desa Limbasari. Pada akhirnya pemilihan strategi pengembangan wisata di Desa Limbasari sebagai obyek wisata adalah berdasarkan daftar prioritas dan penambahan fasilitas. Berdasarkan wawancara kepada Kepala Desa Limbasari, Strategi yang dilakukan dalam mengembangkan pariwisata, yaitu : “Strategi pemerintah desa untuk mengembangkan wisata yang ada di Limbasari dengan menyediakan dan memfasilitasi kelompok sadar wisata mbak, contohnya memberdayakan pemuda Limbasari untuk bergabung dalam pokdarwis dan menyetujui ide – ide dari pokdarwis yang sekiranya dapat mengembangkan Desa, selain itu memberikan dana kepada pokdarwis dari pemerintah kabupaten dalam penyediaan fisik mbak, yang penting ada komunikasi antara pokdarwis dengan pemerintah desa, biar sama – sama tahu, pemerintah desa juga sebagai jembatan antara pokdarwis dengan dinas pariwisata Purbalingga. ” Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata di Limbasari. Kepala Desa harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana. Sarana sesuai dengan namanya menyediakan kebutuhan pokok yang dapat menentukan keberhasilan sebagai desa wisata. Fasilitas yang tersedia dapat 100 memberikan pelayanan kepada para wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesimpulan dari seluruh strategi yang telah dijabarkan diatas adalah, pengembangan wisata berbasis masyarakat di Desa Limbasari berdasarkan potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakatnya. Strategi yang pertama yaitu merancang berbagai produk wisata seperti misalnya program atau paket – paket wisata dan strategi yang kedua adalah yaitu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dan kompetensi masyarakat dalam mengelola wisata, karena dalam CBT masyarakatlah yang memiliki peranan utama dalam pengelolaan. Strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa yaitu dengan meningkatkan promosi obyek wisata Pemasaran atau promosi dan inovasi kegiatan – kegiatan pariwisata penting untuk dilakukan karena hal tersebut dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Dalam promosi dan inovasi pariwisata harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang menarik dalam obyek wisata, sehingga mampu mempengaruhi pengunjung untuk datang. Meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang menunjang seperti membangun wahana permainan, outbond, dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya sehingga menarik dan memberik kenyamanan bagi pengunjung. Disamping itu, perbaikan jalan yang rusak dan pelebaran jalan tentunya dapat memudahkan akses jalan bagi pengunjung. 101

2. Usaha – Usaha Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Desa dan

Kelompok Sadar Wisata Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi Kelompok Sadar Wisata Limbasari melalui pengembangan pariwisata berbasis CBT meliputi suatu pemikiran atau ide – ide, sehingga muncul beberapa program yang menunjang pengembangan obyek wisata dengan melibatkan masyarakat setempat. Kelompok sadar wisata Limbasari telah banyak memberikan kontribusi berupa perubahan – perubahan yang ada di Desa Limbasari, misalnya sarana dan prasarana yang memadai standar untuk wilayah kawasan wisata. Beberapa bentuk keterlibatan kelompok sadar wisata dalam pengambangan obyek wisata berupa penyediaan fasilitas akomodasi atau home stay dengan menggunakan rumah – rumah warga sekitar, penyediaan jasa pemandu wisata dengan menggunakan warga masyarakat serta penyediaan konsumsi wisatawan dengan memberikan kesempatan warga masyarakat untuk jualan dilokasi wisata. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan lainnya. Kontribusi adalah suatu keterlibatan yang dilakukan oleh seseorang yang kemudian memposisikan dirinya terhadap peran dalam masyarakat sehingga memberikan dampak yang kemudian dinilai dari beberapa aspek. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kontribusi dalam penelitian 102 ini adalah sumbangan dan keterliabatan Kelompok Sadar Wisata Limbasari dalam pengembangan pariwisata. Usaha – usaha pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat lokal masih sangat sedikit, karena masyarakat tidak memiliki kemampuan secara finansial dan keahlian yang berkualitas untuk mengelolanya atau terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata yang berbasis alam dan budaya, sehingga perlunya partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, menyediakan sesuatu yang terbaik sesuai kemampuan, ikut menjaga keamanan, keindahan serta kebersihan lingkungan, memberikan kesan yang baik bagi pengunjung dalam rangka mendukung program sapta pesona, serta menanamkan kesadaran masyarakat dalam rangka pengembangan obyek wisata. Saat ini Kelompok Sadar Wisata Limbasari yang telah 3 tahun mlibatkan potensi yang ada di kawasan Limbasari, kelompok sadraw wisata telah banyak mengupayakan berbagai program pengembangan pariwisata dengan melibatkan masyarakat setempat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Mas “DJ” yang menjabat sebagai ketua Pokdarwis Limbasari, berikut : “Tujuan dibentuknya kempok sadar wisata di desa Limbasari ini adalah untuk memberikan ide – ide atau pemikiran untuk mengembangkan pariwisata yang ada di desa Limbasari mbak, dan juga untuk mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan, sampai sekarang alhamdulillah masyarakat mendukung, namun tidak semua warga masyarakat mau berkontribusi dalam wisata ini mbak karena kesibukan masing – masing”. 103 Unsur penting dalam pengembangan pariwisata yang berada di kawasan desa wisata adalah keterlibatan masyarakat desa dalam setiap aspek wisata yang ada di desa tersebut. Pengembangan obyek wisata dikawasan desa wisata sebagai pengejawantahan dari konsep pemberdayaan masyarakat mengandung arti bahwa masyarakat desa memperoleh manfaat sebesar – besarnya dalam pengembangan pariwisata. Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata dalam bentuk pemberian jasa dan pelayanan yang hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat diluar aktifitas mereka sehari – hari. Pengembangan pariwisata di suatu desa pada hakekatnya tidak merubah apa yang sudah ada di desa tersebut, namun lebih kepada upaya merubah potensi apa yang ada di desa dan kemudian dikembangkan dengan sedemikian rupa sehingga menarik untuk dijadikan wisata. Pembangunan fisik yang dilakukan dalam rangka pengembangan desa seperti penambahan sarana jalan setapak, perbaikan jembatan, penyediaan MCK, penyediaan air bersih dan sanitasi yang lebih ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang ada sehingga desa tersebut dapat dikunjungi dan dinikmati oleh pengunjung serta memberikan kesan positif kepada Desa Limbasari. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak “EP” selaku kepala dusun, yaitu : “Awal Pokdarwis diresmikan, jujur kami tidak punya apa – apa mbak, ada sekitar 50 orang yang patungan mbak, dan semua warga 104 ditarik iuaran, namun kami kemudian diarahkan untuk membuat proposal bantuan dana ke pemerintah dan mendapatkan bantuan dana sekitar 65 juta, uang itu kami bagi – bagi untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti penambahan boatban, awalnya kita menggunakan ban bekas mobil, dan uang tersebut kita gunakan juga untuk membuat brosur dan pelatihan untuk kelompok sadar wisata Limbasari” Hal ini juga disampaikan oleh Ibu “HM” selaku Kepala Desa Limbasari : “Jika tidak ada potensi dan kemauan untuk mengambangkannya maka kita tidak bisa makan mbak, penghasilan yang lumayan ya dari wisata ini mbak, dengan bantuan kelompok sadar wisata Limbasari potensi alam, budaya disini jadi dapat dikembangkan sebagai desa wisata dan semakin terkenal di Kabupaten Purbalingga. Jembatan pengayom itu juga baru diresmikan oleh Bupati Purbalingga setahun yang lalu, pembangunan fisik ini sangat membantu dalam pariwisata, akses jalan jadi semakin mudah mbak” Selain itu, beberapa bentuk keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Pengembangan Pariwisata di Desa Limbasari adalah dengan penyediaan fasilitas akomodasi berupa rumah – rumah penduduk home stay dengan kisaran harga Rp 300.000,00 untuk kamar Executive dan Rp 100.000,00 untuk kamar biasa. Penyediaan kebutuhan konsumsi wisatawan, pemandu wisata, penyediaan transportasi lokal, dan lain – lain. Sesuai dengan hasil observasi penelitian, ada beberapa homestay yang menggunakan rumah warga setempat. Telah banyak kontribusi yang diberikan oleh Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata Limbasari dalam kaitannya mengembangan obyek wisata di kawasan Desa Wisata Limbasari. Pengembangan suatu obyek wisata yang berada dikawasan desa wisata merupakan bagian dari penyelenggaraan pariwisata yang terkait langsung dengan jasa pelayanan,